Hasil Belajar Kajian Teori

commit to user 25 yang penting yang digunakan dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan metode ilmiah. Metode ini diantaranya eksperimen, investigasi dan pembelajaran project-based membutuhkan keterampilan ilmiah yang akan mendukung mahasiswa dalam pembentukan sikap ilmiah.

6. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya Sudjana, 2004. Sedangkan menurut Kingsley cit Sudjana 2004, membagi tiga macam hasil belajar mengajar: 1keterampilan dan kebiasaan, 2pengetahuan dan pengarahan, 3sikap dan cita-cita. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh dosen sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar merupakan indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah diketahui peserta didik, indikator daya serap, sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu, bahan informasi dalam inovasi pendidikan, selain itu juga bisa sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Hasil belajar biasanya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik Arifin, 2009. commit to user 26 b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Syah 1999, faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar diantaranya: 1 Faktor internal yaitu faktor penghambat yang berasal dari diri peserta didik berupa fisiologis dan psikologis. Fisiologis merupakan kondisi umum kebugaran organ-organ dan sendi-sendinya yang mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Psikologis yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan pembelajaran siswa yaitu intelegensi, sikap, bakat, minat dan motivasi belajar. 2 Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar peserta didik antara lain lingkungan social dan lingkungan non esensial. Lingkungan sosial berupa: pengaruh dari sekolah, dan pengaruh di lingkungan masyarakat. Lingkungan non esensial berupa gedung sekolah, rumah tempat tinggal, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar. Berdasarkan tujuannya, Bloom mengelompokkan hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Pendapat yang dama dikemukakan pleh Anderson, bahwa karakteristik manusia meliputi sara tipikal dari berfikir, berperasaan dan berbuat. Tipikal berfikir berkaitan dengan ranah kognitif, perasaan berkaitan dengan ranah afektif, dan berbuat berkaitan dengan ranah psikomotorik. Ketiga ranah tersebut merupakan karakteristik manusia, dan dalam bidang pendidikan merupakan prestasi belajar. Hasil belajar ini dapat diperoleh selama proses belajar mengajar berlangsung melalui pengamatan langsung atau setelah proses commit to user 27 belajar mengajar berakhir dengan memberikan suatu tes. Menurut Bloom, yang dikutip Winkel 1996 hasil belajar meliputi : a. Ranah Kognitif Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek, yang menurut Chaplin diartikan sebagai proses kognitif, proses berfikir, daya menghubungkan, kemampuan menilai, kemampuan mempertimbangkan dan kemampuan mental. Sedangkan menurut Piaget, kognitif adalah kemampuan berfikir dan bertindak secara adaptif termasuk kemampuan berfikir, mempertimbangkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan menyelesaikan persoalan Asrori, 2008. Menurut taksonomi Bloom dan revisi oleh Anderson 2001, hasil belajar ranah kognitif meliputi enam tingkatan, yaitu : 1 Pengetahuan knowledge, berupa pengenalan dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah dan prinsip-prinsip dalam bantuk yang dipelajari. 2 Pemahaman comprehension, mencakup kemampuan mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa menghubungkan dengan isi pelajaran yang lainnya. 3 Penerapan application, mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus atau problem yang nyata dan baru. commit to user 28 4 Analisis analysis, mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik. 5 Evaluasi evaluation, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban pendapat yang berdasarkan criteria tertentu. 6 Menciptamendisain to create, merupakan kemampuan untuk menciptakan atau mendisain satu kesatuan atau pola baru. b. Ranah Afektif Ranah afektif ini meliputi sikap dan nilai yang terdiri dari tiga tingkatan, yaitu : 1 Penerimaan receiving, mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan tersebut. 2 Partisipasi responding, mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. 3 Penilaian atau penentuan sikap valuing, mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian tersebut. 4 Organisasi organization, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistim nilai sebagai pedoman den pegangan dalam kehidupan. 5 Pembentukan pola hidup characterization by value complex, mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian rupa, commit to user 29 sehingga menjadi milik pribadi internalisasi dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya sendiri. c. Ranah Psiomotorik Ranah psikomotorik berkaitan dengan penggunaan keterampilan motorik dasar, koordinasi dan pergerakan fisik. Harrow mengklasifikasikan ranah psikomotorik menjadi 5 tingkatan, yaitu : 1 Imitation, kemampuan untuk dapat melakukan keterampilan dengan meniru disertai contoh. 2 Manipulation, kemampuan melakukan keterampilan dengan meniru tanpa contoh visual. 3 Precision, kemampuan melakukan keterampilan tanpa contoh visual, melakukan dengan tepat dan lancar. 4 Articulation, melakukan keterampilan dalam situasi dan kondisi yang berbeda dari yang dicontohkandipelajari secara akurat dan tepat. 5 Naturalization, dapat melakukan keterampilan dengan spontan dan otomatis, secara akurat dan tepat.

B. Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Group Investigation (GI) pada Konsep Fungi

0 18 288

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

0 2 27

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Jigsaw Dan Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar

0 3 17

View of EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN JIGSAW II DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA

0 0 18

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap Kecerdasan Majemuk Siswa Ditinjau dari Hasil Pembelajaran

0 0 8