Pengujian Hipotesis Uji Hipotsis dan Analisis Data

Selain itu, masalah yang terdapat dalam usaha kecil dalam melakukan ekspansi adalah bahwa produktivitasnya yang masih rendah dalam penciptaan nilai tambah. Dengan begitu, penyerapan tenaga kerja yang kurang maksimal yang dipengaruhi oleh faktor lain, seperti produktifitas, kualitas, dan peningkatan mutu menyebabkan output yang dihasilkan kurang maksimal. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Widhiyana dan Sulastri 2015 dimana akibat kurang maksimalnya peran tenaga kerja maka akan mengakibatkan produksi akan menurunkan tingkat konsumsi yang berakibat menurunnya tingkat investasi. Dengan menurunnya output produksi makan akan menurungkan tingkat konsumsi yang berakibat menurunnya tingkat investasi yang akan membuat kegiatan perekonomian lemah Widhiyana dan Sulastri, 2015. Menurut Madona 2011 dalam penelitian yang dilakukan Widhiyana dan Sulastri 2015 bahwa peningkatan mutu penyerapan tenaga kerja dengan pengelolaan yang efektif dan tepat sasaran diharapkan akan mampu meningkatkan PDRB. Penyerapan tenaga kerja sebagai salah satu sumber daya lokal perlu ditingkatkan kualitasnya. Kondisi tersebut perlu ditingkatkan mengingat semakin ketatnya persaingan yang semakin mengglobal. b. Kontribusi Ekspor UKM terhadap PDRB Diketahui bahwa nilai t-statistik variabel ekspor EKSP UKM sebesar - 1.06481 . Sementara nilai t-tabel sebesar 1,68488. Yang berarti t-stastitik t- tabel. Maka dengan diterimanya Ho, ekspor UKM cenderung berpengaruh positif namun secara statistik kurang signifikan . Hal ini ditunjukkan oleh nilai t-statistik yang lebih kecil dari nilai t-tabel. Sementara nilai koefisien regresi ekspor sebesar 0,035143 yang berarti jika ekspor UKM mengalami peningkatan sebesar 1 juta rupiah maka PDRB cenderung turun sebesar Rp 35.143.000,- dan apabila ekspor UKM mengalami penurunan sebesar 1 juta rupiah maka PDRB akan meningkat sebesar Rp 35.143.000,- Hal ini sejalan dengan penelitian Lihan dan Yogi 2003 dimana dari hasil penelitian empiris besarnya nilai ekspor tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan PDRB. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Jung dan Marshall dalam Lihan dan Yogi, 2003 menyatakan bahwa kondisi tersebut diakibatkan oleh kondisi ekspor yang tidak efisien atau menurun efisiennya diukur dengan konsep “domestic resource cost”. Dikarenakan adanya produk baru di sektor ekspor yang sangat bergantung pada input hasil ekspor. Secara statistik ekspor UKM di tiga wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo tidak menyebabkan adanya peningkatan yang signifikan pada PDRB. Hasil temuan ini diperkuat oleh fakta dimana ekspor di tiga wilayah KotaKabupaten Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo belum banyak berperan dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Adanya kondisi ekonomi yang cenderung berfluktuatif menyebabkan kinerja ekspor UKM belum mampu memberikan kontribusi terhadap PDRB. Selain itu, masih adanya beberapa hambatan yang dimiliki oleh UKM dalam melakukan ekspor, diantaranya pembiayaan dan atau fasilisasi orientasi ekspor, kondisi ekonomi dan persaingan global, terbatasnya kemampuan SDM, akeses sumberdaya produktif, dan pasar ekspor yang memerlukan skala dan standar kualitas tertentu yang masih sulit dipenuhi secara individu di tiap-tiap wilayah. c. Kontribusi Investasi UKM terhadap PDRB Diketahui bahwa nilai t-statistik variabel investasi INV UKM sebesar - 8.15923. Sementara nilai t-tabel sebesar 