I.6.3.3.2 Tahap Penanggulangan Bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang selanjutnya disebut BPBD adalah merupakan unsur pendukung dan pelaksana tugas dalam penyelenggaraan
pemerintahan di bidang penanggulangan bencana dan perlindungan masyarakat terhadap bencana alam, non alam dan sosial.
Upaya penanggulangan dampak bencana dilakukan melalui pelaksanaan tanggap darurat dan pemulihan kondisi masyarakat di wilayah bencana. Upaya
penanggulangan dampak bencana tersebut dilakukan secara sistematis, menyeluruh, efisien dalam penggunaan sumberdaya dan efektif dalam
memberikan bantuan kepada kelompok korban. Upaya penanggulangan dan pemulihan tersebut dilakukan dengan pendekatan secara utuh dan terpadu melalui
tiga tahapan, yaitu tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi dalam pelaksanaan penanggulangan dampak bencana, yaitu:
1. Tahap Tanggap Darurat
Tahap ini dilaksanakan oleh Pemerintah melalui BNPB, BPBD serta LSM dan masyarakat baik lokal maupun internasional juga beberapa instansi terkait di
pusat. Tahap ini bertujuan membantu masyarakat yang terkena bencana langsung untuk segera dipenuhi kebutuhan dasarnya yang paling minimal. Sasaran utama
dari tahap tanggap darurat ini adalah penyelamatan dan pertolongan kemanusiaan. Dalam tahap tanggap darurat ini, diupayakan pula penyelesaian tempat
penampungan sementara yang layak, serta pengaturan dan pembagian logistik yang cepat dan tepat sasaran kepada seluruh korban bencana. Pada tahap ini
berbagai upaya dilakukan untuk meminimalkan dampak buruk dari bencana.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahap tanggap darurat, hal yang paling pokok yang sebaiknya dilakukan adalah penyelamatan korban bencana. Inilah sasaran utama dari tahapan
tanggap darurat. Selain itu, tanggap darurat bertujuan membantu masyarakat yang terkena bencana langsung untuk segera dipenuhi kebutuhan dasarnya yang paling
minimal. Para korban juga perlu dibawa ke tempat sementara yang dianggap aman dan ditampung di tempat penampungan sementara yang layak. Pada tahap ini
dilakukan pula pengaturan dan pembagian logistik atau bahan makanan yang cepat dan tepat sasaran kepada seluruh korban bencana.
2. Tahap Rehabilitasi
Tahap ini bertujuan mengembalikan dan memulihkan fungsi bangunan dan infrastruktur yang mendesak dilakukan untuk menindaklanjuti tahap tanggap
darurat, seperti rehabilitasi bangunan ibadah, bangunan sekolah, infrastruktur sosial dasar, serta prasarana dan sarana perekonomian yang sangat diperlukan.
Sasaran utama dari tahap rehabilitasi ini adalah untuk memperbaiki pelayanan publik hingga pada tingkat yang memadai. Dalam tahap rehabilitasi ini, juga
diupayakan penyelesaian berbagai permasalahan yang terkait dengan aspek psikologis melalui penanganan trauma korban bencana. Rehabilitasi
memampukan kembali adalah kegiatan yang tujuannya memulihkan kembali kemampuan baik kondisi fisik, psikis, maupun kondisi sosial masyarakat yang
terkena bencana.
30
30
Warto, 2003. Ujicoba Pola Manajemen Penanggulangan Korban Bencana Alam pada Era Otonomi Daerah. Yogyakarta: B2P3KS, hlm. 12.
Universitas Sumatera Utara
Rehabilitasi menurut UU No. 24 Tahun 2007 adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat untuk normalisasi
semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana. Tindakan rehabilitasi menurut UU No. 24 Tahun 2007 meliputi:
a. Perbaikan lingkungan daerah bencana
b. Perbaikan prasarana dan sarana umum
c. Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat
d. Pemulihan sosial psikologis
e. Pelayanan kesehatan
f. Pemulihan sosial ekonomi budaya
g. Pemulihan keamanan dan ketertiban
h. Pemulihan fungsi pelayanan publik.
Rehabilitasi juga mencangkup: a.
Melakukan pembersihan puing-puing dan pemugaran rumah-rumah yang masih dapat digunakan serta bangunan-bangunan lainnya.
b. Penyediaan rumah atau penampungan sementara sejauh yang dibutuhkan
c. Pemberian rehabilitasi fisik dan psikologis kepada masyarakat korban
bencana yang mengalami penderitaan serta traumatic akibat bencana d.
Peletakan dasar bagi tindakan rekonstruksi, antara lain penggantian bangunan dan infrastruktur yang hancur akibat bencana.
Universitas Sumatera Utara
Fase rehabilitasi seperti membuka posko pusat krisis, mengambil alih pengasuhan anak-anak korban bencana, menyediakan sarana dan prasarana
hiburan bagi korban bencana yang masih hidup.
31
3. Tahap Rekonstruksi