Flowchart Pembuatan Bioplastik Flowchart Analisa Densitas Flowchart Analisa Gugus Fungsi Fourier Transform InfraRed FT-IR Flowchart Pengujian Sifat Kuat Tarik Flowchart Pengujian Perpanjangan pada saat putus

44

3.6.10 Flowchart Pembuatan Bioplastik

Gambar 3.10 Flowchart Pembuatan Bioplastik Mulai Ditimbang mikrokristalin selulosa yang massanya divariasikan 2, 4 dan 6 wt dari 10 gram pati Dicampurkan sorbitol dan mikrokristalin selulosa dengan 200 ml aquadest. Campuran dimasukkan ke dalam ultrasonikasi selama 50 menit Dipanaskan campuran sambil dilakukan pengadukan menggunakan stirrer hingga tercapai suhu 76 o C Ditambahkan matriks pati kulit singkong sebanyak 10 gram Plastik dilepaskan dari cetakan Campuran didinginkan dan dicetak pada cetakan plastik Plastik dikeringkan dengan suhu 60 o C selama 24 jam Selesai Ditimbang sorbitol yang massanya divariasikan 20, 25 dan 30 wt dari 10 gram pati Universitas Sumatera Utara 45

3.6.11 Flowchart Analisa Densitas

Gambar 3.11 Flowchart Analisa Densitas

3.6.12 Flowchart Analisa Gugus Fungsi Fourier Transform InfraRed FT-IR

Gambar 3.12 Flowchart Analisa Fourier Transform InfraRed FT-IR Mulai Sampel yang berupa film ditempatkan ke dalam set holder, kemudian dicari spektrum yang sesuai Selesai Hasil yang diperoleh berupa difraktogram hubungan antara bilangan gelombang dengan intensitas Spektrum FTIR direkam dengan menggunakan spektrometer pada suhu ruang Mulai Film dipotong dengan ukuran 5 x 5 cm dengan tebal tertentu Selesai Film yang sudah ditimbang dipotong kemudian dihitung dengan rumus analisa densitas Volumenya dihitung Universitas Sumatera Utara 46

3.6.13 Flowchart Pengujian Sifat Kuat Tarik

Gambar 3.13 Flowchart Pengujian Sifat Kuat Tarik

3.6.14 Flowchart Pengujian Perpanjangan pada saat putus

Gambar 3.14 Flowchart Pengujian Perpanjangan pada saat putus Mulai Film dipotong dengan ukuran 13x57 mm dengan tebal ≤ 7 mm Film ditempatkan pada genggaman mesin uji Selesai Extensomer dan alat pengukur regangan melintang dipasang Alat dioperasikan pada laju yang diperlukan Data diperoleh dan dilakukan perhitungan nilai kuat tarik Mulai Film dipotong dengan ukuran 13x57 mm dengan tebal ≤ 7 mm Film ditempatkan pada genggaman mesin uji Selesai Extensomer dan alat pengukur regangan melintang dipasang Alat dioperasikan pada laju yang diperlukan Kurva tegangan-beban dicatat Dicatat persen perpanjangan pada saat putus pada grafik dikali dengan 100 Universitas Sumatera Utara 47

3.6.15 Flowchart Analisa Ketahanan terhadap Air

Dokumen yang terkait

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

8 26 116

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

2 3 21

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

1 1 2

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

0 2 6

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

2 8 18

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

2 10 10

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

0 0 17

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 23

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 2

HIDROLISIS ASAM KLORIDA TEPUNG PATI SINGKONG (Manihot esculenta Crantz) DALAM PEMBUATAN GULA CAIR

1 10 9