Desain Sistem Pencahayaan Keadaan Darurat Tanda Keluar Eksit Tanda Penunjuk Arah Perkecualian untuk Pemasangan Tanda Penunjuk Arah Ke Luar

b. tangga luar yang melayani atau pengganti tangga, ramp atau jalan terusan yang dilindungi terhadap api sesuai Bab III butir 2.9., atau c. serambi atau balkon luar yang menuju ke tangga, ramp atau jalan terusan yang dilindungi terhadap api; atau d. jalan umum atau ruang terbuka; dan 4. disetiap tangga yang dilindungi terhadap tepi dan memenuhi persyaratan sebagai jalur penyelamatan, dan 5. di unit hunian tunggal pada bangunan kelas 5, 6, atau 9 bila: a. luas lantai unit tersebut lebih dari 300 m 2 , dan b. eksit dari unit tersebut tidak membuka ke jalan umum atau ruang terbuka atau ke tangga luar, jalan terusan, balkon atau ramp yang langsung menuju ke jalan umum atau ruang terbuka, dan 6. disetiap kamar atau ruang lantai bangunan kelas 6 atau 9b yang dihubungkan dengan jalan masuk untuk umum, bila: a. luas ruang dilantai tersebut lebih dari 300 m 2 ; atau b. setiap titik di lantai tersebut berjarak lebih dari 20 m dari pintu terdekat yang membuka langsung ke tangga, ramp, jalan terusan, jalan umum atau ruang terbuka. c. penyelamatan diri dari lantai tersebut dapat menggunakan kenaikan vertikal dalam bangunan lebih dari 1,5 m, atau setiap kenaikan vertikal bila lantai tersebut tidak memiliki pencahayaan yang cukup ; atau d. lantai tersebut menyediakan suatu jalur dari lantai yang disyaratkan memiliki pencahayaan darurat berdasarkan a, b, atau c diatas. 7. di bangunan kelas 9a: a. disetiap jalan terusan, koridor, jalan menuju hall atau semacamnya yang melayani daerah perawatan atau bangsal perawatan; dan b. di daerah perawatan pasien yang mempunyai luas lebih dari 120 m 2 , dan 8. disetiap pusat pengendalian kebakaran yang disyaratkan.

7.5 Desain Sistem Pencahayaan Keadaan Darurat

1. Setiap sistem pencahayaan keadaan darurat harus: a. beroperasi otomatis; dan b. memberikan pencahayaan yang cukup tanpa penundaan yang tidak perlu dalam upaya menjamin evakuasi yang aman diseluruh daerah dalam bangunan di lokasi atau tempat yang dipersyaratkan; dan c. dilindungi terhadap kerusakan akibat kebakaran bila sistem pencegahan darurat tersebut merupakan sistem yang tersentralisasi, 2. Pencahayaan darurat harus memenuhi standar yang berlaku.

7.6 Tanda Keluar Eksit

Suatu tanda eksit harus jelas terlihat bagi orang yang menghampiri eksit dan harus dipasang pada, di atas atau berdekatan dengan setiap: 1. pintu yang memberikan jalan ke luar langsung dari satu lantai ke: a. tangga, jalan terusan atau ramp yang dilindungi struktur tahan api, yang berfungsi sebagai eksit yang memenuhi persyaratan; dan b. tangga luar, jalan terusan atau ramp yang memenuhi syarat sebagai eksit; dan c. serambi atau balkon luar yang memberikan akses menuju ke eksit, dan 2. pintu dari suatu tangga, jalan terusan atau ramp yang dilindungi struktur tahan api atau tiap level hamburan ke jalan umum atau ruang terbuka; dan 3. eksit horisontal, dan 4. pintu yang melayani atau membentuk bagian dari eksit yang disyaratkan pada lantai bangunan yang harus dilengkapi dengan pencahayaan darurat sesuai butir 7.5.

7.7 Tanda Penunjuk Arah

Bila suatu eksit tidak dapat terlihat secara langsung dengan jelas oleh penghuni atau pengguna bangunan, maka harus dipasang tanda penunjuk dengan tanda panah menunjukkan arah, dan dipasang di koridor, jalan menuju ruang besar hallways, lobi dan semacamnya yang memberikan indikasi penunjukkan arah ke eksit yang disyaratkan.

7.8 Perkecualian untuk Pemasangan Tanda Penunjuk Arah Ke Luar

1. Bangunan kelas 2 di mana setiap pintu utama telah diberi label pada sisi jauh dari lokasi eksit atau balkon:

a. dengan tulisan “PINTU KELUAR” dengan huruf besar berukuran tinggi