Spektrofotometri UV-Vis Spektrofotometri Inframerah

43

2.7 Metode Penentuan Struktur Kimia

Spektrofotometri adalah pengukuran serapanemisi radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu yang monokromatis dari suatu zat baik dalam bentuk molekul atau atom. Spektrum biasanya diperoleh dengan melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu melalui larutan encer suatu senyawa dalam pelarut yang sesuai serta tidak menggangu penyerapan, misalnya air atau etanol Silverstein, et al., 1981. Untuk menentukan struktur kimia suatu senyawa dapat digunakan metode spektroskopi seperti Spektrofotometri UV-Vis, Spektrofotometri Fourier-Transform Infra Red FT-IR, Spektrometri Resonansi Magnetik Inti RMI, dan Spektrometri Massa.

2.7.1 Spektrofotometri UV-Vis

Pengukuran serapan dapat dilakukan pada daerah ultraviolet dengan panjang gelombang 190 nm - 380 nm atau daerah cahaya tampak dengan panjang gelombang 380 nm - 780 nm. Semua molekul dapat mengabsorbsi radiasi dalam daerah UV-Vis karena mengandung elektron yang dapat dieksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi. Senyawa yang hanya mengandung ikat an sigma σ seperti pada ikatan tunggal C-C akan tereksitasi pada panjang gelombang sangat pendek dibawah 150 nm berada di luar daerah ukur spektrofotometer sehingga tidak akan menimbulkan serapan. Senyawa memiliki elektron phi π mempunyai ikatan rangkap dan mempunyai pasangan elektron bebas lebih mudah tereksitasi dan menyerap pada panjang gelombang yang lebih tinggi sehingga menimbulkan serapan pada spektrofotometer. Spektrofotometri UV-Vis dapat digunakan untuk menganalisis struktur dan memberikan petunjuk adanya gugus kromofor, menetapkan kadar, menggunakan serapan maksimum dari kurva absorpsi, memeriksa kemurnian, memeriksa langsung konsentrasi analit Silverstein, et al., 1981. 44

2.7.2 Spektrofotometri Inframerah

Daerah radiasi spektrofotometri inframerah berada pada bilangan panjang gelombang 12800-10 cm -1 . Umumnya daerah radiasi IR terbagi dalam IR dekat 12800-4000 cm -1 ; 3,8-12 x 10 14 Hz; 0,78-2,5 mikrometer, daerah IR tengah 4000- 200 cm -1 ; 0,012-6 x 10 4 Hz; 2,5-50 mikrometer, daerah IR jauh 200-10 cm -1 ; 60-3 x 10 11 Hz;50-1000 mikrometer. Daerah yang paling banyak digunakan untuk berbagai keperluan praktis adalah 4000-690 cm -1 yang biasa disebut sebagai daerah IR tengah Silverstein, et al., 1981. Spektrofotometri inframerah mempunyai dua macam instrumen yaitu: a. Spektrofotometer infra merah dispersif, adalah spektrofotometri yang menggunakan monokromator untuk memisahkan frekuensi individu yang melewati sampel sehingga absorbsi dari masing-masing frekuensi dapat diukur. b. Spektrofotometer Fourier-transform, adalah spektrofotometri yang dalam instrumennya tidak dipisahkan radiasinya, tetapi hampir semua panjang gelombang mencapai detektor secara bersamaan yang disebut Fourier-transform, yang digunakan untuk mengubah hasil spektrum infra merah menjadi khas. Yang digunakan sebagai pengganti monokromator adalah interferometer yang dapat memisahkan radiasi menjadi dua bagian dan menghubungkannya kembali sehingga variasi intensitas yang keluar dapat diukur sekali. Beberapa keuntungan spektrofotometer Fourier-transform dibandingkan dengan spektrofotometer dispersif adalah menghasilkan spektrum yang lebih cepat, resolusi yang lebih baik, dapat mengukur sampel dalam jumlah yang sangat sedikit Silverstein, et al., 1981.

2.7.3 Spektrometri Resonansi Magnetik Inti RMI

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Kandungan Minyak Atsiri Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa dan Salmonella typhimorium dari Buah Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis .Becc)

4 16 94

Isolasi Senyawa Antibakteri dalam Kulit Batang Kayu Bawang (Scorodocarpus borneensis Becc)

0 24 60

Isolasi dan Elusidasi Struktur Kimia Senyawa Alkaloida Dari Buah Ranti Hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) Yang Bersifat Anti Kanker

0 0 19

Isolasi dan Elusidasi Struktur Kimia Senyawa Alkaloida Dari Buah Ranti Hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) Yang Bersifat Anti Kanker

0 0 2

Isolasi dan Elusidasi Struktur Kimia Senyawa Alkaloida Dari Buah Ranti Hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) Yang Bersifat Anti Kanker

1 1 7

Isolasi dan Elusidasi Struktur Kimia Senyawa Alkaloida Dari Buah Ranti Hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) Yang Bersifat Anti Kanker

0 0 53

BAB 1 PENDAHULUAN - Isolasi Dan Elusidasi Struktur Kimia Senyawa Bioaktif Anti Kanker Dari Buah Tumbuhan Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis Becc)

0 1 6

ISOLASI DAN ELUSIDASI STRUKTUR KIMIA SENYAWA BIOAKTIF ANTI KANKER DARI BUAH TUMBUHAN BAWANG HUTAN (Scorodocarpus borneensis Becc) DISERTASI

0 1 25

Isolasi Dan Elusidasi Struktur Kimia Senyawa Bioaktif Anti Kanker Dari Buah Tumbuhan Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis Becc)

0 0 24

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Isolasi Dan Elusidasi Struktur Kimia Senyawa Bioaktif Anti Kanker Dari Buah Tumbuhan Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis Becc)

0 0 40