Sumber Daya Jaringan Catu Daya

2. Ketentuan penggunaan sumber daya darurat untuk kebutuhan mengoperasikan pencahayaan darurat, sarana komunikasi darurat, lif kebakaran, sistem deteksi dan alarm kebakaran, alat pengendali asap dan pintu tahan api otomatis diatur dalam ketentuan tersendiri. 3. Instalasi listrik sistem daya darurat harus memenuhi SNI tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik edisi terakhir.

8.2 Sumber Daya

Daya yang disuplai untuk mengoperasikan sistem daya darurat diperoleh sekurang-kurangnya dari dua sumber sebagai berikut: 1. Sumber Daya Listrik dapat diperoleh: a. PLN, dan atau b. Sumber darurat berupa: 1 Batere 2 Generator 3 dll. 2. Sumber daya listrik darurat harus direncanakan dapat bekerja secara otomatis apabila sumber daya utama tidak bekerja dan harus dapat bekerja setiap saat. 3. Bangunan atau ruangan yang sumber daya utamanya dari PLN harus dapat juga dilengkapi dengan generator sebagai sumber daya darurat dan penempatannya harus memenuhi TKA yang berlaku,

8.3 Jaringan Catu Daya

1. Semua instalasi kabel yang melayani sumber daya listrik darurat harus memenuhi kabel tahan api selama 60 menit. 2. Catu daya dari sumber daya ke motor harus memenuhi ketentuan susunan A atau susunan B seperti dijelaskan di bawah ini: a. Susunan A Apabila sumber daya listrik berasal dari listrik PLN, maka antara daya suplai dan panel kontrol pompa kebakaran harus tidak ada alat pemutus atau alat proteksi catu daya. Gambar 5.7. Susunan A b. Susunan B Apabila diizinkan oleh instansi yang berwenang, alat pemutus dan alat proteksi suplai daya dapat dipasang antara suplai daya dan pengendali pompa kebakaran dengan syarat memenuhi ketentuan sebagai berikut: Gambar 5.8. Susunan B 1 Alat pembatas arus lebih harus dipilih dan diset mampu menerima arus locket rotor dari motor pompa kebakaran utama. 2 Alat pemutus harus selalu dalam posisi “ON”. 3 Plakat harus dipasang di luar sakelar pemutus dengan tulisan seperti pada gambar 5.9.: Gambar 5.9. Plakat saklar pemutus “SAKLAR PEMUTUS POMPA KEBAKARAN” 25 mm Tinggi hurufnya tidak kurang dari 25 mm. 4 Plakat harus dipasang berdekatan dengan pengendali pompa kebakaran menjelaskan lokasi saklar pemutus dan lokasi kunci. 5 Saklar pemutus harus diawasi tetap terhubung melalui salah satu cara sebagai berikut: a Pelayanan signal jarak jauh yang akan menyebabkan alarm audio atau visual pada pusat pengendali kebakaran bekerja. b Pelayanan signal lokal yang menyebabkan bunyi di pos penjaga. c Bila saklar pemutus ditempatkan dalam pagar tertutup atau didalam bangunan yang diawasi oleh pemilik bangunan maka penyegelan saklar dan pemeriksaan mingguan harus di catat. 6 Plakat harus dipasang berdekatan dengan pengendali pompa kebakaran, menjelaskan lokasi saklar pemutus dan lokasi dari kunci jika saklar pemutus dikunci 7 Saklar pemutus harus diawasi tetap terhubung melalui salah satu cara sebagai berikut: a Stasiun pusat, pelayanan signal stasiun jarak jauh. b Pelayanan signal lokal yang akan menyebabkan bunyi dari signal suara di pos penjaga. c Penguncian saklar pemutus dan diperiksa setiap minggu dan dicatat bila saklar pemutus ditempatkan dalam pagar tertutup atau di dalam bangunan yang diawasi oleh pemilik bangunan. Pengecualian Jika saklar pemindah daya dihubungkan dimuka pengendali pompa kebakaran, saklar pemutus dan alat proteksi daya suplai harus disediakan dengan saklar pemutus sesuai kebutuhan. Alat proteksi daya suplai harus dipilih dan diset mampu menerima arus “locked rotor” dari motor pompa kebakaran dan pompa jockey dan arus beban penuh dari peralatan yang berhubungan dengan perlengkapan pompa kebakaran bila dihubungkan dengan suplai daya ini. 3. Alat Proteksi Daya Suplai Apabila alat proteksi daya suplai pengaman lebur, pemutus daya dipasang dalam sirkit daya suplai dari gardu sendiri dan sambungan PLN di depan sirkit feeder pompa kebakaran, alat tersebut harus mampu selalu terhubung pada saat menerima arus locked rotor dari motor pompa kebakaran dan beban listrik maksimum bangunan. 4. Jaringan pembagi Ampacity jaringan Konduktor antara sumber daya dan motor pompa kebakaran ukurannya harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BAGIAN 9: PUSAT PENGENDALI KEBAKARAN 9.1 Umum.