Masing-masing komponen penilaian kesehatan keuangan yang telah dijelaskan memiliki kriteria tersendiri. Adapun kriteria komponen penilaian
kesehatan keuangan tersebut digambarkan pada Tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1 Kriteria Komponen Penilaian Kesehatan Keuangan
Kompoen Penilaian
Peringkat 1
Peringkat 2 Peringkat 3
Peringkat 4 Pering
kat 5
Kualitas Aset
- KAP
99 96 KAP ≤ 99 93 KAP ≤ 96 90KAP≤ 93 ≤ 90
- NPF
2 2 NPF 5
5 NPR 8 8 NPF12
≥ 12
Rentabilitas
- NOM
3 2NOM3
1,5NOM2 1NOM1,5 1 -
ROA 1,5
1,25ROA1,5 0,5ROA1,25
0ROA0,5 0 -
REO ≤ 83 83REO≤85
85REO≤87 87REO≤89 89 -
DP 12
9DP≤12 6DP≤9
3DP6 ≤3
- ROE -
- -
- -
Likuiditas
- STM
25 20STM25
15STM20 10STM15 10 -
STMP 50
40STMP50 30STMP40 20STMP30 20 -
RABP -
- -
- -
Sumber: Lampiran SE-BI No.924DPbS 2007, Setiawan 2008
2.1.3 Penilaian Kesehatan Bank Syariah
Setelah kita menghitung rasio-rasio yang dibutuhkan dalam menilai kinerja keuangan bank syariah, maka hal selanjutnya yang dilakukan adalah
menghitung nilai kumulatif dari pembobotan faktor keuangan tersebut. Pembobotan ini dilakukan berdasarkan ketetapan BI tahun 2007.
Tabel 2.2 Bobot Penilaian Faktor Keuangan
Keterangan Bobot
Peringkat Faktor Permodalan 25
Peringkat Faktor Kualitas Aset 50
Peringkat Faktor Rentabilitas 10
Peringkat Faktor Likuiditas 10
Peringkat Faktor Sensitivitas atas Risiko Pasar 5
Sumber: Lampiran SE-BI No.924DPbS 2007, Setiawan 2008
Universitas Sumatera Utara
Penelitian kali hanya menggunakan tiga peringkat faktor dalam menghitung kesehatan bank syariah yaitu faktor kualitas aset Asset Quality, Rentabilitas
Earnings, dan Likuiditas Liquidity. Untuk itu diperlukan adanya pennyesuaian terhadap bobot penilaian yang menjadi standarisasi BI. Tiga
peringkat faktor perhitungan kesehatan keuangan bank syariah tersebut terlihat pada Tabel 2.3 berikut ini.
Tabel 2.3 Penyesuaian Bobot Penilaian Faktor Keuangan
Keterangan Penyesuaian
Bobot Akhir
Peringkat Faktor Kualitas Aset 5070
70 Peringkat Faktor Rentabilitas
1070 15
Peringkat Faktor Likuiditas 1070
15
Total nilai bobot 7070
100
Sumber: Penyesuaian dengan mengacu SE-BI No.924DPbS, 2007
Setelah melakukan penyesuaian maka nilai bobot akhir tetap bernilai 100. Peringkat kualitas aset berubah dari 50 menjadi 70, untuk bobot
rentabilitas berubah dari 10 menjadi 15, dan yang terakhir likuiditas juga berubah menjadi 15. Untuk penentuan angka kredit maka diberikan nilai
masing-masing sebagai berikut: Peringkat 1 mendapatkan angka kredit 100, Peringkat 2 memiliki angka kredit 80, peringkat 3 mendapat angka kredit 60,
dan begitu seterusnya untuk peringkat 4 dan 5 masing-masing mendapatkan angka kredit 40 dan 20.
Tahapan terakhir dalam menentukan kesehatan suatu bank adalah mengklasifikasikan sebuah bank syariah kedalam predikat suatu bank
berdasarkan sehat atau tidak sehatnya bank yang dapat dilihat melalui Tabel 2.4 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4 Predikat Kesehatan Keuangan Bank
Nilai Kredit Predikat
81 – 100
Sehat 66 81
Cukup Sehat 51 66
Kurang sehat 0 51
Tidak Sehat
Sumber: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Mengacu Ketentuan BI, Rivai dan Arifin 2010:849
2.1.4 Kinerja Sosial