33
Mekanisme kerja predmison belum begitu jelas tetapi aktivitas penyembuhan leukimia dihubungkan dengan penghambatan sintesis DNA dan RNA limfosit.
Predmison adalah suatu ortikosteroid golongan glukokartikoid yang berfungsi untuk menghambat pengambilan glukosa oleh sel-sel kanker sehingga membatasi energi
yang sangat dibutuhkan untuk biosintesis asam nukleat dan beberapa kasus sintesis DNA dan RNA mungkin langsung dipengaruhi Montgomery, 1993.
2.4 Lini Sel L
1210
Salah satu komponen sel digunakan untuk menguji sifat anti kanker suatu zat adalah inti sel L
1210
, di samping sel yang lainnya seperti sel hela sel kanker yang berasal dari kanker leher rahim manusia, sel P388, sel KB nasopharynx carcinoma,
sel sarkoma 180 A, sel V 79, sel walker 256 dan lain –lain Itokawa dan Takeya,
1993; Bulan, 2002. Lini sel L
1210
atau limfoid leukimia L
1210
adalah sel tumor yang diisolasi dari limfa tikus. Sifat
–sifat yang spesifik dari lini sel L
1210
adalah terjadinya perkembangbiakan yang tersebar luas ke organ lainnya dan dapat menyebabkan
kematian dalam kurun 8-11 hari, merupakan sel tumor yang tumbuh cepat dengan persentase sel cukup tinggi dan memiliki tingkat pertumbuhan 100 Bauguess, dkk.,
1981. Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa lini sel L
1210
memiliki resistensi terhadap obat antikanker metotraksat White dan Goldman, 1981; Wallerstein dkk, 1971.
Kemampuan sitostatika dari Metrotraksat MTX terjadi karena inhibisi kompetitif dari dihidrofolat reduktase DHFR. MTX mengikat sangat kuat DHFR
sehingga dapat mencegah aktivitas DHFR dalam mempertahankan jumlah folat tereduksi, dalam bentuk tetrahidrofolat. Tetrahidrofolat THF berfungsi sebagai
kofaktor dalam sintesis nukleotida purin dan thymidylat secara de novo. Hal ini mengakibatkan sel kekurangan timidin. Resistensi terhadap MTX telah dilaporkan
akibat peningkatan sintesis gen DHFR, modifikasi perlekatan DHFR dengan MTX, poliglutamasi tak berpasangan dari MTX serta penurunan penyerapan MTX Bhushan
dkk., 1999.
34
Metrotraksat MTX memiliki indikasi sebagai antikanker, dan terdiri atas 3 kelas yaitu :
1. L-4-amino-N
10
- metil pteroil asam glutamat, atau L-Ametopterin Hidrat 98 133073-73-1, dengan FW = 454,45, mp. 195
o
C,
25 D
= + 17
o
C, C = 1,00 M Na
2
CO
3
, Index merck 13,5908, safety 2.129C, FT-IR 12 898D, dan teratogen yang toksik. Senyawa ini potensial untuk menghambat dehidrofolatreduktase dan
untuk antitumor. 2. DL-4-amino-N
10
- metil pteroil asam glutamat 96 60338-53-6, dengan FW = 454,45, mp. 195
o
C, FT-IR 12 898B, safety 2.129B dan teratogen yang toksik. 3. D-4-amino-N
10
- metil pteroil asam glutamat, 95 133073-73-1, dengan FW = 454,45, mp. 195
o
C,
20 D
= - 19,4
o
C, C = 2,01 M NaOH, Index merck 13,6015, FT-IR 12 898C, safety 2.129D, dan teratogen yang toksik Aldrich, 2003.
Gambar 2.17 Struktur kimia D-4-amino-N
10
- metil pteroil asam glutamat Bushan dkk, 1999
Evaluasi sitoksitas suatu senyawa terhadap lini sel L
1210
dilakukan dalam tiga tahapan yaitu :
1. Tahap isolasi lini sel, 2. Tahap penggandaan sel
3. Tahap tes bioassay, untuk tahapan tes bioassay dilakukan dalam mikroplate 96 sumur 1 mL selsumur Kardono dkk., 2006.
35
2.5 Peran Antioksidan Dalam Memutus Reaksi Berantai Radikal Bebas