R
2
R
1
R
I I
1
I
2
MEI A
B C
Investasi yang diperlukan Ting
ka t pen
ge mbalian m
oda l
Grafik 2. 3 Efisiensi Investasi Marjinal
Sumber : Makroekonomi Teori Pengantar, Sadono Sukirno 2013; hal 124
Dalam gambar diatas, sumbu tegak menunjukkan tingkat pengembalian modal dan sumbu datar menunjukkan jumlah investasi yang akan dilakukan. Pada
kurva MEI ditunjukkan tiga buah titik; A, B, dan C. Dimana titik A menggambarkan bahwa tingkat pengembalian modal adalah R
dan investasi adalah I
. Artinya, titik A menggambarkan bahwa dalam perekonpmian dapat dilakukan kegiatan yang akan menghasilkan tingkat pengembalian modal
sebanyak R atau lebih tinggi. Untuk mewujudkan investasi tersebut, maka modal
yang diperlukan adalah sebanyak I . Titik B dan C juga menggambarkan
gambaran yang sama. Titik B menggambarkan wujud kesempatan untuk menginvestasi dengan
tingkat pengembalian modal R
1
atau lebih, dan modal yang diperlukan adalah I
1
. Dan titik C menggambarkan, untuk mewujudkan usaha yang menghasilkan
tingkat pengembalian modal sebanyak R2 atau lebih, diperlukan modal sebanyak I
2
Sukirno, 2013.
b. Hubungan Investasi UKM dengan Pertumbuhan Ekonomi Tujuan dari investasi adalah untuk meningkatkan produksi dan produktifitas
lebih tinggi yang akan memberikan surplus lebih besar, sehingga dapat berpengaruh terhadap proses investasi pada satu sektor terhadap sektor yang lain
Karib dalam Widyantoro, 2013. Investasi dalam teori Harold dan Dommar memberi peran penting terhadap
pertumbuhan ekonomi khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi. Pertama, investasi memiliki peran ganda dimana dapat menciptakan pendapatan,
dan kedua investasi dapat memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal Jhingan dalam Wiranto, 2010.
Dalam Analasis Makro DIY Tahun 2014, dijelaskan bahwa investasi merupakan salah satu komponen penting dalam pembangunan ekonomi karena
investasi memiliki keterkaitan dengan keberlangsungan kegiatan ekonomi masa datang. Dengan melakukan investasi diharapkan kapasitas produksi dapat
ditingkatkan, yang artinya ada peningkatan output. Sehingga dengan adanya peningkatan output maka akan meningkatkan pendapatan. Dalam jangka panjang
akumulasi investasi mampu mendorong perkembangan pada berbagai aktivitas ekonomi sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
khususnya investasi pada UKM.
Selain itu, menurut Maharani 2008 investasi mempunyai hubungan positif dengan pertumbuhan ekonomi karena peningkatan PDB tidak dapat dipisahkan
dari meningkatnya investasi. Investasi yang ditanamkan pada sektor UKM mampu mendorong kenaikan output dan perminataan input sehingga akan berpengaruh
pada kenaikan pendapatan dan perluasan kesempatan kerja yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi
Untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan menambah investasi. Dimana dengan
investasi baru akan menambah stok modal sehingga akan menambah output nasional. Datrini dalam Karlita, 2013 menyebutkan bahwa pembentukan modal
baruinvestasi dapat memperbesar kapasitas produksi yang mampu meningkatkan PDRB, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan nasional.
5. Pertumbuhan Ekonomi
Kinerja perekonomian suatu Negara dalam periode tertentu dapat diukur melalui suatu indikator penting yakni data mengenai pendapatan nasional.
Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktifitas perekonomian menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada periode tertentu, karena
pada dasarnya aktifitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor- faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan
ekonomi diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan turut meningkat Basri, 2002.
Perekonomian dianggap mengalami pertumbuhan jika seluruh balas jasa riil terhadap penggunaan faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada
tahun sebelumnya. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjukkan pada perubahan yang bersifat kuantitatif dan biasanya diukur dengan
menggunakan data produk domestik bruto PDB atau pendapatan atau output perkapita Basri, 2002.
Menurut Sadono 2013, kegiatan perekonomian meliputi perkembangan fiskal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu Negara, seperti pertambahan
dan jumlah produksi barang industri, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi
barang modal. Terdapat beberapa cara untuk memperhitungkan pertumbuhan ekonomi
baik dari sisi permintaan maupun sisi penawaran. Dilihat dari sisi permintaan demand yaitu dengan memperhitungkan komponen makro ekonomi seperti
konsumsi, investasi, ekspor, dan impor sedangkan dari sisi penawaran supply dengan memperhitungkan nilai tambah setiap sektor dalam produksi nasional.
Sementara Mankiw 2001 berpendapat untuk mengukur pertumbuhan ekonomi secara konvensional biasanya dengan menghitung peningkatan presentase Produk
Domestik Bruto PDB. PDB mengukur pengeluaran total dari suatu perekonomian terhadap berbagai barang dan jasa yang baru diproduksi pada suatu
saat atau tahun serta pendapatan total yang diterima dari adanya seluruh produksi barang dan jasa tersebut atau secara lebih rinci, PDB merupakan nilai pasar dari
semua barang dan jasa yang diproduksi di suatu Negara dalam kurun waktu tertentu.
Sedangkan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi regional, digunakan data Produk Domestik Regional Bruto PDRB. PDRB didefinisikan sebagai
jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh jumlah unit usaha dalam suatu daerahwilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh seluruh unit kegiatan ekonomi dalam suatu daerahwilayah pada suatu periode tertentu Analisis Makro DIY, 2014.
6. Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Menurut Arsyad dalam Ahmad, 2014 PDRB adalah jumlah nilai tambah yang ditimbulkan berbagai sektor atau lapangan usaha yang melakukan kegiatan
usahanya di suatu daerah regional. PDRB merupakan jumlah nilai output bersih perekonomian yang dihasilkan oleh kegiatan ekonomi suatu wilayah provinsi dan
kabupatenkota, dalam satu kurun waktu tertentu satu tahun. Sementara definisi PDRB menurut Badan Pusat Statistik BPS adalah jumlah
nilai tambhan yang dihasilkan untuk seluruh wilayah usaha dan jasa dalam suatu wilayah dengan menjumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan
seluruh unit ekonomi. Terdapat beberapa pendekatan untuk menghitung PDRB, yaitu : Analisis Makro DIY, 2014.
a. Pendekatan Produksi PDRB merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan
seluruh unit usaha kegiatan ekonomi di suatu daerahwilayah tertentu. Unit-unit ekonomi tersebut dikelompokkan menjadi 9 lapangan usahasektor, yaitu; 1
Pertanian, 2 Pertambangan dan Penggalian, 3 Industri Pengolahan, 4 Listrik, Gas,dan Air Bersih, 5 Konstruksi, 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran, 7
Pengangkutan dan Komunikasi, 8 Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan, 9 Jasa-jasa.
b. Pendekatan Pengeluaran PDRB merupakan jumlah seluruh komponen permintaan akhir suatu
daerah dalam jangka waktu tertentu satu tahun. Komponen tersebut, meliputi; pengeluaran rumah tangga, pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba,
pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan infrastruktur, dan ekspor neto.
c. Pendekatan Pendapatan PDRB merupakan jumlah seluruh balas jasa yang diterima oleh faktor-
faktor produksi yang ikut serta pada proses produksi suatu daerahwilayah dalam jangka waktu tertentu satu tahun. Misalnya, upah dan gaji, sewa tanah, bunga