Penyerapan Tenaga Kerja UKM
Permintaan penyerapan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah penyerapan tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan atau instansi tertentu. Penyerapan
tenaga kerja dipengaruhi oleh perubahan tingkat upah dan faktor-faktor lain yang memperngaruhi permintaan hasil Sumarsono, 2003. Permintaan harga
penyerapan tenaga kerja dipengaruhi oleh : 1 Perubahan tingkat upah
Perubahan tingkat upah akan mempengaruhi tinggi rendahnya biaya produksi perusahaan. Apabila digunakan asumsi tingkat upah naik maka akan terjadi hal-
hal sebagai berikut : - Biaya produksi perusahaan akan naik akibat dari naiknya tingkat upah dan
akan meningkatkan harga per unit produksi. Konsumen kemudian akan memberikan respon cepat apabila terjadi kenaikan harga barang, dengan
mengurangi konsumsi atau tidak membeli sama sekali. Akibatnya banyak hasil produksi yang tidak terjual. Maka, penyerapan tenaga kerja akan
berkurang akibat dari turunnya target produksi. Perencanaan jumlah penyerapan tenaga kerja yang dibutuhkan karena pengaruh turunnya skala
produksi atau scale effect. - Produsen akan lebih suka menggunakan teknologi padat modal untuk
produksinya dan menggantikan penyerapan tenaga kerja dengan barang- barang modal seperti mesin dan lain-lain. Hal ini terjadi apabila upah naik
dengan asumsi harga barang-barang modal lainnya tetap. Penurunan jumlah penyerapan tenaga kerja yang dibutuhkan karena adanya penggantian atau
penambahan penggunaan mesin-mesin disebut efek substitusi kerja..
2 Perubahan akan permintaan hasil akhir produksi oleh konsumen. Apabila permintaan akan hasil produksi perusahaan meningkat, perusahaan cenderung
untuk menambah kapasitas produksinya, untuk maksud tersebut perusahaan akan menambah penggunaan penyerapan tenaga kerjanya.
3 Harga barang modal turun. Apabila harga barang modal turun maka biaya produksi turun dan tentunya mengakibatkan harga barang per unit ikut turun.
Pada keadaan ini perusahaan cenderung meningkatkan produksinya karena permintaan hasil produksi bertambah, akibatnya permintaan penyerapan
tenaga kerja akan meningkat.
c. Ketidakseimbangan Penyerapan Tenaga Kerja Masalah yang dapat muncul pada angkatan kerja adalah ketidakseimbangan
antara permintaan akan tenaga kerja demand for labor dan penawaran tenaga kerja supply of labor, pada suatau tingkat upah Kusumosuwidho dalam
Mulyadi, 2012.Ketidakseimbangan dapat berupa; 1 Lebih besarnya penawaran dibanding Permintaan terhadap tenaga kerja excess suplly of labor dan 2
Lebih besarnya Permintaan dibanding penawaran tenaga kerja excess demand for labor
.
N
4
Excess DL W
W
2
D L
SL
N
3
Grafik 2. 2 Ketidakseimbangan Penyerapan Tenaga Kerja
Sumber : Ekonomi Sumber Daya Manusia, Mulyadi S, 2012; hal 56-58
Keterangan SL = Penawaran tenaga kerja supply of labor
W = Upah riil DL = Permintaan tenaga kerja demand for labor N = Jumlah tenaga kerja
W
e
N
1
N
2
Excess SL W
W
1
N 1
2 N
e
DL W
N DL
SL SL
Dalam grafik diatas, jumlah orang yang menawarkan tenaganya untuk bekerja adalah sama dengan jumlah tenaga kerja yang diminta, yaitu masing-
masing sebesar Ne pada tingkat upah keseimbangan We. Titik keseimbangan dengan demikian adalah titik E. Disini tidak ada excess supply of labor maupun
excess demand for labor . Pada tingkat upah keseimbangan We maka semua orang
yang ingin bekerja telah dapat bekerja. Berarti tidak ada orang yang menganggur. Secara ideal keadaan ini disebut full employment pada tingkat upah We tersebut.
d. Hubungan Penyerapan Tenaga Kerja dengan Pertumbuhan PDRB Dengan adanya penggunaan tambahan tenaga kerja di tingkat tertentu maka
akan menghasilkan tambahan output produksi yang kemudian meningkatkan output nasional. Tanpa adanya peran tenaga kerja maka kegiatan produksi
menjadi tidak berjalan. Akan tetapi penggunaan tenaga kerja yang tidak memadai juga akan mengganggu jalannya proses produksi sehingga output
produksi akan menurun. Dengan menurunnya output produksi makan akan menurungkan tingkat konsumsi yang berakibat menurunnya tingkat investasi
yang akan membuat kegiatan perekonomian lemah Widhiyana dan Sulastri, 2015.
Sementara menurut Wicaksono dalam Widyantoro 2013, meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka akan meningkatkan jumlah tenaga kerja. Oleh
karena itu, hubungan antara jumlah output dengan penyerapan tenaga kerja yaitu jika terjadi kenaikan Permintaan output yang dihasilkan sebuah perusahaan,
maka perusahaan tersebut akan meningkatkan jumlah tenaga kerjannya untuk meningkatkan produktivitas yang ada.