Stakeholder KUS, Peningkatan Kapasitas SDI dan Riset PKSR serta Distribusi Pembangunan Ekonomi DPE. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa
periode 2003-2007, kesehatan finansial BMI lebih baik dari BSM. Namun, untuk kinerja sosial BSM masih lebih baik dibandingkan BMI.
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antara variabel
masalah yang telah diidentifikasikan melalui wawancara, observasi, dan survey. Kuncoro,2009:52. Kerangka konseptual merupakan kesimpulan sementara dari
tinjauan teoritis yang mencerminkan adanya hubungan antara variabel yang diteliti.
Yang menjadi bahan pertimbangan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 91PBI2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
Berdasarkan Prinsip Syariah, bahwa kesehatan suatu bank berdasarkan prinsip syariah merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik dan pengelola,
masyarakat pengguna jasa bank maupun Bank Indonesia sebagai otoritas pengawasan. Dalam pasal yang keenam juga ditambahkan tingkat kesehatan bank
adalah hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank umum syariah atau unit usaha syariah melalui
penilaian kuantitatif dan penilaian kualitatif. Penilaian kuantitatif digunakan pada faktor-faktor permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, serta sensitivitas
terhadap risiko pasar. Selanjutnya penilaian kualitatif adalah faktor manajemen.
Universitas Sumatera Utara
Kualitas aset Assets Quality adalah menilai jenis-jenis aset yang dimiliki bank, agar sesuai dengan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan
membandingkan antara Kualitas Aktiva Produktif KAP yang diklasifikasikan terhadap total aktiva produktif sehingga dapat diketahui ttingkat kemungkinan
diterimanya kembali dana yang telah ditanam pada pembiyaan Rivai dan Arifin, 2010:857. Tujuan dari penilaian kualitas aset untuk memastikan kualitas aset
bank serta mencegah terjadinya kemerosotan kualitas aset dan nilai aset. Rivai dan Arifin 2010:865 mengatakan rentabilitas menggambarkan
kemampuan bank dalam meningkatkan labanya melalui semua kemampuan dan sumber yang ada sehingga diketahui mengukur tingkat efisiensi usaha dan
profitabilitas yang dicapai oleh bank tersebut. Rentabilitas sering juga disebut dengan profitabilas usaha Ukuran untuk rentabilitas semakin kecil maka posisi
bank dalam keadaan baik. Penilaian likuiditas merupakan penilaian terhadap kemampuan bank dalam
memelihara dan memenuhi kebutuhan likuiditas yang memadai dan kecukupan manajemen risiko likuiditas Rivai dan Arifin, 2010:870. Suatu bank syariah
dikatakan likuid apabila aset lancar yang dimiliki bank syariah lebih besar dibandingkan dengan seluruh kewajibannya. Kasmir 2003:268 menambahkan
rasio likuiditas adalah rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih.
Kinerja sosial adalah aktivitas-aktivitas perusahaan dalam melaksanakan suatu bentuk tanggung jawab sosial selain melakukan kegiatan operasional
perusahaan. Daniri 2009 pada artikelnya yang berjudul “Standarisasi Tanggung
Universitas Sumatera Utara
Jawab Sosial Perusahaan” menyatakan bahwa kinerja sosial adalah tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para strategic stakeholdersnya, terutama
terhadap komunitas atau masyarakat disekitar wilayah kerja atau operasinya Tanggung jawab sosial perusahaan berperilaku etis dan berkontribusi terhadap
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan tetap mengedepankan peningkatan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya, komunitas lokal dan
masyarakat luas yang nantinya akan diaplikasikan melalui strategi perusahaan Iryanie, 2008.
Fungsi bank syariah sebagai lembaga sosial mempunyai fungsi sebagai pengelola dana sosial untuk menghimpun dan menyalurkan zakat, infak, dan
sedekah, serta penyaluran qardhul hasan pinjaman kebajikan. Kinerja sosial dihitung dengan menggunakan lima komponen, yaitu Kontribusi Pembangunan
Ekonomi KPE, Kontribusi Kepada Masyarakat KKM, Kontribusi Untuk Stakeholder KUS, Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Insani dan Riset PKSR
serta Distribusi Pembangunan Ekonomi DPE. Kemudian penilaian baik atau tidak baiknya suatu bank berdasarkan
kinerja keuangan dan kinerja sosialnya ditetapkan berdasarkan ketetapan Bank Indonesia 2007. Rivai dan Arifin 2010:849 juga melampirkannya
dengan diklasifikasikan dalam predikat sangat baik 81-100, baik 6681, kurang baik 5166, tidak baik 051.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat digambarkan skema sistematis kerangka konseptual seperti Gambar 2.5.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Setiawan 2008, Rivai dan Arifin 2010 diolah oleh peneliti
Gambar 2.5 Kerangka Konseptual Penelitian
2.4 Hipotesis