Latar Belakang Masalah EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATERI POKOK ALJABAR DITINJAU DARI KREATIFITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, termasuk untuk jenjang SMP. Matematika merupakan bidang studi yang sangat berguna dan banyak memberi bantuan dalam mempelajari berbagai keahlian dan kejuruan. Selain itu matematika juga sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK. Oleh karena itu matematika perlu dibekalkan pada peserta didik sejak usia dini. Kualitas pendidikan Indonesia masih tergolong rendah, terutama dalam mata pelajaran matematika. Berdasarkan hasil Program for International Student Assessment PISA 2006 bahwa tingkat kesiapan anak berusia 15 tahun untuk bidang matematika di Indonesia berada di peringkat 50 dari 57 negara http:www.sampoernafoundation.orgidFactsfakta-dan-statistik . Sedangkan hasil tes Trends in International Mathematics and Science Study TIMMS tahun 2007 menunjukkan bahwa kemampuan matematika anak kelas VII kelas dua SMP di Indonesia berada di peringkat 36 dari 48 negara http:nces. ed.govpubsearchpubsinfo.asp?pubid=2009001 , yang sebelumnya berada di peringkat 35 dari 46 negara pada tahun 2003 http:www. freelists. orgpostppippiindia-Kemampuan-Matematika-dan-Sains-Siswa-Indonesia-Masih - Berada-di-Papan-Bawah . Hal tersebut menunjukkan bahwa perbaikan pembelajaran matematika selama ini masih belum mampu melepaskan dari deretan penghuni papan bawah. Berkaitan dengan kualitas pendidikan di Indonesia, tahun 2009 tingkat kelulusan untuk jenjang SMPMTS sebesar 94,82 dengan standar minimal kelulusan 4,25. Tingkat kelulusan ini mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2008, yaitu 92,76. Walaupun demikian standar minimal kelulusan tersebut masih tertinggal dengan negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura. Standar minimal kelulusan di Malaysia adalah 6,0 dan di Singapura adalah 8,0 commit to user 2 http:www.depkominfo.go.idberitabipnewsroomtingkat-kelulusan-un-smp-sma- dan-smk-tahun-2009-meningkat . Berdasarkan data yang diperoleh dari dokumentasi SMP Negeri 9 Magelang, tahun 2009 tingkat kelulusan siswanya sebesar 95,32. Nilai rata-rata ujian matematika siswa SMP Negeri 9 Magelang tahun 2009 yaitu 6,92 yang sebelumnya, tahun 2008, hanya 5,86. Meskipun nilai rata-rata ujian matematika meningkat dari tahun 2008 ke tahun 2009, namun tidak sedikit siswa yang di bawah rata-rata. Hal ini membuktikan bahwa kualitas pendidikan matematika di SMP Negeri 9 Magelang masih rendah. Aljabar sebagai salah satu materi pokok matematika yang juga diajarkan pada siswa SMP, merupakan materi pokok yang sangat penting. Hal ini karena aljabar merupakan materi dasar dari materi pokok matematika yang lain. Misalnya, agar dapat menguasai materi pokok aritmatika sosial, persamaan dan pertidaksamaan linear, perbandingan, persamaan kuadrat, dan masih banyak lagi, maka harus dapat menguasai materi pokok aljabar terlebih dahulu. Selain itu materi pokok aljabar merupakan materi pokok yang essensial, maksudnya materi pokok aljabar masih dipelajari ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu guru perlu memperhatikan betul penanaman konsep aljabar dalam pembelajaran. Konsep yang salah sejak dini akan menyebabkan kesulitan siswa terhadap penguasaan kompetensi materi aljabar dan materi lain yang berkaitan dengan materi aljabar. Menurut Shulman 1986 dalam jurnal internasional yang berjudul Pre-Service and In-Service Teachers ‟ Views of the Sources of Students ‟ Mathematical Difficulties mengatakan bahwa, ”students’ prior conceptions or misconceptions influence how and what they learn and it is sometimes these conceptions that can cause the learning difficulties for students”. Maksudnya, konsep yang diterima siswa dahulu ataupun kesalahpahaman suatu konsep akan mempengaruhi perilaku siswa dalam belajar dan terkadang konsep tersebut dapat menyebabkan kesulitan belajar bagi siswa sendiri. Berdasarkan data yang diperoleh dari dokumentasi SMP Negeri 9 Magelang, nilai ulangan aljabar tahun pelajaran 20092010 belum dikatakan memuaskan. Masih banyak siswa yang belum tuntas yaitu sebesar 20,42. Padahal, commit to user 3 menurut salah satu guru yang memberi pelajaran aljabar tersebut mengaku bahwa materi pokok aljabar tidaklah sulit. Bahkan dalam pembelajaran materi pokok aljabar, guru sudah berusaha menanamkan konsep aljabar dengan bahasa yang lebih mudah dipahami siswa. Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar matematika pada peserta didik. Salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru di kelas. Dari observasi melalui wawancara dengan seorang guru matematika SMP Negeri 9 Magelang pada tanggal 20 Februari 2010, bahwa beberapa guru masih melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran langsung. Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang berpusat pada guru, namun keterlibatan siswa masih diperhatikan. Pada akhir pelajaran, siswa selalu diberikan contoh soal oleh guru untuk diselesaikan siswa. Jika siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal tersebut, guru selalu menuntun siswa. Namun, jarang sekali siswa mau menanyakan kesulitan yang dihadapinya. Sehingga guru tidak tahu tentang kesulitan yang dihadapi siswa-siswanya. Hal ini dimungkinkan karena dalam pembelajaran siswa cenderung pasif sehingga siswa enggan untuk bertanya. Teknik pembelajaran yang dilaksanakan seperti itu mengakibatkan kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Hal itu dapat berakibat rendahnya prestasi belajar matematika. Oleh karena itu, dalam pembelajaran matematika diharapkan guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar matematika. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memilih model pembelajaran yang dapat menciptakan interaksi antara guru dan siswa serta antara sesama siswa karena pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru. Banyak sekali alternatif model pembelajaran yang tidak lagi berpusat pada guru, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Dengan model pembelajaran kooperatif, siswa dapat saling membantu, saling mendiskusikan, saling berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Oleh karena itu, sebagaian besar aktivitas commit to user 4 pembelajaran berpusat pada siswa yakni mempelajari materi pelajaran dan berdiskusi untuk memecahkan masalah tugas. Meskipun pembelajaran diarahkan pada kerja sama antar siswa, namun perbedaan individual siswa juga harus tetap diperhatikan. Karena pada dasarnya siswa satu berbeda dengan siswa lainnya, baik dalam hal kemampuan maupun cara belajarnya. Perbedaan itu menyebabkan adanya kebutuhan yang berbeda dari setiap anak. Namun dalam praktek pembelajaran perbedaan individu jarang mendapat perhatian, terutama pada materi pokok aljabar. Padahal seharusnya perbedaan individual itu perlu mendapat perhatian yang memadai. Hal tersebut bukan berarti bahwa pembelajaran diubah menjadi pembelajaran individual melainkan diperlukan sebuah alternatif dari pembelajaran kooperatif yang memungkinkan terpenuhinya kebutuhan individual siswa. Keberhasilan proses belajar mengajar selain dipengaruhi oleh model pembelajaran juga dimungkinkan dipengaruhi oleh kreatifitas belajar siswa. Kreatifitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada http:id.wikipedia.orgwikiKreativitas . Kreatifitas siswa dapat diartikan sebagai cara pandang siswa terhadap suatu permasalahan dan cara menyikapinya. Ada juga yang mengaitkan kreatifitas dengan gagasan-gagasan baru dalam dunia ilmu, dunia teknologi, dan dunia pemecahan masalah berbagai bidang. Namun pada kenyataannya, dalam pembelajaran matematika masih banyak guru yang belum memperhatikan kreatifitas belajar siswa. Pembelajaran matematika masih didominasi oleh aktivitas latihan-latihan untuk pencapaian kemampuan dasar matematika semata. Bahkan peran guru dalam pembelajaran masih dominan. Menurut John Locke dalam Sardiman 2004:98, aktivitas belajar yang didominasi oleh guru membuat siswa pasif sehingga siswa kurang memiliki aktivitas dan kreatifitas. Dengan model pembelajaran kooperatif siswa akan mempunyai kebebasan untuk berdiskusi dan saling memberikan informasi untuk memahami suatu konsep matematika. Dengan demikian dapat memberi peluang kepada siswa yang memiliki kreatifitas rendah untuk dapat meningkatkan kemampuannya seiring dengan siswa commit to user 5 lain yang mempunyai kreatifitas tinggi. Pada akhirnya, melalui pembelajaran kooperatif yang memperhatikan perbedaan individu diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa terutama pada siswa yang memiliki kreatifitas belajar rendah.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

Eksperimentasi Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan Pendekatan Saintifik pada Materi Fungsi Ditinjau dari Interaksi Sosial Siswa

0 3 7

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA

0 6 154

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMP DI KABUPATEN SRAGEN

3 5 101

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Jigsaw Dan Tai (Team Assisted Individualization) Ditinjau Dari Kemampuan Prasyarat Siswa SMP Ne

0 0 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Jigsaw Dan Tai (Team Assisted Individualization) Ditinjau Dari Kemampuan Prasyarat Siswa SMP Ne

0 1 16

BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) - PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII SMP NEG

0 0 19