Selain itu ciri individu dengan otonomi yang baik adalah individu yang memiliki ketahanan dalam menghadapi tekanan sosial. Berbeda dengan Sena, ia justru
mengikuti tuntutan lingkungan yang mengharuskannya untuk berpenampilan seperti laki-laki padahal sebelumnya ia bekeinginan untuk berpenampilan seperti perempuan.
d. Penguasaan Lingkungan
Kemampuan untuk menguasai lingkungan didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk memilih, menciptakan, atau mengelola lingkungan agar berjalan
seiring dengan kondisi psikologis dirinya dalam rangka pengembangan diri. Individu yang baik dalam dimensi penguasaan lingkungan memiliki keyakinan dan kompetensi
dalam mengatur lingkungan. Ia dapat mengendalikan aktivitas eksternal yang berada di lingkungannya termasuk mengatur dan mengendalikan situasi kehidupan sehari-
hari, memanfaatkan kesempatan yang ada di lingkungannya, serta mampu memilih dan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan pribadi.
Dalam penelitian ini, Sena tidak merasa kesulitan jika harus berperan sebagai laki-laki ketika berpacaran dengan perempuan. Ketika bermasalah dengan salah satu
pasangannya, Sena mampu membawa diri dan tidak mau menunjukkan kepada pasangannya kalo ia bermasalah dengan pasangan yang lain. Selain itu, ketika
berpacaran dengan perempuan, Sena berusaha mengatur jarak dengan perempuan tersebut agar masyarakat tidak menilai buruk ketika melihat mereka berjalan bersama.
e. Tujuan Hidup
Allport 1961 menjelaskan bahwa salah satu ciri kematangan individu adalah memiliki tujuan hidup, yakni memiliki rasa keterarahan sense of directedness dan
tujuan intentionality. Ryff mengatakan individu yang memiliki nilai tinggi dalam dimensi tujuan hidup adalah individu yang memiliki tujuan dan arah dalam hidup,
merasakan arti dalam hidup masa kini maupun yang telah dijalaninya, memiliki
Universitas Sumatera Utara
keyakinan yang memberikan tujuan hidup, serta memiliki tujuan dan sasaran hidup yang ingin dicapai dalam hidup. Di usianya yang 23 tahun ini tujuan hidup Sena
adalah mendapatkan pekerjaan yang baik dan menikah dengan laki-laki. Tujuan Sena untuk menikah dengan laki-laki
pada akhirnya membuat hubungan Sena hanya
mengarah dan memiliki tujuan yang jelas dengan pacarnya yang laki-laki. Untuk saat ini Sena belum bisa fokus untuk memilih dan mencapai tujuannya untuk menikah.
Oleh karena itu, ia berharap agar dapat berubah secepat mungkin menjadi heteroseksual sehingga tujuannya untuk menikah dapat tercapai.
f. Pertumbuhan Pribadi
Individu yang memiliki pertumbuhan pribadi yang baik ditandai dengan adanya perasaan mengenai pertumbuhan yang berkesinambungan dalam dirinya,
memandang diri sebagai individu yang selalu tumbuh dan berkembang, terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru, memiliki kemampuan dalam menyadari
potensi diri yang dimiliki, dapat merasakan peningkatan yang terjadi pada diri dan tingkah lakunya setiap waktu serta dapat berubah menjadi pribadi yang lebih efektif
dan memiliki pengetahuan yang bertambah. Sebaliknya, individu yang memiliki pertumbuhan pribadi yang kurang baik akan merasa dirinya mengalami stagnasi, tidak
melihat peningkatan dan pengembangan diri, merasa bosan dan kehilangan minat terhadap kehidupannya, serta merasa tidak mampu dalam mengembangkan sikap dan
tingkah laku yang lebih baik Ryff, 1995. Berpacaran dengan laki-laki dan perempuan membuat ia bisa banyak belajar
karakteristik orang dalam satu waktu. Seiring berjalannya waktu, Sena mengalami perubahan dalam hidupnya yaitu semakin sabar, lebih mementingkan orang lain dan
lebih dewasa. Meskipun demikian, Sena tetap berkeinginan untuk mengubah hal-hal yang di dalam dirinya seperti fisik agar lebih berpenampilan seperti perempuan dan
Universitas Sumatera Utara
lebih dewasa lagi di keluarga. Selain itu, Sena juga memiliki keinginan untuk berkuliah lagi sambil bekerja. Sekarang ini, Sena perlahan-lahan ingin berubah yaitu
dengan tidak ingin membuka hati buat perempuan lagi dan mengajak teman-teman yang sepertinya untuk mencari pacar laki-laki yang bisa menerima tampilan fisik
mereka yang seperti laki-laki. Dalam kesehariannya, Sena tidak ikut terlibat dalam komunitas lesbi ataupun biseksual karena Sena tidak suka dengan organisasi. Ia
merasa hal itu cuma menghabiskan waktu. Ia juga menganggap hal itu tidak penting karena hanya mengurusi hal-hal yang bukan urusan Sena.
c. Responden III 1. Analisa Data