b. Setiap bukaan telah dilindungi dibagian dalamnya sesuai dengan ketentuan pada Bab IV.
4. Jika terdapat lebih dari dua pintu masuk bukan dari ruang, sanitasi atau sejenisnya, membuka ke arah pintu ke luar yang dilindungi terhadap
kebakaran pada lantai dimaksud, maka: a. harus disediakan lobby bebas asap sesuai dengan Bab V;
b. pintu ke luar harus diberi tekanan udara sesuai standar yang berlaku. 5. Bangunan kelas 9: Harus disediakan Ramp pada setiap perubahan ketinggian
kurang dari 600 mm pada jalan terusan yang diisolasi terhadap kebakaran.
2.9 Tangga Luar Bangunan
Tangga luar bangunan dapat berfungsi sebagai eksit, yang disyaratkan, menggantikan semua tangga yang diisolasi terhadap kebakaran. Pada bangunan
dengan ketinggian efektif tidak lebih dari 25 m, bila konstruksi tangga tersebut termasuk jembatan penghubung secara keseluruhan terbuat dari bahan yang
tidak mudah terbakar:
1. bila setiap bagian dari tangga yang berjarak kurang dari 6 m namun berhadapan dengan jendela, pintu, kecuali pintu yang dilengkapi dengan pintu
kebakaran atau semacamnya, sesuai ketentuan yang melayani dinding luar atau bukaan semacam itu di dinding luar yang dilayani oleh tangga, maka:
a. tangga luar tersebut harus dilindungi pada ketinggian penuh di atas level terendah jendela ataupun pintu dengan konstruksi tahan api serta dengan
nilai ketahanan api tidak kurang dari 606060; dan b. tidak boleh ada jendela atau bukaan lainnya pada dinding penutup tangga
yang berada pada jarak 6 m bila tidak dilindungi atau 3 m bila dilindungi sesuai ketentuan dari setiap jendela atau pintu pada dinding luar bangunan;
atau
2. bila setiap bagian dari tangga yang berjarak kurang dari 6 m tetapi lebih dari 3 m, tetapi berhadapan dengan jendelapintu atau semacamnya disuatu dinding
luar, maka jendelapintu atau semacamnya harus dilindungi sesuai ketentuan.
2.10. Lintasan Melalui TanggaRamp Yang Tidak Dilindungi Terhadap
Kebakaran 1. Tanggaramp, yang tidak dilindungi terhadap kebakaran yang berfungsi
sebagai pintu eksit yang diperlukan harus terdiri atas lintasan yang menerus, dengan injakan dan tanjakan tangga dari setiap lantai yang dilayani menuju ke
lantai di mana pintu ke luar ke jalan atau ruang terbuka disediakan.
2. Pada bangunan kelas 2, 3 atau 4, jarak antara ruang atau unit hunian tunggal dengan tempat atau titik penyelamatan ke luar menuju ke jalan atau ruang
terbuka melalui tangga atau ramp yang tidak dilindungi terhadap kebakaran dan diperlukan untuk melayani unit hunian tunggal harus tidak boleh
melampaui:
a. 30 m pada konstruksi bangunan tahan api tipe C, atau
b. 60 m pada konstruksi bangunan tahan api lainnya. 3. Pada bangunan kelas 5 s.d 9, jarak dari setiap titik atau tempat pada lantai ke
titik atau tempat penyelamatan menuju ke jalan atau ruang terbuka melalui tanggaramp yang tidak dilindungi terhadap kebakaran harus tidak melebihi 80
m.
4. Pada bangunan kelas 2, 3 atau 9a, tanggaramp yang tidak dilindungi terhadap kebakaran harus memiliki tempat penghamburan discharge pada titik atau
lokasi yang tidak lebih dari: a. 15 m dari pintu yang menyediakan jalur penyelamatan menuju ke arah
jalan atau ruang terbuka, atau dari jalan terusan yang dilindungi terhadap kebakaran menuju ke jalan atau ruang terbuka, atau
b. 30 m dari salah satu dari dua pintu atau jalan terusan, bila lintasan ke salah satu dari tanggaramp yang tidak dilindungi terhadap kebakaran berada
pada posisi berhadapan atau berlawanan arah. 5. Pada bangunan kelas 5 s.d 8 atau 9b, tanggaramp yang tidak dilindungi
terhadap kebakaran harus menghambur ke luar pada tempat yang tidak lebih dari:
a. 20 m dari pintu ke luar yang menyediakan jalur penyelamatan ke luar menuju ke jalan atau ruang terbuka, atau dari jalan terusan yang dilindungi
terhadap kebakaran menuju ke jalan atau ruang terbuka, atau b. 40 m dari salah satu dari dua pintu atau jalan terusan bilamana jalan
menuju ke salah satu dari tanggaramp yang tidak dilindungi terhadap kebakaran berada pada posisi berlawanan atau hampir berlawanan arah.
6. Pada bangunan kelas 2 atau 3, bila dua atau lebih eksit dan dipenuhi oleh tanggaramp yang tidak dilindungi terhadap kebakaran, maka masing-masing
eksit, harus: a. menyediakan jalur penyelamatan terpisah menuju ke jalan atau ruangan
terbuka; dan b. bebas
asap.
2.11 Menghambur Keluar Melalui Eksit