Uji validitas tes Hasil belajar Uji Validitas Angket

commit to user 37

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan datanya yaitu: 1. Angket Sikap Ilmiah Pengumpulan data tentang sikap ilmiah mahasiswa dengan menggunakan angketkuesioner. Kuesioner ini bertujuan untuk mengungkapkan sikap ilmiah mahasiswa terhadap pembelajaran Asuhan Kebidanan Komunitas. Kuesioner tersebut dibagikan sekali setelah mahasiswa melakukan proses pembelajaran. 2. Tes Hasil Belajar Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data atau nilai hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas. Jenis pertanyaan pada tes kognitif ini menggunakan jenis pertanyaan tertutup disediakan pilihan jawaban yang meliputi semua materi yang didiskusikan. Soal tes terdiri dari soal pre tes, dan post test. Soal pre test diberikan pada mahasiswa sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, untuk mengetahui kemampuan awal mahasiswa. Sedangkan soal post test diberikan pada mahasiswa setelah selesai menuntaskan kegiatan pembelajaran pada semua materi yang dipelajari.

G. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji validitas tes Hasil belajar

commit to user 38 Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar, 2009, agar dalam pengumpulan datanya diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 30 orang Macfoedz, 2007. Uji validitas tes hasil belajar diujikan pada mahasiswa semester IV STIKES ‘Aisyiyah Surakarta program studi DIII Kebidanan. Untuk mengetahui validitas instrumen hasil belajar akan digunakan teknik sebagai berikut: Azwar, 2009 Keterangan: γ pbi : Koefisien korelasi poin biserial M p : Mean skor dari mahasiswa yang menjawab benar bagi item yang dicari korelasinya dengan test M x : Mean skor total skor rata-rata seluruh peserta tes S x : Standar deviasi skor total p : Proporsi mahasiswa yang menjawab benar item tersebut 1-p : Proporsi mahasiswa yang menjawab salah item tersebut Koefisien korelasi biserial g pbi menunjukkan validitas item dari test bentuk pilihan ganda yang selanjutnya disebut sebagai r hitung . Taraf signifikansi yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5 kriteria validitas commit to user 39 suatu test r hitung . Item dikatakan valid apabila harga r hitung ≥ r tabel , r tabel hasil korelasi product moment. Pada penelitian ini terdapat 40 soal yang diujikan. Setelah diolah, terdapat 6 soal yang tidak valid yaitu nomor 1, 6, 15, 17, 21 dan 30. Semua soal valid yang diujikan untuk sampel penelitian berjumlah 34 soal, sudah mewakili masing-masing indikator dari keberhasilan belajar yang ingin diukur.

2. Uji Validitas Angket

Uji validitas angket diujikan pada mahasiswa semester IV STIKES ‘Aisyiyah Surakarta program studi DIII Kebidanan. Validitas angket sikap ilmiah mahasiswa diuji menggunakan rumus: Suharsini Arikunto, 2006 Keterangan: X : Skor item Y : Skor total N : Cacah subyek r xy : Angka Validitas Item Kriteria harga dari r xy adalah: item test dikatakan valid jika r xy-obs r xy table pada taraf signifikansi 5. Pada penelitian ini terdapat 52 soal yang diujikan. Setelah diolah didapatkan 8 soal yang tidak valid yaitu nomor 2, 9, 18, 24, 29, 40, 48 dan 51. Jumlah soal valid untuk angket penelitian sebanyak 44 soal, sudah mewakili commit to user 40 masing-masing indikator dari sikap ilmiah yang ingin diketahui, meliputi: cermat, jujur, disiplin, bertanggungjawab, bekerjasama, menghargai pendapat orang lain, kritis, sikap ingin tahu, dan menyampaikan pendapatide. 3. Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar Untuk menguji reliabilitas test hasil belajar digunakan rumus KR-20 sebagai berikut Suharsini Arikunto, 2006: Keterangan: r 11 : reliabilitas p : proporsi subyek yang menjawab benar q : proporsi subyek yang menjawab item dengan salah S pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q n : banyaknya item S : standar deviasi dari test. Adapun kriteria penafsiran reliabilitas adalah: r 11 0,19 : sangat rendah 0,20 r 11 0,38 : rendah 0,39 r 11 0,58 : cukup 0,59 r 11 0,78 : tinggi 0,79 r 11 1,00 : sangat tinggi Dari 34 soal tes hasil belajar yang valid, diuji reliabilitas dan didapatkan nilai r= 0,881 sangat tinggi. commit to user 41 4. Uji Reliabilitas Angket Reliabilitas angket menunjukkan bahwa instrument yang digunakan memiliki keajegan dalam menilai apa yang dinilainya. Pada penelitian ini menggunakan formula alpha untuk tes yang dibelah dua, dengan rumus : Keterangan : α = Koefisien reliabilitas alpha k = Banyaknya belahan 2 j s = Varians skor belahan j 2 x s = Varians skor tes X Nilai alpha untuk uji reliabilitas angket penelitian sebesar 0,887 tingkat reliabilitas tinggi. 5. Derajat Kesukaran DK Difficult Index Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang proporsional, maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Untuk mengukur derajat kesukaran soal digunakan rumus: Zainal Arifin, 2009 ÷÷ ø ö çç è æ + - = 2 2 2 2 1 1 2 x s s s a commit to user 42 Keterangan: DKTKp : Derajat Kesukaran B atau SB: jumlah mahasiswa yang menjawab benar Js atau N : jumlah seluruh peserta test Adapun kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal adalah: DK 0,70 : mudah 0,30 ≤ DK ≤ 0,70 : sedang DK 0,30 : sukar Hasil uji coba soal dari 40 soal dengan 34 soal yang valid, didapatkan soal dengan tingkat kesukaran sukar nomor 1, 15, 17, 21 dan 25. Soal dengan tingkat kesukaran sedang nomor 6, 8, 9, 14, 16, 23, 24, 26, 27, 28, 30, 31, 32 dan 40. Soal dengan tingkat kesukaran mudah nomor 2, 3, 4, 5, 7, 10, 11, 12, 13, 18, 19, 20, 22, 29, 33, 34, 35, 36, 37, 38 dan 39. 6. Daya Pembeda DP atau Discriminating Power Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan mahasiswa yang sudah menguasai kompetensi dengan mahasiswa yang belum atau kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Semakin tinggi koofesien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara mahasiswa yang menguasai kompetensi dengan mahasiswa yang kurang menguasai kompetensi Zainal Arifin, 2009. Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal dapat digunakan rumus sebagai berikut: commit to user 43 Keterangan: DP : daya pembeda J A : banyaknya peserta kelompok atas J B : banyaknya peserta kelompok bawah B A : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal benar B B : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Adapun kriteria penafsiran daya pembeda adalah: 0,00 ≤ DP 0,20 : jelek 0,20 ≤ DP 0,40 : cukup 0,41 ≤ DP 0,70 : baik 0,70 ≤ DK 1,00 : baik sekali. Hasil uji coba soal dari 40 soal diperoleh soal dengan daya pembeda jelek nomor 1, 6, 15, 17, 21, 30, 36 dan 38. Soal dengan daya pembeda cukup nomor 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 28, 29, 33, 34, 37, 39 dan 40. Soal dengan daya pembeda baik nomor 2, 7, 14, 26, 27, 31, 32 dan 35.

H. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Group Investigation (GI) pada Konsep Fungi

0 18 288

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

0 2 27

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Jigsaw Dan Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar

0 3 17

View of EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN JIGSAW II DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA

0 0 18

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap Kecerdasan Majemuk Siswa Ditinjau dari Hasil Pembelajaran

0 0 8