commit to user 44
Berdasarkan hasil perhitungan rataan dan rataan marginal pada tabel 4.9 serta uji komparasi ganda menunjukkan bahwa rataan kolom prestasi belajar
matematika siswa dengan kreatifitas belajar tinggi = 7,80 6,45 = rataan kolom prestasi belajar matematika siswa dengan kreatifitas belajar rendah. Hal tersebut
menunjukkan bahwa siswa dengan kreatifitas belajar tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kreatifitas belajar rendah.
Prestasi belajar matematika siswa dengan kreatifitas tinggi ternyata sama dengan siswa dengan kreatifitas sedang dan prestasi belajar matematika siswa
dengan kreatifitas sedang juga sama dengan siswa dengan kreatifitas rendah. Hal ini dimungkinkan karena siswa dengan kreatifitas tinggi dan sedang cenderung
meremehkan pembelajaran di kelas. Meskipun demikian, prestasi belajar matematika siswa dengan kreatifitas tinggi tetap saja lebih baik daripada siswa
dengan kreatifitas rendah. Siswa dengan kreatifitas tinggi lebih banyak latihan soal matematika di luar jam sekolah daripada siswa dengan kreatifitas rendah.
Sebagai contoh, siswa dengan kreatifitas tinggi dalam mengerjakan tugas rumah akan lebih sungguh-sungguh daripada siswa dengan kreatifitas rendah. Selain itu,
terdapat juga faktor lain yang merupakan variabel bebas yang tidak dapat dikendalikan antara lain lingkungan yang mempengaruhi pola belajar siswa.
3. Hipotesis Ketiga
Berdasarkan perhitungan uji anava dua jalan dengan sel tak sama yang dilakukan diperoleh F
ab
= 1,32 3,16 = F
tab
. F
ab
merupakan anggota daerah kritik. Hal ini menyebabkan H
0AB
tidak ditolak sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan kreatifitas
belajar matematika siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi operasi hitung bentuk aljabar.
Uji hipotesis pertama menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran TAI dan model pembelajaran langsung terhadap prestasi belajar
matematika siswa pada materi operasi hitung benttuk aljabar tidak memberikan pengaruh yang berbeda. Karena tidak adanya interaksi, sehingga hal tersebut juga
berlaku untuk setiap kategori kreatifitas belajar matematika, yang berarti model
commit to user 45
pembelajaran TAI akan memberikan prestasi belajar matematika yang sama dengan model pembelajaran langsung untuk setiap kategori kreatifitas siswa.
Uji hipotesis kedua dan uji komparasi ganda menyatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh kreatifitas belajar matematika untuk setiap kategorinya
terhadap prestasi belajar matematika pada materi operasi hitung bentuk aljabar. Karena tidak terdapat interaksi maka tidak terdapat perbedaan prestasi belajar
matematika pada ketiga kategori kreatifitas belajar matematika untuk setiap model pembelajaran. Misalkan, secara umum siswa dengan kreatifitas belajar tinggi dan
siswa dengan kreatifitas belajar matematika rendah memiliki prestasi belajar matematika yang sama. Jika ditinjau dari model pembelajaran TAI, maka akan
berlaku sama yaitu siswa dengan kreatifitas belajar tinggi memiliki prestasi belajar matematika yang sama dengan siswa yang memiliki kreatifitas belajar
matematika rendah. Demikian juga jika ditinjau dari model pembelajaran langsung. Senada dengan hal tesebut, siswa dengan kreatifitas belajar sedang akan
mempunyai prestasi belajar yang sama dengan siswa yang memiliki kreatifitas belajar rendah baik ditinjau dari model pembelajaran TAI maupun model
pembelajaran langsung. Kemudian siswa dengan kreatifitas belajar tinggi akan mempunyai prestasi belajar yang sama dengan siswa yang memiliki kreatifitas
belajar rendah baik ditinjau dari model pembelajaran TAI maupun model pembelajaran langsung.
Tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan kreatifitas belajar matematika siswa terhadap prestasi belajar matematika dimungkinkan karena
memang kemampuan siswa dengan kreatifitas belajar tinggi akan menghasilkan prestasi belajar matematika yang tetap tinggi baik menggunakan model
pembelajaran TAI maupun model pembelajaran langsung. Demikian juga pada siswa dengan kreatifitas belajar rendah tidak akan mempengaruhi prestasi belajar
matematika meskipun dengan penerapan model pembelajaran TAI. Selain itu, dapat juga dimungkinkan karena pengaruh variabel bebas lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini, misalnya minat belajar, motivasi, kemampuan awal, kedisiplinan siswa.
commit to user 46
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan kajian teori dan didukung hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI sama baiknya dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung pada materi pokok
aljabar. 2.
Siswa dengan kreatifitas belajar matematika tinggi dan siswa dengan kreatifitas belajar matematika sedang memiliki prestasi belajar matematika
yang sama baiknya serta siswa dengan kreatifitas belajar matematika sedang dan siswa dengan kreatifitas belajar matematika rendah memiliki prestasi
belajar matematika yang sama baiknya, sedangkan siswa dengan kreatifitas belajar matematika tinggi memiliki prestasi belajar matematika yang lebih
baik daripada siswa dengan kreatifitas belajar matematika rendah pada materi pokok aljabar.
3. Tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan kreatifitas belajar
matematika terhadap prestasi belajar matematika yaitu siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI mempunyai
prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung baik untuk siswa dengan
kreatifitas tinggi, sedang, maupun rendah.
B. IMPLIKASI
Berdasarkan pada kajian teori serta mengacu pada hasil penelitian ini, penulis akan menyampaikan implikasi yang berguna secara teoritis maupun
secara praktis dalam upaya meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.
commit to user 47
1. Implikasi Teoritis