Uji Kualitas Data Keterbatasan Masalah
Analisis Kontribusi Usaha Kecil Menengah Di KabupatenKota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Studi Kasus Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo Tahun
2000-2014 9
Hi : βi ≠ 0, maka variabel independen secara
bersama-sama mempengaruhi
variabel dependen. Hasil pengujian adalah;
H diterima tidak signifikan jika F hitung
Ftabel df = n-k H
ditolak signifikan jika F hitung F tabel df = n-k
Dimana : = Koefisien determinasi
K : Jumlah variabel N : Jumlah pengamatan
c. Uji t-Statistik
Dengan pengujian ini bermaksud untuk melihat hubungan atau pengaruh antara
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
Jika t tabel ≥ t hitung, H
diterima berarti variabel independen
secara individual
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Jika t tabel t hitung, H ditolak. Artinya,
variabel independen
secara individu
berpengaruh terhadap variabel dependen.
PEMBAHASAN
Dalam regresi
data panel
dapat dilakukan dengan melakukan 3 pendekatan,
yaitu; Pooled Least Squares PLS, Model Efek Tetap Fixed Effecr Model, dan
Model Efek Random Random Effect Model
. Langkah pertama yang harus dilakukan
adalah memilih model yang tepat dari ketiga model yang tersedia. Data panel
yang telah dikumpulkan, diregresikan dengan menggunakan model pooled least
terlebih dahulu. Model ini mengestimasi data panel dengan metode OLS Ordinary
Least Square
sebagai salah satu syarat melakukan uji F-Restricted. Pengolahan
estimasi model ini mendapatkan hasil R- Squared sebesar 0,41675.
Setelah melakukan uji Pooled kemudian kembali
melakukan regresi
dengan menggunakan metode Fixed Effect. Model
ini mengestimasi data panel dengan menggunakan metode OLS Ordinary Least
Square
sebagai pembanding pada uji F- Restricted
. Pengolahan estimasi model ini mendapatkan hasil R-Squared sebesar
0,548901. Dalam penelitian ini tidak dapat
dilakukan pendekatan Random Effect Model karena persamaan regresi tidak memenuhi
syarat. Karena syarat untuk pendekatan Random Effect Model
mengatakan bahwa number of unit cross section number of
coefficient . Sementara pada penelitian ini
jumlah number of unit cross section number of coefficient
sehingga pendekatan Random Effect Model
diabaikan. Setelah melakukan estimasi parameter
dengan melakukan beberapa pendekatan, kemudian dilakukan uji parameter teknik
estimasi data panel dalam menentukan model mana yang terbaik antara Pooled
Least Squares
dan Fixed Effect Model. Langkah
selanjutnya adalah
dengan melakukan Uji Chow untuk memilih model
yang tepat antara Pooled Least Squares dan Fixed Effect.
Dari hasil dari Uji dihasilkan F-tabel 5 = 2,36 maka F-hit F-tabel 5,27350
2,36. Yang berarti metode yang digunakan adalah Fixed Effect.
1.
Uji Kualitas Data a.
Multikolinearitas TK
EKSP INV
TK 1
-0.1462 -0.0909 EKSP
-0.1462 1
0.82395 INV
-0.0909 0.82395 1
Dari hasil korelasi yang dihasilkan pada output diatas, dapat dilihat bahwa nilai
koefisien terbesar adalah 0,82 masih berada dibawah 0,85 yaitu korelasi yang
terjadi antara INV dan EKSP. Maka, berdasarkan
hasil tersebut
dapat disimpulkan
bahwa tidak
terdapat permasalahan multikolinearitas.
Analisis Kontribusi Usaha Kecil Menengah Di KabupatenKota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Studi Kasus Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo Tahun
2000-2014 10
b. Heteroskedastisitas Variabel
Koef. t-Statis.
Prob.
Konstanta 73.0227 0.56332
0.5774 T. Kerja
-5.3414 -0.3944
0.6961 Ekspor
-1.3991 -1.3383
0.1909 Investasi
-0.6009 -0.361
0.7206 Dari output diatas, dapat diketahui
bahwa koefisien
dari masing-masing
variabel independen bernilai 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah
heteroskedastisitas, sehingga hipotesis noll dapat diterima.
c. Autokorelasi Pada penelitian ini, dalam pengujian
dengan metode fixed effext nilai DW yang ada sebesar 0,567942 dimana nilai tersebut
masih berada jauh diangka 2. Maka, dalam pengujian tersebut terdapat permasalahan
autokorelasi sehingga digunakan Metode Cochrane-Orcrutt
untuk menyembuhkan permasalahan autokorelasi yang terdapat
dalam penelitian ini. Hasil regresi didapatkan bahwa nilai
DW statistik adalah 2,00 sementara nilai dL= 1,3064 dU =1,7202. Sehingga nilai 4-
dU = 2,2798 dan nilai 4-dL = 2,63936. Hasil tersebut menjelaskan bahwa nilai dL
DW 4-dU sehingga uji autokorelasi dalam penelitian ini tidak mengandung
autokorelasi.
2.
Model Estimasi Data Panel
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Fixed Effect, dapat
dijelaskan melalui persamaan sebagai berikut :
PDRB = -3,92549 - 3,28779TK + 0,035143 EKSP + 3,362697 Investasi + e
Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa apabila variabel lain
dianggap konstan, maka kontribusi UKM terhadap PDRB akan turun sebesar 3,92.
Dan diikuti dengan: a. Penyerapan Tenaga Kerja UKM
memiliki nilai koefisien sebesar - 3,288779. Yang berarti, jika penyerapan
tenaga kerja mengalami kenaikan sebesar 1 orang maka PDRB akan turun
sebesar Rp 3.288.779,-.
b. Ekspor UKM memiliki nilai koefisien sebesar 0,035143. Yang berarti, apabila
ekspor UKM mengalami kenaikan sebesar 1 juta rupiah maka PDRB akan
mengalami
kenaikan sebesar
Rp 35.143.000,- cateris paribus.
c. Investasi UKM memiliki nilai koefisien sebesar 3,362697. Artinya, apabila
investasi mengalami kenaikan sebesar 1 juta
rupiah, maka
PDRB akan
mengalami kenaikan
sebesar Rp
3.362.697,- Untuk melihat secara statistik tingkat
signifkansi atau pengaruh dari masing- masing variabel independen terhadap
variabel dependen maka dilakukan uji individu parsial.Dengan membandingkan
nilai t-statistik tiap variabel dengan nilai t- tabel dalam menolak atau menerima
hipotesis. Jika t-statistik t-tabel yang berarti Ho ditolak. Sementara jika t-statistik
t-tabel berarti Ho diterima. Pada tingkat kepercayaan
α = 5, df = 39, maka diperoleh t-tabel 1,68488.