Assets carried at amortised cost

Lampiran 526 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN ENAM BULANAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX MONTHS ENDED 30 JUNE 2011 AND 2010 Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued s. Penurunan nilai dari aset keuangan lanjutan s. Impairment of financial assets continued

I. Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi lanjutan

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui seperti meningkatnya peringkat kredit debitur, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.

I. Assets carried at amortised cost

continued If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised such as an improvement in the debtor’s credit rating, the previously recognised impairment loss shall be reversed either directly or by adjusting an allowance account. The reversal shall not result in carrying of the financial asset at a value that exceeds what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised at the date the impairment was reversed. The reversal amount shall be recognised in the statement of income.

II. Aset yang tersedia untuk dijual

Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba-rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba-rugi merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba-rugi. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba-rugi atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba- rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba-rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba-rugi terpisah.

II. Assets classified as available-for-sale

When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognised directly in equity and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognised in equity shall be reclassified from equity to profit or loss even though the financial asset has not been derecognised. The amount of the cumulative loss is measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in the statement of income. The impairment losses recognised in the statement of income for an investment in an equity instrument classified as available-for sale shall not be reversed through profit and loss. If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available for- sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in the statement of income, the impairment loss is reversed through the separate statement of income. Lampiran 527 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN ENAM BULANAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX MONTHS ENDED 30 JUNE 2011 AND 2010 Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

t. Laba bersih per saham dasar

t. Basic earnings per share

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar selama periode yang bersangkutan. Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the period.

u. Pelaporan segmen

u. Segment reporting

Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain. Grup melakukan segmentasi pelaporan keuangannya sebagai berikut: i segmen usaha primer, yang mengelompokkan aktivitas bisnis Grup menjadi batubara dan non-batubara; dan ii segmen geografis sekunder, yang mengelompokkan penjualan berdasarkan daerah tujuan penjualan. A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment that are subject to risks and returns that are different from those of segments operating in other economic conditions. The Group segments its financial reporting as follows: i business segments primary, where the Group’s business activities are classified into coal and non-coal; and ii geographical segments secondary, which classifies sales based on target market areas v. Pembagian hasil produksi Berdasarkan PKP2B, Pemerintah berhak memperoleh 13,5 atas jumlah batubara yang dihasilkan oleh PIK, TSA, WBM, dan FKP dari proses produksi akhir perusahaan. Berdasarkan PKB2B, Perjanjian Kerjasama Penjualan Batubara antara Pemerintah dengan GBP No.03.KS05DJB2010 dan keputusan Presiden No. 751996 tertanggal 25 September 1996, GBP membayar bagian produksi Pemerintah secara tunai, yaitu sebesar 13,5 dari penjualan setelah dikurangi beban penjualan. Perusahaan-perusahaan tersebut mengakui penjualan atas bagian Pemerintah sebagai bagian dari pendapatan dari penjualan dan liabilitas pembayaran ke Pemerintahnya diakui dengan basis akrual sebagai royalti iuran produksi iuran eksploitasi di bagian harga pokok penjualan.

w. Dividen

Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan interim konsolidasian Perusahaan dalam periode dimana pembagian dividen diumumkan. v. Sharing of production As stipulated in the Coal Agreements, the Government is entitled to take 13.5 of total coal produced from the final production processes established by PIK, TSA, WBM and FKP. As stipulated in the Coal Agreements, Coal Sales Agreement between Government and GBP No.03.KS05DJB2010 and Presidential Decree No. 751996 dated 25 September 1996, GBP pay the Government’s share of production in cash, which represents 13.5 of sales after deduction of selling expenses. These companies recognise the Government’s share as part of sales revenue, and the obligation to make payment to the Government on an accrual basis as royalty production fees exploitation fees as part of cost of goods sold.

w. Dividends

Dividend distributions to the Company’s shareholders are recognised as a liability in the Company’s consolidated interim financial statements in the period in which the dividends are declared.