Analisis Deskriptif Investasi UKM di Kota Yogya, Kabupaten Bantul,
2. Heteroskedastisitas Pada
permasalahan heteroskedastisitas,
dicurigai memang
terdapat heteroskedastisitas dalam model ini mengingat data yang ada merupakan
perpaduan data cross section dan time series. Terdapat beberapa metode pengujian yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah
heteroskedastisitas, yaitu dengam menggunakan Uji Park. Dalam Uji Park, apabila nilai probabilitas masing-masing variabel
α = 0.05 atau lebih besar dari tingkat signifikansi maka tidak terdapat permasalahan heteroskedastisitas.
Tabel 5. 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Koefisien
t-statistik Probabilitas
Constanta 73.0227
0.56332 0.5774
TK? -5.3414
-0.3944 0.6961
EKSP? -1.3991
-1.3383 0.1909
INV? -0.6009
-0.361 0.7206
Ket: data diolah, sig 5, sumber lampiran 2 Dari output diatas, dapat diketahui bahwa koefisien dari masing-masing
variabel independen bernilai 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas, sehingga hipotesis noll dapat diterima.
3. Autokorelasi Dalam Kuncoro 2011, autokorelasi dapat terjadi akibat residual yang tidak
bebas antar satu observasi dengan observasi lainnya. Hal ini dikarenakan kecenderungan terjadinya eror pada individu yang satu ke periode berikutnya.
Cara mendekteksi adanya autokorelasi atau tidak dapat digunakan dengan
menggunakan uji Durbin-Watson. Dengan cara membandingkan nilai uji Durbin- Watson dengan nilai tabel Gujarati, 2012.
Pada penelitian ini, dalam pengujian dengan metode fixed effext nilai DW yang ada sebesar 0,567942 dimana nilai tersebut masih berada jauh diangka 2.
Maka, dalam pengujian tersebut terdapat permasalahan autokorelasi. Autokorelasi dapat menyebabkan prediksi OLS tidak bias dan efisien, sehingga estimator
BLUE tidak dapat diperoleh. Dengan observasi sebanyak 42 n=42 dan jumlah variabel independen sebanyak 4 k=4 digunakan Metode Cochrane-Orcrutt untuk
menyembuhkan permasalahan autokorelasi yang terdapat dalam penelitian ini.
Tabel 5. 3 Hasil Uji Autokorelasi dengan Metode
“Cochrane-Orcrutt” pada Fixed Effects Method
Variabel Koefisien
t-Statistik Probabilitas
Constanta 0.84716
0.05442 0.957
TK? -2.4741
-1.4478 0.1588
EKSP? 0.01875
0.16355 0.8713
INV? 2.55399
2.50703 0.0183
AR1 0.71155
6.8952 0.0000
AR2 0.07221
1.31831 0.1981
R-squared 0.87634
Adjusted R-squared 0.84543
ProbF-statistic 0.00000
Durbin-Watson stat 2.00133
Ket: data diolah, sig 5, sumber lampiran
dL dU
4- dU 4- dL
4 2
Daerah keragu
- raguan
Menerima Ho Ho
Menolak Ho
Autokor elasi +
Menolak Ho
Autokor elasi -
Daerah keragu
- raguan
fd
d 1,30
2.00 1,72
2,63 2,27
Hasil regresi dalam tabel didapatkan bahwa nilai DW statistik dalam Lampiran 5.3 adalah 2,00 sementara nilai dL= 1,3064 dU =1,7202. Sehingga nilai
4-dU = 2,2798 dan nilai 4-dL = 2,63936. Hasil tersebut menjelaskan bahwa nilai dL DW 4-dU sehingga uji autokorelasi dalam penelitian ini tidak mengandung
autokorelasi.