Spektra NMR 2 Dimensi HMQC; COSY dan HMBC Untuk Isolat 8.4.1

84

4.5.3.3 Spektra NMR 2 Dimensi HMQC; COSY dan HMBC Untuk Isolat 8.4.1

Konfirmasi data Tabel 4.10 dilakukan untuk melihat korelasi karbon dengan proton 1 H – 13 C HMQC. Hubungan antara karbon dan proton dalam isolat 8.4.1 menunjukkan adanya hubungan antara sinyal inti karbon dan proton. Spot yang sama pada spektrum mengindikasikan keduanya saling berhubungan langsung satu ikatan. Misalnya garis horizontal yang ditarik dari C-4 pada δC 111,41 akan bertemu dengan spot yang jika ditarik vertical dari spot tersebut maka akan diperoleh sinyal proton yang terdeteksi, yaitu sinyal proton pada δH 7,37 ppm H-4, C-5 pada δC 122,16 dengan δH 7,03 H-2; C-6 pada δC 118,93 dengan δH 7,61 H-7 dan lain – lain. Spektra RMI 2D 1 H- 13 C HMQC dapat dilihat pada Gambar 4.19 – Gambar 4.23. 85 Gambar 4.19 Spektra RMI 2D HMQC untuk isolat 8.4.1 δH 0 - 8,0 dan δC 0 – 200 ppm 86 Gambar 4.20 Spektra RMI 2D HMQC untuk isolat 8.4. 1 δH 7,0 - 7,6 dan δC 111,41 - 122,40 ppm 87 Gambar 4.21 Spektra RMI 2D HMQC untuk isolat 8.4.1 δH 3,59 - 5,36 dan δC 39,80 - 130,09 ppm 88 Gambar 4.22 Spektra RMI 2D HMQC untuk isolat 8.4.1 δH 0,87 - 2,99 dan δC 14,31 - 37,11 ppm 89 Gambar 4.23 Spektra RMI 2D HMQC untuk isolat 8.4.1 δH 1,15 - 1,40 dan δC 25,55 - 32,09 ppm 90 Hubungan antar proton dan proton dalam isolat 8.4.1 dapat dilihat pada hasil analisis spektra COSY pada Gambar 4.24 korelasi tersebut menunjukkan bahwa proton dari gugus metil δH 0,88 C-22 ’ berhubungan dengan proton metil pada δH 1,27 H-22 ’ ; δH 7,61 H-7 dengan δH 7,13 H-6; δH 7,13 H-6 dengan δH 7,21 H-5; δH 7,21 H-5 dengan δH 7,37 H-4; dan lain – lain. Spektra COSY untuk isolat 8.4.1 dapat dilihat pada Gambar 4.25 – Gambar 4.28. Gambar 4.24 Hasil analisis spektra COSY untuk senyawa isolat 8.4.1 91 Gambar 4.25 Spektra RMI 2D COSY untuk isolat 8.4.1 δH 0,0 - 8,0 dan δH 0,0 - 8,0 ppm 92 Gambar 4.26 Spektra RMI 2D COSY untuk isolat 8.4.1 δH 7,0 - 8,2 dan δH 7,03 - 8,2 ppm 93 Gambar 4.27 Spektra RMI 2D COSY untuk isolat 8.4.1 δH 2,02 - 5,35 dan δH 2,00 - 5,35 ppm 94 Gambar 4.28 Spektra RMI 2D COSY untuk isolat 8.4.1 δH 0,88 - 2,09 dan δH 0,80 - 2,09 ppm 95 Hasil analisis spektra HMBC pada Gambar 4.29 menunjukkan adanya hubungan proton dan karbon yang yang berjarak lebih dari satu ikatan. Sumbu ordinat dalam spektrum HMBC diplot dengan pergeseran kimia inti karbon 13 C dan sumbu aksis diplot dengan pergeseran kimia inti proton 1 H. pada spektrum HMBC di atas sinyal proton pada δH 7,21 ppm H-5 ketika ditarik garis vertikal dari sinyal tersebut maka akan diperoleh 3 ikatan yang merupakan hasil hubungan jarak jauh dengan karbon. Masing – masing spot tersebut adalah milik dari karbon pada posisi C-4; C-6; C-7. Jika ditarik garis dari δH 7,03 H-2 maka akan diperoleh spot pada δC 113,29 C-3; 127,53 C-9; 136,57 C-8 dan lain – lain. Ilustrasi adanya long – range correlation dari spektra HMBC dapat dilihat pada Gambar 4.30 – Gambar 4.37. Gambar 4.29 Hasil analisis spektra HMBC untuk senyawa isolat 8.4.1 96 Gambar 4.30 Spektra RMI 2D HMBC untuk isolat 8.4.1 δH 0,0 - 8,0 dan δC 0,0 - 140 ppm 97 Gambar 4.31 Spektra RMI 2D HMBC untuk isolat 8.4.1 δH 1,2 - 1,6 dan δC 27,0 - 35 ppm 98 Gambar 4.32 Spektra RMI 2D HMBC untuk isolat 8.4.1 δH 6,9 - 7,61 dan δC 111,41 – 122,40 ppm 99 Gambar 4.33 Spektra RMI 2D HMBC untuk isolat 8.4.1 δH 7,03 - 7,61 dan δC 127,53 – 138,0 ppm 100 Gambar 4.34 Spektra RMI 2D HMBC untuk isolat 8.4.1 δH 2,02 - 3,60 dan δC 111,41 – 130,09 ppm 101 Gambar 4.35 Spektra RMI 2D HMBC untuk isolat 8.4.1 δH 2,09 - 3,60 dan δC 161,0 - 178 ppm 102 Gambar 4.36 Spektra RMI 2D HMBC untuk isolat 8.4.1 δH 2,98 - 5,35 dan δC 25,55 – 39,80 ppm 103 Gambar 4.37 Spektra RMI 2D HMBC untuk isolat 8.4.1 δH 0,88 - 2,98 dan δC 22,87 – 37,11 ppm 104