1,68488. Yang berarti t-stastitik t- tabel dan Ho ditolak. Maka dengan ditolaknya Ho, investasi UKM mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PDRB. Sementara nilai koefisien regresi ekspor sebesar 3,362697 yang berarti jika ekspor UKM mengalami peningkatan sebesar 1 juta rupiah maka PDRB cenderung turun sebesar Rp 3.362.697,- dan apabila ekspor UKM mengalami penurunan sebesar 1 juta rupiah maka PDRB akan meningkat sebesar Rp 3.362.697,- Hal ini sesuai dengan teori Harrod-Domar dimana investasi memiliki pengaruh yang signifikan dengan pertumbuhan ekonomi. Adanya peningkatan investasi maka akan meningkatkan nilai tambah atau penghasilan di masa yang akan datang. Sedangkan 6,3 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Sejalan dengan Selain itu, menurut Mankiw 2000, semakin tinggi nilai investasi yang dikelola maka kondisi perekonomian suatu wilayah akan semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa investasi dapat mendorong perubahan ekonomi yang berkesinambungan. Disamping itu, penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tejasari 2008 dimana investasi memiliki hubungan yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi karena peningkatan PDB tidak dapat dipisahkan dari meningkatnya investasi. Investasi yang ada disektor UKM mampu mendorong adanya kenaikan oputput serta permintaan input sehingga dapat berpengaruh terhadap kenaikan pendapatan dan perluasan kesempatan kerja yang nantinya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. 2 Pengaruh variabel penyerapan tenaga kerja UKM, ekspor UKM, dan investasi UKM secara simultan bersama-sama terhadap PDRB DIY. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat dan seberapa besar pengaruhnya secara simultan, maka digunakan uji F dengan membandingkan nilai F-statistik dengan F-tabel pada derajat kebebasan k-1, n-k-1 dan pada tingkat signifikansi α = 5 untuk menentukan diterima atau tidaknya hipotesis. Dari hasil olahan data diperoleh hasil F-statistik F-tabel. 60,26205 2,80 dengan tingkat kepercayaan α = 5. Dengan demikian berarti F-statistik lebih besar dari F-tabel yang berarti secara bersama-sama variabel penyerapan tenaga kerja UKM, ekspor UKM, dan investasi UKM berpengaruh signifikan terhadap PDRB. 3 Uji Koefisien Determinasi Dalam Uji Koefisien Determinasi, nilai R 2 dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika nilai R 2 makin mendekati angka 0 maka pengaruh variabel independen pada variabel dependen makin kecil dan jika nilai R 2 makin mendekati angka 1 maka pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin besar. Besarnya kontribusi yang diberikan penyerapan tenaga kerja UKM, ekspor UKM, dan investasi UKM terhadap PDRB dapat dilihat pada koefisien determinasi R 2 sebesar 0,937. Hal ini berarti 93,7 dari PDRB dipengaruhi oleh penyerapan tenaga kerja UKM, ekspor UKM, dan investasi UKM. Tabel 5. 9 Interpretasi Koefisien Individual Effect Variabel Koefisien Individual Effect C -3,92549 Fixed Effect Cross _YK —C -9,51545 2.97864 _BTL —C -10,2477 -3.0018 _KP —C 17,39826 -0.5772 Ket: data diolah, sig 5, sumber lampiran 7 dan 8 Berdasarkan hasil estimasi dengan menggunakan model fixed effect, TK, EKSP, dan INV dipersepsikan sama dengan nol tidak mengalami perubahan. Maka persentase kontribusi yang diberikan UKM terhadap PDRB sebesar - 3,92549 persen. Akan tetapi, jika dilihat berdasar masing-masing kabupaten terdapat perbedaan yang signifikan antar kabupaten, dengan asumsi variabel lain di abaikan. Hal tersebut