PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN UMUM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TAHAP PERENCANAAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TAHAP PELAKSANAAN

BAB VI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

BAGIAN 1: UMUM

Pada bab ini dimuat rangkaian sistematis dan menerus dalam upaya pengawasan dan pengendalian pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan baik terhadap bangunan baru maupun bangunan lama agar bangunan laik fungsi serta aman bagi penghuni atau pengguna bangunan tersebut. Dengan demikian jaminan keselamatan terhadap bahaya kebakaran baik pada penghuni bangunan dan lingkungan yang terjadi sewaktu-waktu dapat terpenuhi baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan atau konstruksiinstalasi serta pemanfaatan dan pemeliharaan bangunan.

BAGIAN 2: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TAHAP PERENCANAAN

2.1. Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan dan pengecekan oleh instansi teknis yang berwenang serta konsultan perencana dalam rangka pemenuhan standar dan ketentuan yang berlaku, melalui pengawasan dan pengendalian terhadap gambar- gambar perencanaan. 2.2. Pemerintah daerah memberikan pelayanan konsultasi kepada konsultan perencana dalam rangka proses pemberian ijin, sesuai ketentuan yang berlaku. 2.3. Aspek yang diperiksa sesuai butir 2.1, khususnya gambar-gambar perencanaan yang meliputi: rencana tapak, seluruh sistem baik sistem proteksi pasif maupun sistem proteksi aktif kebakaran serta sarana penyelamatan. 2.4. Hasil pemeriksaan pada tahap ini akan menentukan diperolehnya rekomendasi dalam rangka memperoleh ijin mendirikan bangunan.

BAGIAN 3: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TAHAP PELAKSANAAN

3.1. Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan dan pengecekan oleh instansi teknis yang berwenang serta konsultan pengawas dalam rangka pengawasan dan pengendalian agar spesifikasi teknis dan gambar-gambar perencanaan seluruh instalasi sistem proteksi kebakaran baik pasif maupun aktif serta seluruh sarana penyelamatan sesuai dengan hasil perencanaannya. 3.2. Pada tahap ini dilakukan pengecekan material, pengecekan beroperasinya seluruh sistem instalasi kebakaran, tes persetujuan, tes kelaikan fungsi serta melakukan laporan berkala. 3.3. Pelaporan Sistem Proteksi Kebakaran 1. Laporan sistem proteksi kebakaran memuat informasi mengenai sistem proteksi yang terdapat atau terpasang pada bangunan termasuk komponen- komponen sistem proteksi dan kelengkapannya. 2. Laporan sistem proteksi kebakaran ini disusun atau dibuat sebagai pegangan bagi pemilik atau pengelola bangunan serta menjadi salah satu dokumen yang harus diserahkan kepada instansi teknis yang berwenang, dalam rangka memperoleh ijin-ijin yang telah ditetapkan. 3. Substansi atau materi laporan ini mencakup sekurang-kurangnya: a. Identifikasi bangunan, b. Konsep perancangan sistem proteksi kebakaran, c. Aksesibilitas untuk mobil pemadam kebakaran, d. Sarana jalan ke luar yang ada atau tersedia, e. Persyaratan struktur terhadap kebakaran yang dipenuhi, f. Sistem pengendalian asap, g. Sistem pengindera dan alarm kebakaran, h. Sistem pemadam kebakaran media air, kimia, khusus, i. Pembangkit tenaga listrik darurat, j. Sistem pencahayaan untuk menunjang proses evakuasi, k. Sistem komunikasi dan pemberitahuan keadaan darurat, l. Lif kebakaran, m. Daerah dengan resiko atau potensi bahaya kebakaran tinggi, n. Skenario kebakaran yang mungkin terjadi, o. Eksistensi manajemen penanggulangan terhadap kebakaran. 3.4. Pihak yang berwenang melakukan inspeksi dan memberikan rekomendasi adalah Instansi Pemadam Kebakaran. Bila Instansi Pemadam Kebakaran belum cukup mampu melaksanakan tugas tersebut diatas, maka dapat dibantu oleh konsultan perseorangan yang profesional atau pihak perguruan tinggi yang tergabung dalam suatu tim dengan ijin Kepala Daerah.

BAGIAN 4: PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TAHAP PEMANFAATAN PEMELIHARAAN