FINANCIAL RISK MANAGEMENT continued ii Risiko

Lampiran 587 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN ENAM BULANAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX MONTHS ENDED 30 JUNE 2011 AND 2010 Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Lanjutan

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT continued iii Risiko suku bunga Lanjutan

iii Interest rate risk continued 31 DesemberDecember 2010 Suku bunga mengambang Suku bunga tetap Floating rate Fixed rate Kurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dari Non bunga s atu periode satu periode satu periode Satu periode Non Less than More than Less than More than interest Jumlah one period one period one period one period bearing Total Aset Assets Cash and Kas dan setara kas 947,623 - 485,359 - 11,702 1,444,684 cash equivalents Piutang usaha - - - - 648,144 648,144 Trade receivables Piutang lain-lain - - - - 115,126 115,126 Other receivables Piutang derivatif - - - - 63,219 63,219 Derivative receivables Pinjaman kepada pihak yang memiliki hubungan Loan to related istimewa - 367,430 - - - 367,430 party Kas yang dibatasi pengunaannya - - 102,928 - - 102,928 Restricted cash Jumlah aset keuangan 947,623 367,430 588,287 - 838,191 2,741,531 Total financial assets Liabilitas Liabilities Hutang usaha - - - - 1,187,360 1,187,360 Trade payables Beban yang masih harus dibayar - - - 625,725 - 625,725 Accrued expenses Hutang derivatif - - - - 525,248 525,248 Derivative liabilities Hutang lain-lain - - - - 12,006 12,006 Other liabilities Pinjaman jangka panjang 520,583 1,911,734 - - - 2,432,317 Long-term loans Jumlah liabilitas Keuangan 520,583 1,911,734 - 625,725 1,724,614 4,782,656 Total financial liabilities

b. Risiko kredit

b. Credit risk

Pada tanggal 30 Juni 2011, jumlah maksimum eksposur dari risiko kredit adalah Rp 678.587. Risiko kredit terutama berasal dari penjualan batubara, deposito berjangka, dan transaksi swap batubara dan swap bahan bakar minyak. At 30 June 2011, the total maximum exposure from credit risk is Rp 678,587. Credit risk arises from sales of coal, time deposits, and favorable coal swap and fuel swap transactions. Kebijakan umum Grup untuk penjualan batubara ke pelanggan baru dan yang sudah ada adalah sebagai berikut: The Group’s general policies for coal sales to new and existing customers are as follows: - Menyeleksi pelanggan-pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik. - Selecting customers with strong financial condition and good reputation. - Penerimaan pelanggan baru dan penjualan batubara disetujui oleh karyawan yang berwenang sesuai dengan struktur pedelegasian wewenang yang ditetapkan oleh Grup. - Acceptance of new customer and sales of coal are approved by the authorized personnel according to the Group’s delegation of authority structure. Manajemen menggunakan lembaga-lembaga keuangan ternama untuk transaksi swap batubara dan bahan bakar minyak. Penggunaan lembaga- lembaga keuangan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Direksi. For coal and oil hedging transactions, management uses reputable financial institutions as the counterparty. These financial institutions are pre-approved by the Board of Directors. Lampiran 588 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN ENAM BULANAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX MONTHS ENDED 30 JUNE 2011 AND 2010 Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated 31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Lanjutan

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT continued c. Risiko

likuiditas c. Liquidity risk Risiko likuiditas muncul dalam situasi Grup kesulitan memperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dilakukan dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual serta menyesuaikan profil jatuh tempo dari aset dan liabilitas keuangan. Liquidity risk arises in situations where the Group has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Group manages liquidity risk by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.

d. Nilai wajar

d. Fair value

Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan liabilitas keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 30 Juni 2011. Management is off the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities approximates the fair value of the financial assets and liabilities as at 30 June 2011. 32. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 32. SUBSEQUENT EVENTS Pada tanggal 7 Juli 2011, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli batubara dengan Universal Cresent Power Private Limited di India untuk menjual 100 juta metric ton. Perjanjian jual beli ini akan berlaku selama 15 tahun mulai dari 2015. On 7 July 2011, The Company has entered into a Conditional Sales and Purchase Agreement with Universal Cresent Power Private Limited in India to sell 100 million metric tons of coal. This agreement is effective for 15 years starting from 2015. Pada tanggal 14 Juli 2011, PT TSA telah menerima Surat Panggilan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan dengan gugatan perdata yang didaftarkan oleh Sayu dan Kedam “Para Penggugat” terhadap TSA sebagai salah satu tergugat. On 14 July 2011, PT TSA has received a summon from the District Court of South Jakarta regarding a civil suit registered by Sayu and Kedam “Plaintiffs” against TSA as one of the defendants. Para Penggugat menggugat TSA, telah melakukan kegiatan penambangan di lokasi mereka dengan nilai gugatan sebesar Rp 13.406. The plaintiffs sued TSA as they claim it has conducted mining operations on their land with a total claim of Rp 13,406. Pada tanggal 19 Juli 2011, GBP telah menerima persetujuan dari DJMBP untuk pelepasan jaminan reklamasi untuk beberapa periode sebesar Rp 10.591. On the 19 July 2011, GBP has received approval from the DGMCG to release the reclamation guarantees for various 2010 amounting to Rp 10,591. Pada tanggal 19 Juli 2011, PIK telah menerima persetujuan dari DJMBP untuk pelepasan jaminan reklamasi untuk periode 2010 sebesar Rp 1.326. On the 19 July 2011, PIK has received approval from the DGMCG to release the reclamation guarantees for the period of 2010 amounting to Rp 1,326. Pada tanggal 28 Juli 2011, Perusahaan telah sepenuhnya mencairkan Bridge Facility sebesar USD 185 juta. On the 28 th July 2011, the Company fully draw down the USD 185 million Bridge Facility.