Metode Pengumpulan Data Uji Hipotesis

41 buku referensi baik buku-buku wajib perkuliahan maupun buku-buku umum, jurnal-jurnal penelitian, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Menurut Juliansyah 2011:138, pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah peneliti. Pada penelitian ini metode pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara merupakan salah satu tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan berisikan yang menyangkut kualitas pelayanan, fasilitas dan lokasi untuk dijawab pada kesempatan lain. Wawancara dilakukan kepada para pelanggantamu yang menggunakan jasa Hotel Garuda Plaza Medan. 2. Kuesioner Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut 3. Dokumentasi Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu Universitas Sumatera Utara 42 sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi pada waktu silam.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS for Windows. 3.9.1 Uji Validitas Menurut Juliansyah 2011:132, uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item –total correlation atau disebut dengan r hitung pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai r tabel. dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS for Windows Situmorang dan Lutfi, 2012:79. Pengujian validitas dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r hitung positif dan r hitung ≥ , maka pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid dan jika r hitung negatif atau r hitung ≤ r tabel maka pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid. Universitas Sumatera Utara 43 2. r hitung dapat juga dilihat pada kolom corrected item-total correlation. Nilai r hitung harus lebih besar atau sama dengan r tabel 0,361 maka pertanyaan pada variabel penelitian dapat dinyatakan valid

3.9.2 Uji Reliabilitas

Menurut Juliansyah 2011:132, uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Suatu alat pengukur dikatakan mantap atau konsisten, apabila untuk mengukur sesuatu berulang kali, alat pengukur itu menunjukkan hasil yang sama, dalam kondisi yang sama. Penelitian ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengikuti korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabilitas jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,8 reliabilitas sangat baik sangat meyakinkan, 0,7 Cronbach Alpha 0,8 reliabilitas baik dan Cronbach Alpha 0,7 reliabilitas kurang meyakinkan Situmorang dan Lufti,2012:82.

3.10 Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan pengaplikasikan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Universitas Sumatera Utara 44 2. Metode Analisis Regresi Linear Berganda Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Lokasi Usaha terhadap variabel terikat Peningkatan Hunian Hotel. Untuk memperoleh hasil yang lebih jelas, peneliti menggunakan bantuan SPSS for windows. Menurut Situmorang dan Lutfi, 2012:146, model regresi linear berganda yang digunakan adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y= Peningkatan Hunian Hotel a= Konstanta b 1. b 2 .b 3 = Koefisien regresi berganda X 1 = Variabel Kualitas Pelayanan X 2 = Variabel Fasilitas X 3 = Variabel Lokasi Usaha e = Standard error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana H diterima. Universitas Sumatera Utara 45

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis linear berganda, agar dapat perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni: 1. Normalitas Data Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dengan menggunakan tingkat signifikasi 5. Jika nilai Asyimp.Sig. 2-tailed lebih besar dari 5 artinya data variabel berdistribusi normal Situmorang dan Lutfi 2012:107 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas berarti variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji aglejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5. Dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah pada adanya heteroskedastisitas Situmorang dan Lutfi 2012:116. 3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Universitas Sumatera Utara 46 Tolerence Value dan VIF Varians Inflation Factors melalui program SPSS. Apabila tolerance value 0,01 atau VIF 10 Situmorang dan Lutfi, 2012:137.

3.12 Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Simultan Uji F Uji F hitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serempak variabel bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah: H : b 1 = b 2 = b 3 = 0 Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Lokasi Usaha secara bersama-sama tidak berpengaruh positif signifikan terhadap Peningkatan Hunian Hotel H : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0 Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Lokasi Usaha secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Peningkatan Hunian Hotel. Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel . Kriteria pengambilan keputusan yaitu: 1. diterima jika pada  = 5 2. ditolak jika pada  = 5 2. Uji Signifikan Parsial Uji t Uji t hitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Bentuk pengujiannya yaitu: H o : b 1 = 0 Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Lokasi Usaha secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan hunian hotel Universitas Sumatera Utara 47 H o : b 1 ≠ 0 Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Lokasi Usaha secara parsial berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan hunian hotel. Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel . Kriteria pengambilan keputusan yaitu: 1. H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 2. H ditolak jika t hitung t tabel pada α = 5 3. Uji Determinasi R² Identifikasi determinasi R² berfungsi untuk mengetahui kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat maka harus dicari koefisien determinasi R². Koefisien determinasi menunujukkan besarnya kontribusi variabel kualitas pelayanan, fasilitas, dan lokasi usaha terhadap variabel peningkatan hunian hotel. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika determinasi R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen besar terhadap variabel dependen dan sebaliknya determinasi R² semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa hubungan variabel independen dan dependen lemah bahkan dapat diabaikan. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Hotel Garuda Plaza Medan