BIOPLASTIK PATI KULIT SINGKONG Manihot esculenta

8 polimer, yang berasal dari sumber yang dapat diperbaharui seperti minyak sayur dan pati [26]. Sifat biokomposit sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat yang dimiliki oleh bahan pengisinya. Karena itu, struktur dan sifat fungsional biokomposit dapat dibuat sesuai dengan keinginan dengan memilih bahan pengisinya [27]. Hal yang paling penting dalam produksi biokomposit adalah memilih komposisi optimum dari kombinasi yang sesuai. Yang dimaksud dengan kombinasi yang sesuai adalah proses pencampuran dimana dua atau lebih komponen larut satu sama lain sehingga muncul interaksi antar komponennya [28].

2.3 BIOPLASTIK

Plastik biodegradable adalah plastik yang dapat digunakan seperti layaknya plastik konvensional, namun akan hancur terurai oleh aktivitas mikroorganisme menjadi air dan karbondioksida setelah habis terpakai dan dibuang ke lingkungan [29]. Bioplastik tidak hanya terdiri dari satu zat tetapi meliputi beberapa material dengan sifat dan aplikasi yang berbeda. Menurut European bioplastics, material plastik didefinisikan sebagai bioplastik jika material tersebut berbasis bio, bersifat biodegradable atau mencakup keduanya. Maksud dari berbasis bio atau biobased adalah material atau produk yang berasal dari biomassa tumbuhan. Biomassa yang digunakan pada bioplastik dapat berupa jagung, tebu dan selulosa. Sedangkan biodegradable adalah proses kimia yang mana mikroorganisme yang terdapat di lingkungan mengkonversi material-material menjadi bentuk zat-zat alam seperti air, karbon dioksida, dan kompos. Proses dari biodegradasi tergantung pada kondisi lingkungan sekitar contohnya lokasi atau temperatur, bahan material dan pengaplikasiannya [30].

2.4 PATI KULIT SINGKONG Manihot esculenta

Pati ialah karbohidrat penyimpan energi bagi tumbuhan. Pati tergolong dalam polisakarida. Pati tersusun paling sedikit oleh tiga komponen utama yaitu amilosa, amilopektin dan material antara seperti, protein dan lemak. Pati merupakan homopolimer glukosa de ngan ikatan α-glukosidik [31]. Amilosa Universitas Sumatera Utara 9 adalah komponen utama dalam pati yang berperan dalam peristiwa gelatinasi yaitu pengelompokan molekul-molekul pati melalui pembentukan ikatan-ikatan hidrogen pada gugus hidroksil intermolekuler antar rantai molekul amilosa. Sedangkan amilopektin sebaliknya, dapat menghalangi terjadinya gelatinasi karena adanya percabangan dalam molekulnya yang dapat mencegah pengelompokan tersebut [32]. Dengan menambahkan pati ke dalam polimer sintesis maka diharapkan plastik yang dihasilkan dapat terdegradasi secara alami. Plastik biodegradable berbahan dasar pati dapat didegradasi oleh bakteri dengan cara memutus rantai polimer menjadi monomer-monomernya [5]. Komposit atau campuran plastik berbasiskan pati memiliki sifat mekanis yang lemah seperti kekuatan tarik, kekuatan mulur, kekakuan, perpanjangan putus, stabilitas kelembaban yang rendah serta melepaskan molekul pemlastis dalam jumlah kecil dari matriks pati. Modifikasi pati, penggunaan compatibilizer, reinforcement, serta perbaikan kondisi proses, diharapkan mampu menjadikan pati sebagai material subtitusi plastik konvensional [33]. Kulit singkong Manihot esculenta merupakan limbah dari singkong yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi. Persentase jumlah limbah kulit bagian luar sebesar 0,5 – 2 dari berat total singkong segar dan limbah kulit bagian dalam sebesar 8 – 15 [34]. Kulit Singkong memiliki komposisi seperti ditunjukkan dalam tabel berikut : Tabel 2.1 Komponen Kimia Kulit Singkong [35] Komponen Devendra 1977 Adegbola 1980 Protein 4,8 6,5 Serat 21,1 10,0 Ekstrak eter 1,2 1,0 NFE 68,6 62,5 Abu 4,2 6,5 Ca 0,312 n.a. Mg 0,215 n.a. Universitas Sumatera Utara 10 Sedangkan pada pati kulit singkong terdapat beberapa parameter analisa yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.2 Analisa Pati Kulit Singkong [6] Parameter Analisa Kadar Humiditas 14,17 Keasaman 0,64 Abu 0,7458 Lemak 0,44 Protein 2,3 Amilosa 17-20 Amino-pektin 80-83 Almidon 64-72 Dari tabel diatas pati kulit singkong mengandung amilosa sekitar 17-20 dan amilopektin 80-83 [6]. Amilopektin mempunyai peranan dalam meningkatkan kerenyahan sedangkan amilosa berperan dalam meningkatkan kekerasan [36].

2.5 MIKROKRISTALIN SELULOSA PH 101

Dokumen yang terkait

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

8 26 116

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

2 3 21

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

1 1 2

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

0 2 6

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

2 8 18

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

2 10 10

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

0 0 17

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 23

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 2

HIDROLISIS ASAM KLORIDA TEPUNG PATI SINGKONG (Manihot esculenta Crantz) DALAM PEMBUATAN GULA CAIR

1 10 9