4.5.4 Hasil Analisis Spektrometer Massa MS Isolat 8.4.1

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Kandungan Minyak Atsiri Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa dan Salmonella typhimorium dari Buah Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis .Becc)

4 16 94

Isolasi Senyawa Antibakteri dalam Kulit Batang Kayu Bawang (Scorodocarpus borneensis Becc)

0 24 60

Isolasi dan Elusidasi Struktur Kimia Senyawa Alkaloida Dari Buah Ranti Hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) Yang Bersifat Anti Kanker

0 0 19

Isolasi dan Elusidasi Struktur Kimia Senyawa Alkaloida Dari Buah Ranti Hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) Yang Bersifat Anti Kanker

0 0 2

Isolasi dan Elusidasi Struktur Kimia Senyawa Alkaloida Dari Buah Ranti Hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) Yang Bersifat Anti Kanker

1 1 7

Isolasi dan Elusidasi Struktur Kimia Senyawa Alkaloida Dari Buah Ranti Hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) Yang Bersifat Anti Kanker

0 0 53

BAB 1 PENDAHULUAN - Isolasi Dan Elusidasi Struktur Kimia Senyawa Bioaktif Anti Kanker Dari Buah Tumbuhan Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis Becc)

0 1 6

ISOLASI DAN ELUSIDASI STRUKTUR KIMIA SENYAWA BIOAKTIF ANTI KANKER DARI BUAH TUMBUHAN BAWANG HUTAN (Scorodocarpus borneensis Becc) DISERTASI

0 1 25

Isolasi Dan Elusidasi Struktur Kimia Senyawa Bioaktif Anti Kanker Dari Buah Tumbuhan Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis Becc)

0 0 24

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Isolasi Dan Elusidasi Struktur Kimia Senyawa Bioaktif Anti Kanker Dari Buah Tumbuhan Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis Becc)

0 0 40