17
2.10 METODE PEMBUATAN BIOPLASTIK
Berbagai metode pembuatan biokomposit untuk produksi bioplastik dapat dijelaskan sebagai berikut :
2.10.1 EksfoliasiAdsorpsi
Pertama-tama, sekumpulan
lapisan layered
host mengalami
pengelupasan dalam pelarut air, toluena, dan lain-lain yang polimernya dapat larut pada learut tersebut [16]. Polimer kemudian diserap kedalam lapisan dan
melapisinya ketika pelarut diuapkan, dan lembaran disusun seperti susunan sandwich. Kerugian proses ini adalah penggunaan pelarut dalam jumlah yang
besar [65].
2.10.2 Polimerisasi In Situ Interkalatif
Polimerisasi in situ merupakan proses konvensional untuk sintesa nanokomposit untuk thermoset dan thermoplastik. Dengan menggunakan teknik
ini pembentukan polimer dapat terjadi dalam lembaran yang terinterkalasi [65].
Reaksi polimerisasi ini dapat terjadi dengan proses pemanasan, radiasi, atau
menggunakan inisiator [66].
2.10.3 Interkalasi LarutanInterkalasi Prepolimer Dari Larutan
Metode interkalasi dalam larutan melibatkan polimer yang terlarut dalam pelarut organik. Selanjutnya pelarut tersebut diuapkan atau polimer diendapkan.
Metode ini membutuhkan pelarut dalam jumlah banyak. Semakin banyak pelarut yang digunakan maka akan membuat lapisan dispersi filler lebih baik. Teknik ini
banyak digunakan dalam kasus polimer yang larut dalam air [67]. Proses akhir metode ini adalah penghilangan pelarut, baik dengan cara
penguapan maupun pengendapan. Keuntungan dari metode ini adalah nanokomposit terinterkalasi dapat disintesis dengan menggunakan polimer dengan
polaritas rendah atau tanpa polaritas [68].
2.10.4 Melt Intercalation
Metode melt intercalation pertama kali dilaporkan oleh Vaia et al. Proses pembuatan biokomposit pada metode ini tidak memerlukan penambahan pelarut
Universitas Sumatera Utara
18 [16]. Rantai polimer di interkalasi atau di eksfoliasi untuk membentuk
nanokomposit. Proses pembuatan dengan metode interkalasi ini biasa untuk membuat nanokomposit dari thermoplastik atau bagi polimer yang tidak sesuai
untuk dibuat dengan teknik adsorpsi atau in situ polimerisasi [65]. Pada kondisi tertentu, jika permukaan lapisan cukup kompatibel atau sesuai dengan polimer,
maka polimer dapat masuk ke ruang interlayer dan membentuk nanokomposit terinterkalasi atau exfoliasi [68]. Pada penelitian ini digunakan metode melt
intercalation dimana tidak diperlukan pelarut dalam menghasilkan bioplastik, serta digunakan proses mekanik ultrasonikasi untuk mendispersikan pengisi
mikrokristalin selulosa.
2.11 KARAKTERISASI PATI