dapat dilihat dari konstanta berdasar dummy variabel masing-masing kabupaten; a. Kontribusi yang diberikan UKM di Kota Yogyakarta terhadap PDRB apabila variabel lain di abaikan, akan turun sebesar -9,51545. Namun kontribusi UKM di Kota Yogyakarta lebih kecil 9,51 persen dibandingkan dengan kontribusi UKM terhadap PDRB yang diberikan oleh Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo. Sementara pada efek individual apabila terdapat perubahan penyerapan tenaga kerja UKM, ekspor UKM, dan investasi UKM baik antar wilayah antar waktu, maka akan memiliki pengaruh individu terhadap PDRB sebesar 2.97864 rupiah. b. Kontribusi yang diberikan UKM di Kabupaten Bantul terhadap PDRB apabila variabel lain di abaikan, akan turun sebesar -10,2477. Namun kontribusi UKM di Kabupaten Bantul lebih besar -10,24 persen dibandingkan dengan kontribusi UKM terhadap PDRB yang diberikan oleh Kota Yogyakarta namun lebih kecil dari Kabupaten Kulon Progo. Sementara pada efek individual apabila terdapat perubahan penyerapan tenaga kerja UKM, ekspor UKM, dan investasi UKM baik antar wilayah antar waktu, maka akan memiliki pengaruh individu terhadap PDRB sebesar -3.0018 rupiah. c. Kontribusi yang diberikan UKM di Kabupaten Kulon Progo terhadap PDRB apabila variabel lain di abaikan, akan naik sebesar 17,39826. Namun kontribusi UKM di Kabupaten Kulon Progo masih lebih besar 17,39 persen dibandingkan dengan kontribusi UKM terhadap PDRB yang diberikan oleh Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Sementara pada efek individual apabila terdapat perubahan penyerapan tenaga kerja UKM, ekspor UKM, dan investasi UKM baik antar wilayah antar waktu, maka akan memiliki pengaruh individu terhadap PDRB sebesar -0.5772 rupiah. BAB VI SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN MASALAH

A. Simpulan

1. Berdasarkan hasil estimasi data panel dengan menggunakan metode Fixed Effect Model FEM dijelaskan bahwa secara simultasn Penyerapan Tenaga Kerja UKM, Ekspor UKM, dan Investasi UKM berpengaruh signifikan terhadap PDRB pada tahun 2000-2014 pada tingkat kepercayaan 95. 2. Berdasarkan hasil estimasi dengan metode Fixed Effect Model FEM dijelaskan secara parsial bahwa Penyerapan Tenaga Kerja UKM berpengaruh secara negatif namun signifikan secara statistik. Sementara Ekspor UKM secara statistik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PDRB pada tahun 2000-2014. Sedangkan Investasi UKM berpengaruh terhadap PDRB tahun 2000 sampai 2014.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan penelitian, maka saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Pemerintah DIY disarankan untuk terus memberdayakan UKM dengan meningkatkan kinerja UKM, mengingat kinerja UKM dapat memberikan kontribusi sekitar 95 pada pertumbuhan PDRB DIY. 2. Berdasarkan kesimpulan yang ada dapat dirokemendasikan bahwa hendaknya Pemerintah Daerah atau Pemerintah KotaKabupaten agar dapat memperhatikan lagi indikator-indikator makro kinerja UKM untuk dapat meningkatkan kemampuan penyerapan tenaga kerja dan mengurangi tingkat penggangguran. Dan dengan begitu, kualitas kualitas mutu tenaga kerja dapat meningkat sehingga meningkatkan PDRB DIY. 3. Dari segi kinerja Ekspor, baik Pemerintah Daerah atau Pemerintah KotaKabupaten hendaknya membangun infrastruktur pendukung ekspor yang belum merata di tiap wilayah DIY agar mempermudah para pelaku UKM. Selain itu perlu dilakukan peningkatan efekstifitas dan efisiensi pemasaran produk unggulan ke pasar regional dan global ekspor.

