8 tindakan petugas pemadam kebakaran. Persyaratan tersebut tidak berlaku untuk ruang parkir terbuka atau panggung
terbuka
BAGIAN 2: SISTEM DETEKSI DAN ALARM KEBAKARAN 2.1 Lingkup
Spesifikasi dalam bagian 2 ini menjelaskan instalasi dan pengoperasian sistem alarm kebakaran otomatis.
2.2 Tujuan
1. Sistem deteksi dan alarm kebakaran otomatis yang dirancang untuk memberikan peringatan kepada penghuni akan adanya bahaya kebakaran,
sehingga dapat melakukan tindakan proteksi dan penyelamatan dalam kondisi darurat.
2. Sistem alarm untuk memudahkan petugas pemadam kebakaran
mengidentifikasi titik awal terjadinya kebakaran.
2.3 Persyaratan Kinerja
Sistem deteksi dan alarm kebakaran harus dipasang pada: Lihat Tabel 5.1.
1. semua bangunan kecuali bangunan Kelas 1a. 2. setiap bangunan Kelas 1b,
3. setiap bangunan Kelas 2, dengan tinggi maksimal 3 lantai, mempunyai struktur kayu, bahan yang tidak mudah terbakar, dan kombinasinya,
4. bangunan Kelas 3 yang menampung lebih dari 20 orang penghuni yang digunakan sebagai:
a. bagian hunian dari bangunan sekolah, atau b. akomodasi bagi lanjut usia, anak-anak atau orang cacat, dan
5. bangunan Kelas 9a. Pada bangunan Kelas 9a, sistem penginderaan dan alarm kebakaran otomatis
harus: a. Mempunyai detektor panas heat detector dan atau detektor panas jenis
laju kenaikan temperatur rate of rise heat detector tipe A yang dipasang pada seluruh bangunan, kecuali:
1 Pada bangunan yang seluruhnya bersprinkler, atau 2 Pada setiap lokasi yang dipasang alat pendeteksi asap, dan
b. Mempunyai alat detektor asap yang dipasang di: 1 Ruang perawatan pasien dan jalur keluar dari setiap daerah tersebut
menuju ke ruang umum, dan 2 Ruang-ruang lainnya yang dibutuhkan dalam rangka efektivitas
pengendalian bahaya asap, dan
c. Dipasang alat manual pemicu alarm manual break glass yang ditempatkan pada lintasan jalan keluar, sehingga tidak ada satu titikpun
pada lantai yang berjarak lebih dari 30 meter dari titik alarm manual tersebut.
2.4 Spesifikasi Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran.
Sistem deteksi dan alarm kebakaran harus memenuhi spesifikasi berikut ini: 1. Pemenuhan terhadap standar.
Perancangan dan pemasangan sistem deteksi dan alarm kebakaran harus memenuhi SNI 03-3986-edisi terakhir, mengenai Instalasi Alarm Kebakaran
Otomatis.
2. Hubungan dengan peralatan alarm lainnya. Sistem penginderaan kebakaran dan sistem alarm otomatis harus dilengkapi
dengan sistem peringatan keadaan darurat dan sistem komunikasi internal.
Tabel 5.1.
Penyediaan Sistem Deteksi dan Alarm Menurut Fungsi, Jumlah dan Luas Lantai Bangunan.
Kelompo k Fungsi
Nama Kelompo
k Fungsi
Bangunan Jumlah
Lantai Jumlah Luas
Min Lantai M2
Sistem Deteksi
dan Alarm
1a Bangunan Hunian
Tunggal Rumah
Tinggal 1 -
-
1b Bangunan Hunian
AsramaKosR umah
TamuHostel luas300M2
1 300 -
2 Bangunan Hunian
Terdiri dari 2 atau lebih unit
hunian ruko 1
2-4 -
T.A.B T.A.B
- M
M -
3 Bangunan Hunian
diluar 1 dan 2
Rumah Asrama, Hotel,
Orang berumur,
cacat, dll. 1
2-4 -
T.A.B T.A.B
- M
M -
4 Bangunan Hunian
Campuran Tempat tinggal
dalam suatu bangunan
kelas 5, 6, 7. 8. Dan 9
1 2-4
4 T.A.B
T.A.B T.A.B
M O
O
lanjutan
Kelompo k Fungsi
Nama Kelompo
k Fungsi
Bangunan Jumlah
Lantai Jumlah Luas
Min Lantai M2
Sistem Deteksi
dan Alarm
5 Bangunan Kantor
Usaha profesional,
komersial, dll. 1
2-4 4
400 200
T.A.B M
M O
6 Bangunan perdagang
an Rumah makan,
toko, salon, pasar, dll.
1 2-4
4 400
200 T.A.B
M M
O
7 Bangunan penyimpa
nangudan g
Tempat parkir umum, gudang
1 2-4
4 2000
1000 T.A.B
M M
O
8 Bangunan Lab.Indus
triPabrik Produksi,
perakitan, pengepakan,
dll. 1
2-4 4
400 200
T.A.B M
M O
9a Bangunan umum
Perawatan kesehatan, lab.
1 2-4
4 T.A.B
T.A.B T.A.B
M O
O
9b Bangunan umum
Pertemuan, peribadatan,
pendidikan, budaya, lab.
1 2-4
4 400
200 T.A.B
M M
O
10a Bangunan Struktur
bukan hunian
Garasi pribadi 1
2-4 4
400 200
T.A.B M
M O
10b Bangunan Struktur
bukan hunian
Pagar, Antena, Kolam renang,
dll - -
-
T.A.B = Tidak Ada Batas M =
Manual O =
Otomatis 3. Persyaratan penempatan dan pemasangan alarm kebakaran.
Ruangan tersembunyi seperti misalnya ruangan antara langit-langit dan atap, dengan jarak melebihi 80 cm diukur dari permukaan atap terbawah ke
permukaan langit-langit teratas.
BAGIAN 3: SISTEM PEMADAM KEBAKARAN MANUAL 3.1 Hidran Kebakaran Gedung