Grafik 4.3 Tingkat Kesehatan PT Bank Mega Syariah Tbk BSMI, PT Bank Muamalat
Indonesia Tbk BMI, dan PT Bank Mandiri Syariah Tbk BSM Tahun 2008-2010
Sumber: Laporan Keuangan BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010 Data Diolah
Grafik 4.3 menunjukkan bahwa tingkat kesehatan tertinggi tahun 2008 diraih oleh BSMI dengan nilai 87,75 sehat dan sekaligus tingkat tertinggi untuk
semua bank syariah yang diteliti pada periode 2008-2010. Untuk tahun 2009 juga masih diraih oleh BSMI dengan nilai 77,5. Di dalam tahun ini juga merupakan
tahun dengan tingkat kesehatan terburuk untuk BMI dibandingkan dengan bank syariah lainnya dengan nilai 63,75. BSM menunjukkan eksistensinya pada tahun
2010 dengan meraih tingkat kesehatan keuangan tertinggi diantara BSMI dan BMI.
2.2 Rekapitulasi Tingkat Kesehatan Keuangan Kumulatif PT Bank
Syariah Mega Indonesia Tbk BSMI, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, dan PT Bank Mandiri Syariah BSM Tahun 2008-2010
Tingkat kesehatan kumulatif BSM lebih baik dibandingkan dengan BSMI dan BMI, meskipun BSMI memperoleh nilai tertinggi pada tahun 2008. Selisih
nilai kumulatif antara BSM dengan kedua bank lainnya adalah 3 terhadap BSMI dan 14,5 terhadap BMI. Hal ini terjadi karena adanya konsistensi BSM dalam
50 100
BSMI BMI
BSM
Tin gka
t Kesehata
n
Bank Syariah
2008 2009
2010
Universitas Sumatera Utara
menjaga rentabilitas dan likuiditasnya tetap diposisi teratas menandingi yang lain. Selain itu, BSM juga tetap mengembangkan kemampuan manajerialnya
membenahi kualitas asetnya sehingga setiap tahun dapat terus meningkat. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut.
Tabel 4.14 Tingkat Kesehatan Keuangan Akumulatif PT Bank Syariah Mega
Indonesia Tbk BSMI, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, dan PT Bank Mandiri Syariah BSM Tahun 2008-2010
Sumber: Laporan Keuangan BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010 Data Diolah
Komposisi tingkat kesehatan keuangan pada BSMI terdiri dari kualitas aset 51,31; likuiditas dan rentabilitas masing-masing bernilai 13,5 dan 13,01.
Setelah itu ada BSM yang terdiri dari kualitas aset 46,62 dan likuiditas serta rentabilitasnya masing-masing 15. Komposisi ini menandakan bahwa secara rata-
rata BSMI dan BSM ada diperingkat cukup sehat. BMI dengan rata-rata akumulatif 65,26 berada diperingkat kurang sehat karena nilai kualitas aset dan
Komponen Penilaian
Peringkat Angka Kredit
Bobot
Nilai Bobot
BSMI BMI BSM BSMI BMI BSM
BSMI BMI
BSM
1. Kualitas Aset
a. Kualitas Aktiva Produktif KAP
3 4
3,67 60 40
46,6 35
21 14
16,31
b. Pembiayaan Non Performing NPF
1,67 2
1,67 89,6 80
86,6 35
30,31 28
30,31 Nilai Terbobot Kualitas Aset
70
51,31 42
46,62
2. Rentabilitas
a. Net Operating Margin NOM
1,33 3,67 1
93,4 46,6 100
3,75 3,5
1,75 3,75
b. eturn On Assets ROA
1,67 2,67 1
86,6 66,6 100
3,75 3,25 2,5
3,75
c. Rasio efisiensi
operasional REO
1 1
1 100
100 100
3.75 3,75 3,75
3,75
d. Diversifikasi Pendapatan
DP
2 5
1 80
20 100
3,75 3
0,75 3,75
Nilai Terbobot Rentabilitas 15
13,5 8,75
15
3. Likuiditas
a. Short Term Mismatch STM
2,33 1
1 73,4 100
100 7,5
5,51 7,5
7,5
b. Short Term Mismatch Plus STMP
1 1,33
1 100 93,4
100 7,5
7,5 7,01
7,5
Nilai Terbobot Likuiditas
15
13,01 14,51 15
Nilai Kesehatan Keuangan
77,82 65,26 76,62
Universitas Sumatera Utara
rentabilitas akumulatifnya sangat rendah dibanding BSM dan BSMI. Hal ini dapat dilihat pada Grafik 4.4.
Grafik 4.4 Tingkat Kesehatan Keuangan Akumulatif PT Bank Syariah Mega
Indonesia Tbk BSMI, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, dan PT Bank Mandiri Syariah BSM Tahun 2008-2010
Sumber: Laporan Keuangan BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010
4.2.3. Kinerja Sosial PT Bank Syariah Mega Indonesia Tbk BSMI, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, dan PT Bank Mandiri Syariah
BSM Tahun 2008-2010
Kinerja Sosial pada bagian ini mendeskripsikan kinerja sosial yang dilakukan oleh PT Bank Syariah Mega Indonesia Tbk BSMI, PT Bank
Muamalat Indonesia Tbk, dan PT Bank Mandiri Syariah BSM selama periode 2008-2010. Analisis kinerja sosial pada ketiga bank syariah bermanfaat untuk
mengetahui seberapa besar peranan ketiga bank syariah tersebut terhadap stakeholdernya. Analisis ini dinilai menggunakan empat komponen perhitungan,
yaitu kontribusi pembangunan ekonomi KPE, kontribusi kepada masyarakat KKM, kontribusi untuk stakeholder KUS, dan peningkatan kapasitas sumber
daya insani dan riset PKSR. Masing-masing komponen tersebut terdiri dari beberapa rasio pendukung. Berikut ini dijelaskan tentang masing-masing rasio
55 60
65 70
75 80
BSMI BMI
BSM
Tin gka
t Kesehata
n Keua
ngan
Bank Syariah
Tingkat Kesehatan Keuangan Akumulatif
2008-2010
Universitas Sumatera Utara
yang menentukan besarnya sosial BSMI, BMI, dan BSM terhadap lingkungan operasionalnya.
3.1 Kontribusi Pembangunan Ekonomi KPE