Pelaksanakan Uji Publik ANALISA DATA

Tengah berjumlah 20 tim dan membawahi sekitar 6.956 KK. Jika melihat selisih antara jumlah fasilitator dan jumlah KK yang harus difasilitasi 1 tim fasilitator, terlihat margin yang cukup besar, dengan rata-rata 1 tim fasilitator bertanggungjawab atas 347 KK. Hal ini kemudian akan mempersulit pengumpulan data maupun proses pendampingan yang dilakukan oleh fasilitator. Kabid RR juga menambahkan bahwa, dengan jumlah fasilitator yang hanya sedikit dan tidak sebanding dengan jumlah masyarakat yang terkena bencana, sangat tidak mungkin untuk memenuhi rangkaian kegiatan yang terlalu padat. Seyogyanya jumlah fasilitator tersebut hanya cukup untuk memfasilitasi 2000 KK saja.

b. Pelaksanakan Uji Publik

Setelah berakhirnya masa tanggap darurat pada tanggal 16 Juli 2013, maka diperlukan upaya penanganan lebih lanjut, yaitu program rehabilitasi dan rekonstruksi dengan fokus sektor kegiatan berupa perbaikan dan pembangunan kembali perumahan dan permukiman masyarakat yang ditandai dengan proses uji publik. Uji publik adalah proses pendataan ulang atau verifikasi data tentang kerusakan yang dialami oleh setiap masyarakat, yang sebelumnya sudah dilakukan pendataan terlebih dahulu. Dalam implementasinya tindakan yang dilakukan oleh pemerintah ini bertujuan untuk meminimalisir adanya kesalahan maupun tumpang tindih pendataan, yang akan menyebabkan maladministrasi di kemudian hari. Universitas Sumatera Utara Menurut wawancara yang peneliti lakukan pada Kasi Rehabilitasi menyebutkan pelaksanaan uji publik dilakukan pada bulan Oktober 2013, tepat setelah 2 bulan bencana terjadi. Pernyataan Kasi Rehabilitasi tersebut sesuai dengan kegiatan yang dilakukan masyarakat di lapangan yang juga menyebutkan bahwa uji publik dilaksanakan Pemerintah pada tanggal 20 Oktober 2013. Prosedur dan strategi yang dilakukan dalam kegiatan uji publik yaitu dengan menempelkan data-data kerusakan korban di balai-balai kampung agar masyarakat bisa secara langsung melihat apakah data yang diterbitkan tersebut telah sesuai dengan jenis kerusakan yang mereka alami dan masyarakat juga menilai kerusakan dari tiap anggota masyarakat mereka, sehingga keabsahan data menjadi lebih baik. Mengenai proses uji publik, jika ada masyarakat yang berkeberatan akan hasil pendataan awal yang diterbitkan tersebut, bisa melakukan protes kepada Kepala Desa atau Reje, untuk menindaklanjuti prosedur perubahan data yang akan dilakukan. Mekanisme uji publik secara terikat didampingi oleh pihak yang berwenang seperti petugas teknis BPBD, Dinas PU, dan lain-lain. Menurut data BPBD pada bulan Oktober 2013 menyebutkan bahwa, rumah rusak kategori berat di Aceh Tengah mencapai 4.338 KK, rusak sedang 3.187 KK, dan rusak ringan 8.878 KK. Totalnya mencapai 16.394 rumah. Kepala BPBD pada waktu itu, Subhan Sahara S.Sos menyebutkan melalui website leuserantara.com bahwa: “Dengan dilakukannya uji publik, data tersebut bisa saja bertambah atau berkurang. Data sementara keseluruhan Pokmas penerima bantuan mencapai 967. Menyebar disejumlah kecamatan terkena gempa. Data ini bisa saja berubah setelah uji publik. Artinya, bila data jumlah Pokmas telah valid, kemungkinan Universitas Sumatera Utara besar dana cash for work juga akan segera turun ke masing-masing rekening masyarakat”. 104 Angka kerusakan rumah berdasarkan hasil verifikasi uji publik adalah angka yang akan digunakan sebagai dasar penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang dilakukan peneliti per tanggal 27 Agustus 2014 yang melakukan wawancara pada Kabid RR menyebutkan bahwa saat ini total kerusakan perumahan dan permukiman adalah 6.956 KK yang tergabung dalam 483 Pokmas, dengan klasifikasi untuk rusak berat sejumlah 3.867 KK dan rusak sedang 3.089 KK, namun belum termasuk pokmas untuk kerusakan ringan. Sementara rusak ringan mencapai 8.434 KK. Data ini selanjutnya digunakan sebagai acuan yang riil dalam kelanjutan program, tersebut sudah diuji publik. Jadi setelah dilakukan uji publik terdapat perubahan mengenai data korban masyarakat, seperti dalam table berikut: Tabel 5.1 No. Jenis Kerusakan Sebelum Uji Publik Setelah Uji Publik 1 Rusak Berat 4.338 KK 3.867 KK 2 Rusak Sedang 3.187 KK 3.089 KK 3 Rusak Ringan 8.878 KK 8.434 KK TOTAL 16.394 KK 15.390 KK Sumber: Data Penelitian, 2014 104 leuserantara.comtahapan-gempa-gayo-diuji-publik diunduh 17112014 Universitas Sumatera Utara Terlihat bahwa strategi uji publik yang diterapkan oleh Pemerintah dalam upaya verifikasi dan validasi pendataan kerusakan perumahan akibat bencana mengalami penurunan yang cukup besar. Artinya proses uji publik untuk menekan kesalahan pendataan yang dilakukan BPBD ini cukup berhasil dengan baik, hal itu terlihat bahwa ada selisih yang mencapai 1004 KK. Sehingga penyimpangan bantuan korban bencana pada akhirnya dapat diminimalisir.

c. Pembentukan Kelompok Masyarakat