Pengertian Model Pembelajaran Model Pembelajaran Langsung

commit to user 12

d. Prestasi Belajar Matematika

Berdasarkan pengertian prestasi”, ”belajar“, dan “matematika“ yang telah diuraikan di atas, dapat dibuat kesimpulan bahwa prestasi belajar matematika adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam mengikuti pelajaran matematika yang mengakibatkan perubahan perilaku, bersifat relatif tetappermanen pada siswa tersebut, berupa penguasaan pengetahuan, maupun keterampilan yang dapat ditunjukan dengan hasil berupa nilai.

2. Model Pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Joyce dalam Trianto 2007:5, model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Setiap model pembelajaran mengarahkan kepada kita untuk mendesain pembelajaran sedemikian sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Selain itu, Soekamto dalam Trianto 2007:5 mendefinisikan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dalam mencapai tujuan belajar tertentu serta berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang maupun para pemberi pembelajaran dalam merencanakan aktivitas pembelajaran. Menurut Lambas, dkk 2004:4, model pembelajaran mempunyai empat ciri-ciri khusus, yaitu: 1 rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya, 2 tujuan pembelajaran yang akan dicapai, 3 tingkah laku memberikan pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil, dan 4 lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu tercapai. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam commit to user 13 mengorganisasikan pengalaman belajar serta digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

b. Model Pembelajaran Langsung

Menurut Arends dalam Trianto 2007:29, model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuaan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Pembelajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cukup rinci terutama pada analisis tugas. Pembelajaran langsung berpusat pada guru, tetapi harus tetap menjamin terjadinya keterlibatan siswa .Jadi lingkungannya harus berorientasi pada tugas-tugas yang diberikan kepada siswa. Adapun ciri-ciri pembelajaran langsung menurut Lambas, dkk 2004:6 adalah sebagai berikut : 1 Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar. 2 Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran 3 Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pembelajaran. Pada model pembelajaran langsung terdapat fase-fase yang penting. Fase-fase tersebut dapat disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 2.1 Fase-fase Model Pembelajaran Langsung Fase ke- Indikator Kegiatan Guru 1 Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa Menjelaskan tujuan, materi prasyarat, memotivasi siswa, dan mempersiapkan siswa 2 Mendemostrasikan pengetahuan dan ketrampilan Mendemostrasikan ketrampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap 3 Membimbing pelatihan Guru memberikan latihan terbimbing 4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Mengecek kemampuan siswa dan memberikan umpan balik 5 Memberikan latihan dan penerapan konsep Mempersiapkan latihan untuk siswa dengan menerapkan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari–hari commit to user 14

c. Model Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

Eksperimentasi Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dengan Pendekatan Saintifik pada Materi Fungsi Ditinjau dari Interaksi Sosial Siswa

0 3 7

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA

0 6 154

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMP DI KABUPATEN SRAGEN

3 5 101

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Jigsaw Dan Tai (Team Assisted Individualization) Ditinjau Dari Kemampuan Prasyarat Siswa SMP Ne

0 0 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Jigsaw Dan Tai (Team Assisted Individualization) Ditinjau Dari Kemampuan Prasyarat Siswa SMP Ne

0 1 16

BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) - PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII SMP NEG

0 0 19