Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

66 statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogorov-Smirnov K-S dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 98 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation .59542676 Most Extreme Differences Absolute .118 Positive .055 Negative -.118 Kolmogorov-Smirnov Z 1.171 Asymp. Sig. 2-tailed .129 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan Tabel 4.10 mengindikasikan bahwa data mempunyai distribusi normal, dimana berdasarkan nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai lebih besar 0,05 yang mempunyai nilai signifikan 0,129 maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal.

4.3.2. Uji Multikolinearitas

Dalam mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel independen pada model persamaan pertama digunakan variance inflation factor VIF. Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besarnya VIF dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut Universitas Sumatera Utara 67 Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Coefficients Berdasarkan Tabel 4.11 menunjukkan bahwa kedua variabel independen tidak terjadi multikolinearitas karena nilai VIF 5,0. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh antar variabel independen. Dengan demikian variabel independen Kualitas Pelayanan, Fasilitas dan Lokasi Usaha dapat digunakan untuk memprediksi Peningkatan Hunian Hotel selama periode pengamatan.

4.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan output SPSS maka hasil uji heteroskedastisitas dapat ditunjukkan dalam Tabel 4.12 sebagai berikut: Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Kualitas Pelayanan ,996 1,004 Fasilitas ,969 1,032 Lokasi Usaha ,966 1,035 a. Predictors: Constant, Lokasi Usaha, Fasilitas,Kualitas Pelayanan b. Dependent Variable: Peningkatan Hunian Hotel Universitas Sumatera Utara 68 Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.361 .362 -.998 .321 Kualitas Pelayanan -.058 .028 -.392 -2.051 .053 Fasilitas .111 .027 .720 4.149 .087 Lokasi Usaha -.009 .038 -.046 -.225 .823 a. Dependent Variable: absut Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam Tabel 4.5 tersebut nampak bahwa variabel bebas yaitu: Kualitas Pelayanan, Fasilitas, dan Lokasi Usaha menunjukkan hasil yang tidak signifikan yaitu terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas dalam varian kesalahan, dan Kualitas Pelayanan, Fasilitas, dan Lokasi Usaha yang digunakan tidak mempengaruhi risidualnya. Untuk menentukan heteroskedastisitas juga dapat menggunakan grafik scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik Scatterplot, yang ditunjukkan pada Gambar 4.3 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 69 Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol 0 pada sumbu Y, tidak berkumpul disatu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam artinya bahwa varian semua variabel ini menunjukkan variabel independen Kualitas Pelayanan, Fasilitas, dan Lokasi Usaha dapat digunakan untuk memprediksi Peningkatan Hunian Hotel Garuda Plaza Medan.

4.4 Regresi Linear Berganda