Rasio Pendalaman Fungsi Agency PFA

Kriteria penilaian peringkat untuk rasio KPJP sebagai berikut: Peringkat 1 = KPJP 15; Peringkat 2 = 12 KPJP ≤ 15; Peringkat 3 = 9 KPJP ≤ 12; Peringkat 4 = 6 KPJP ≤ 9; dan Peringkat 5 = KPJP ≤ 6. Berdasarkan kriteria tersebut rasio KPJP BSM ada diperingkat 1 dengan nilai 14,15, selisih 0,22 dengan BSMI dan 0,76 dengan BMI yang ada diperingkat 2 sekaligus mengindikasikan bahwa BSM lebih baik dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional dibandingkan BSMI dan BMI.

1.4 Rasio Pendalaman Fungsi Agency PFA

Rasio pendalaman fungsi agency PFA memberikan informasi peranan BSMI, BMI, dan BSM dalam mendorong masyarakat berinvestasi dengan jangka waktu lebih panjang sehingga pembangunan ekonomi dapat dilaksanakan lebih luas. Cara melakukan perhitungan terhadap rasio PFA adalah membandingkan deposito dan obligasi mudharabah BSMI, BMI, dan BSM dengan total kewajiban. Tabel 4.18 Deposito, Obligasi Mudharabah, dan Total Kewajiban Pada BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010 dalam Jutaan Rupiah Sumber: Laporan Keuangan BSMI, BMI, dan BSM Tahun 2008-2010 Data Diolah Bank Syariah 2008 2009 2010 Rata-Rata BSMI Deposito,ObligasiMudharabah 1.871.329 2.899.210 2.334.354 2368.297,67 Total Kewajiban 2.837.266 4.063.070 4.255.955 3.718.763,67 Rasio 65,96 71,36 54,85 64,0567 Peringkat 2 1 3 2 BMI Deposito,Obligasi Mudharabah 5.398.177 8.078.542 10.604.749 8.027.156 Total Kewajiban 11.669.765 15.166.058 19.693.440 15.509.754,33 Rasio 46,26 53,27 53,85 51,1267 Peringkat 4 3 3 4 BSM Deposito ,ObligasiMudharabah 7.802.362 9.173.747 14.746.153 10.574.087,33 Total Kewajiban 15.857.510 20.436.075 30.461.258 22.251.614,33 Rasio 49,20 44,89 48,41 47,5 Peringkat 4 4 4 4 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18 menunjukkan bahwa rasio PFA tertinggi tahun 2008 pada BSM adalah 71,36 lebih besar 17,51 dengan rasio tertinggi BMI tahun 2010 dan 22,16 lebih besar dibanding rasio PFA BSM tahun 2008. Untuk rasio PFA terendah ada BSM tahun 2009 dengan nilai 44,89 lebih rendah dibanding dengan BSMI 54,85 dan BMI 42,26. Kriteria penilaian peringkat untuk rasio PFA sebagai berikut: Peringkat 1 = PFA 70; Peringkat 2 = 60 PFA ≤ 70; Peringkat 3 = 50 PFA ≤ 60; Peringkat 4 = 40 PFA ≤ 50; dan Peringkat 5 = PFA ≤ 40, maka nilai rata-rata rasio PFA untuk BSMI 64,06 berada diperingkat 2, sedangkan rasio PFA BMI 51,23, dan rasio PFA BSM 47,5 sama-sama berada diperingkat 4. Hal ini menunjukkan bahwa BSMI lebih menyiapkan diri untuk medorong masyarakat berinvestasi jangka panjang guna mensukseskan pembangunan ekonomi jangka panjang, berbeda dengan iklim investasi yang didorong BMI.

3.2 Kontribusi Kepada Masyarakat KKM

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Keuangan dan Kinerja Sosial Bank Syariah Devisa dan Bank Syariah Non Devisa di Indonesia

2 95 128

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

0 14 51

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2012-2014 (Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah

0 3 20

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Analisis Tingkat Kesehatan Bank Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2012-2014.

0 2 16

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM Analisis Tingkat Kesehatan Bank Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2012-2014.

0 2 17

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Konvensional Di Indonesia (Periode 2007-2013).

0 2 17

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Konvensional Di Indonesia Periode 2010-2012.

0 2 16

Analisis Kinerja Keuangan dan Kinerja Sosial Bank Syariah Devisa dan Bank Syariah Non Devisa di Indonesia

0 1 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Kesehatan Keuangan Dan Kinerja Sosial Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia

0 0 12

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN DAN KINERJA SOSIAL BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

0 0 13