C. Keterbatasan Masalah

1. Terdapat banyak variabel kinerja UKM sehingga peneliti melakukan pemilahan terhadap indikator kinerja yang memiliki informasi ketersediaan data yang lebih lengkap dibandingkan variabel yang lain. 2. Dalam penelitian ini terdapat pengaruh variabel lain diluar penelitian. 3. Adanya keterbatasan data sehingga beberapa data missinghilang. 4. Diambilanya tiga wilayah dikarenakan pada dua wilayah di DIY data yang dibutuhkan tidak lengkap. DAFTAR PUSTAKA Aprilia, Anggi. 2015. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Tingkat Kemiskinan Studi Kasus di Malang Raya Tahun 2004-2013. Jurnal Ilmiah. Malang: FEB Universitas Brawijaya. Ariyoso. 2015. Koreksi Autokorelasi Dengan Model Cochrane-Orcutt. httpp:www.statistik4life.com diakses 15 Mei sampai 21 Mei. Badan Pusat Statistik. 2009. Data dan Informasi Kemiskinan KabupatenKota. Badan Pusat Statistik. Jakarta. Badan Pusat Statistik. 2000-2014. DIY Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Daerah Istimewa Yogyakarta. Badan Pusat Statistik. 2000-2014. Kabupaten Kulon Progo Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Daerah Istimewa Yogyakarta. Badan Pusat Statistik. 2000-2014. Kabupaten Bantul Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Bantul. Badan Pusat Statistik. 2014. Indikator Ekonomi Kota Yogyakarta. Badan Pusat Statistik. Kota Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2015. Data Strategis Daerah Istimewa Yogyakarta. Badan Pusat Statistik. Daerah Istimewa Yogyakarta. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2010. Laporan Pencapaian Pembangunan Milenium Indonesia. Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional. BAPPENAS. Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2014-2015. Berita Resmi Statistik Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta. Badan Pusat Statistik. Daerah Istimewa Yogyakarta. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah. 2014. Analisis Makro Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah. 2014.Forum Gabungan Sektor Perekonomian, Kepala Bidang Perekonomian BAPPEDA DIY. Batari, S. K. 2013. 2013. “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Ekspor Terhadap PDRB Sektor Industri Kota Semarang Tahun 1993-2010. Skripsi. Semarang: FEB Universitas Diponegoro. Basri, H. Faisal. 2002. Perekenomian Indonesia: Tantangan dan Harapan Bagi Kebangkitan Ekonomi Indonesia . Jakarta: Erlangga. Departemen Koperasi. 2007. Kajian Pengembangan Inti Daerah. Departemen Perindustrian Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kabupaten Bantu. Depkop. Bantul Departemen Koperasi. 2010-2011. Statistik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM. Depkop Nasional. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kab. 1994-2009. Bantul Dalam Angka. Disperindangkop. Bantul. Fajriyanto dkk., 2004. “Karakteristik Industri Besar dan Sedang Di Kabupaten Bantul”, Jurnal Logika, Vol. 1, No. 2, Juli. Endri, Dr. Model Regresi Panel Data dan Aplikasi Eviews. Fajriasari, A. 2013. “Pengaruh Jumlah Wisatawan, Lama Tinggal, Dan Pengeluarannya Terhadap Produk Domestik Regional Bruto Sektor Pariwisata Jawa Tengah”. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Furqon, A. M. 2014. “Analisis Pengaruh PDRB, Upah Minimum, Jumlah Unit Usaha dan Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Manufaktur Di Kabupaten Gresik Tahun 1998- 2012”. Jurnal Ilmiah. Univesritas Brawijaya, Malang. Gujarati, D. 2003. Basic Econometrics, 4th Edition, McGraw-Hill International. _________. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga. Gunawan, S. 2007. Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta: BPFE. Hanum, W. 2008 . “Analisis Perkembangan Industri terhadap Pertumbuhan Sektor Industi di Sumatera Utara, Universitas Suma tera Utara”. Tidak Dipublikasikan Skripsi. Hapsari, P. P., Hakim, A., dan Saleh, S. 2014 . Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah UKM terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Studi di Pemerintah Kota Batu. Jurnal Wacana, Vol. 17, No.2.