Lampiran 527 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
KONSOLIDASIAN ENAM BULANAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX
MONTHS ENDED 30 JUNE 2011 AND 2010
Expressed in million Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
t. Laba bersih per saham dasar
t. Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang
jumlah saham biasa yang beredar selama periode yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted-average number of
ordinary shares outstanding during the period.
u. Pelaporan segmen
u. Segment reporting
Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa
yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya.
Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi
tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen
operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
Grup melakukan segmentasi pelaporan keuangannya sebagai berikut:
i segmen usaha
primer, yang
mengelompokkan aktivitas bisnis Grup menjadi batubara dan non-batubara; dan
ii segmen geografis sekunder, yang
mengelompokkan penjualan berdasarkan daerah tujuan penjualan.
A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or
services that are subject to risks and returns that are different from those of other business
segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular
economic environment that are subject to risks and returns that are different from those of
segments operating in other economic conditions. The Group segments its financial reporting as
follows: i business segments primary, where the
Group’s business activities are classified into coal and non-coal; and
ii geographical segments secondary, which
classifies sales based on target market areas v. Pembagian
hasil produksi
Berdasarkan PKP2B, Pemerintah berhak memperoleh 13,5 atas jumlah batubara yang
dihasilkan oleh PIK, TSA, WBM, dan FKP dari proses produksi akhir perusahaan.
Berdasarkan PKB2B, Perjanjian Kerjasama Penjualan Batubara antara Pemerintah dengan
GBP No.03.KS05DJB2010 dan keputusan Presiden No. 751996 tertanggal 25 September
1996, GBP membayar bagian produksi Pemerintah secara tunai, yaitu sebesar 13,5
dari penjualan setelah dikurangi beban penjualan. Perusahaan-perusahaan tersebut mengakui
penjualan atas bagian Pemerintah sebagai bagian dari pendapatan dari penjualan dan
liabilitas pembayaran ke Pemerintahnya diakui dengan basis akrual sebagai royalti iuran
produksi iuran eksploitasi di bagian harga pokok penjualan.
w. Dividen
Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam
laporan keuangan interim konsolidasian Perusahaan dalam periode dimana pembagian
dividen diumumkan. v. Sharing of production
As stipulated in the Coal Agreements, the Government is entitled to take 13.5 of total coal
produced from the final production processes established by PIK, TSA, WBM and FKP.
As stipulated in the Coal Agreements, Coal Sales Agreement between Government and GBP
No.03.KS05DJB2010 and Presidential Decree No. 751996 dated 25 September 1996, GBP pay
the Government’s share of production in cash, which represents 13.5 of sales after deduction
of selling expenses. These companies recognise the Government’s share as part of sales revenue,
and the obligation to make payment to the Government on an accrual basis as royalty
production fees exploitation fees as part of cost of goods sold.
w. Dividends
Dividend distributions to the Company’s shareholders are recognised as a liability in the
Company’s consolidated interim financial statements in the period in which the dividends
are declared.
Lampiran 528 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
KONSOLIDASIAN ENAM BULANAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX
MONTHS ENDED 30 JUNE 2011 AND 2010
Expressed in million Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
x. Biaya emisi saham x. Share issuance costs
Tambahan biaya yang secara langsung terkait dengan penerbitan saham baru disajikan pada
bagian ekuitas sebagai pengurang, bersih setelah pajak, dari jumlah yang diterima.
Incremental costs directly attributable to the issue of new shares are shown in equity as a
deduction, net of tax, from the proceeds.
y. Hutang usaha dan lainnya y. Trade and other payables
Hutang usaha adalah liabilitas untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok
dalam kegiatan usaha normal. Hutang usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek
bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu satu periode atau kurang. Bila tidak, akan
disajikan sebagai liabilitas tidak lancar. Hutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai
wajar dan kemudian diukur pada biaya diamortisasi dengan menggunakan metode
bunga efektif.
z. Biaya mobilisasi yang ditangguhkan
Biaya mobilisasi yang terjadi untuk membawa aset milik kontraktor penambangan ke wilayah
pertambangan Grup ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat masing-
masing biaya dengan menggunakan metode unit produksi.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the
ordinary course of business from suppliers. Trade payables are classified as current liabilities if
payment is due within one period or less. If not, they are presented as non-current liabilities.
Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised
cost using the effective interest method.
z. Deferred mobilisation costs
Deferred mobilisation costs incurred to move assets belonging to mining contractors to the
Group’s mining area are amortised over the periods benefited using the units of production
method.
aa. Penggunaan estimasi aa. Use of estimates
Penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi
yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset
dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan interim konsolidasian, serta jumlah
pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat
berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan aktivitas saat ini, hasil yang
sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
The preparation of consolidated interim financial statements in conformity with accounting
principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and
assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent
assets and liabilities at the date of the consolidated interim financial statements and the
reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Although these
estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual
results could differ from those estimates.