35
2.5 Peran Antioksidan Dalam Memutus Reaksi Berantai Radikal Bebas
Serta Jenis-Jenisnya Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat
memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal bebas tanpa terganggu sama sekali fungsinya dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal
bebas. Terdapat tiga macam antioksidan yaitu : 3. Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang berupa enzim antara lain
superoksida dismutase, glutathione peroxidase dan katalase. 4. Antioksidan alami yang diperoleh dari tanaman atau hewan, yaitu tokoferol,
vitamin C, betakaroten, flavonoid dan senyawa fenolik. 5. Antioksidan sintetik, yang dibuat dari bahan-bahan kimia yaitu butylated hydroxy
anisole BHA, butylated hydroxy toluen BHT, tetra butil hidroquinon TBHQ dan propil galat PG, yang ditambahkan dalam makanan untuk mencegah
kerusakan lemak. Atas dasar fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi lima bagian yaitu :
8. Antioksidan Primer Antioksidan ini berfungsi untuk mencegah terbentuknya radikal bebas baru karena
ia dapat merubah radikal bebas yang ada menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnya, yaitu sebelum sempat bereaksi. Antioksidan primer yang ada dalam
tubuh yang sangat terkenal adalah enzim superoksida dismutase. 9. Antioksidan Sekunder
Antioksidan sekunder merupakan senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan
yang lebih besar. Contoh yang populer, antioksidan sekunder adalah vitamin E, vitamin C dan beta karoten yang dapat diperoleh dari buah-buahan.
10. Antioksidan Tersier
Antioksidan tersier merupakan senyawa yang dapat memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan radikal bebas. Biasanya yang termasuk
kelompok ini adalah enzim misalnya metionin sufoksida reduktase yang dapat
36
memperbaiki DNA dalam inti sel. Enzim tersebut bermanfaat untuk perbaikan DNA pada penderita kanker.
4. Chelator atau Sequestrants Senyawa Chelator atau Sequestrants dapat mengikat logam sehingga logam
tersebut tidak dapat mengkatalisis reaksi oksidasi dan kerusakan dapat dicegah. Misalnya asam sitrat dan asam amino.
5. Oxygen Scavanger Antioksidan yang termasuk oxygen scavanger yang mampu mengikat oksigen
sehingga tidak mendukung reaksi oksidasi, misalnya vitamin C. Kumalaningsih, 2006.
Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat laju oksidasi atau menetralisir radikal bebas, sehingga dianggap sebagai
“cancer prenetive agent”, karena radikal bebas yang berlebihan dapat memicu terjadinya kanker Yen dan
Chen, 1995. Berbagai macam metode telah digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu antioksidan. Metode tersebut adalah 1,1-diphenyl-2-picryhydrazyl DPPH
free radical scavenging, 2,2-azino-bis3-ethylbenzthiazoline-6-sulphonic acid ABTS radical scavenging, superoxide anion radical scavenging serta ferric
reducing antioxidant power FRAP. Salah satu metode yang paling populer digunakan adalah metode DPPH.
Molekul 1,1-diphenyl-2-picryl-hydrazil ,-diphenyl--picrylhydrazyl, DPPH telah
dikarakterisasi sebagai radikal bebas yang stabil karena mekanisme delokalisasi elektron bebas oleh molekul yang mengalami resonansi radikal bebas dimana
semakin banyak resonansi radikal bebas pada suatu senyawa maka semakin stabil radikal bebas pada senyawa tersebut, sehingga molekul ini tidak mengalami reaksi
dimerisasi yang sering terjadi pada sebagian besar radikal bebas lainnya. Delokalisasi juga memberikan efek warna ungu yang dalam pada panjang gelombang 520 nm
dalam pelarut etanol.
37
Gambar 2.18 Struktur kimia a Diphenylpicrylhydrazyl radikal bebas b Diphenylpicrylhydrazyl
tereduksi Molyneux, 2004 Ketika larutan DPPH dicampur dengan bahan yang dapat memberikan sebuah
atom hidrogen, molekul ini akan mereduksi DPPH sehingga intensitas warna ungu akan menjadi berkurang Molyneux, 2004. Dengan ringkasan reaksinya yaitu :
Z + AH ZH + A
Dimana : Z
= Radikal DPPH AH
= Molekul donor ZH = Bentuk tereduksi dari DPPH
A = Radikal bebas yang terbentuk
Penapisan screening obat antikanker biasanya didahului dengan penapisan aktivitas antioksidan dari suatu senyawa. Hirota dkk 2000 telah menggunakan
aktivitas DPPH radical-scavenging untuk uji pendahuluan senyawa yang berasal dari miso sebelum diuji aktivitas antiproliferatif-nya Hirota dkk, 2000.
2.6 Obat Antikanker