f. Pertumbuhan Pribadi
Individu yang memiliki pertumbuhan pribadi yang baik ditandai dengan adanya perasaan mengenai pertumbuhan yang berkesinambungan dalam dirinya,
memandang diri sebagai individu yang selalu tumbuh dan berkembang, terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru, dapat merasakan peningkatan yang terjadi
pada diri dan tingkah lakunya setiap waktu serta dapat berubah menjadi pribadi yang lebih efektif dan memiliki pengetahuan yang bertambah Ryff, 1995. Hal ini sejalan
dengan kehidupan Santi. Ia selalu belajar dari pengalaman hidupnya dan juga pengalaman orang lain untuk membuat keadaan menjadi lebih baik.
Seiring berjalannya waktu, Santi mengalami perubahan dalam hidupnya baik dalam hal
penampilan yang saat ini sudah berpenampilan seperti perempuan. Meskipun demikian, Santi tetap berkeinginan untuk mengubah hal-hal yang di dalam dirinya
seperti ingin mengubah jati dirinya. Santi juga tidak mau menjadi orang baik lagi serta
tidak mau mengasihani orang lagi karena sifatnya yang seperti ini dari dulu membuatnya dimanfaatkan orang. Sebagai seorang biseksual, Santi aktif dalam
sosialisasi di lingkungan kerjanya karena hal tersebut menjadi motivasi untuknya agar menjadi manusia yang berguna.
B. Responden II
1. Analisa Data
a. Deskripsi identitas diri responden II
Tabel 4. Gambaran Umum Responden II Keterangan Responden
II
Inisial Sena
Universitas Sumatera Utara
Usia 23 tahun
Agama Islam Jenis Kelamin
Perempuan Urutan Dalam Keluarga
Anak ketiga dari tiga bersaudara
b. Latar Belakang Responden Sena
Responden bernama Sena bukan nama sebenarnya yang berusia 23 tahun adalah seorang perempuan berkulit hitam manis, bola mata berwarna coklat dengan
bulu mata yang lentik, tinggi badan 165 cm, berat badan 65 kg dan berambut hitam dengan model rambut cepak. Bungsu dari 3 bersaudara ini baru saja menyelesaikan
pendidikan S1-nya di salah satu perguruan tinggi swasta di Medan. Sena memiliki dua kakak yang keduanya sudah menikah. Sena lahir dari ayah dan ibu bersuku Jawa.
Ayah Sena bekerja sebagai pegawai swasta dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Dilahirkan sebagai anak yang paling kecil membuat Sena kadang tidak bisa berbuat
apa-apa untuk memutuskan sesuatu yang ingin ia mau. Orangtuanya selalu ikut campur dan dari dulu sampai sekarang orangtua Sena tidak pernah mendukung
keputusan yang di ambilnya. Mulai dari memilih jurusan dan tempat kuliah, tempat kerja, orangtuanya harus ambil andil. Sena berpikir bahwa orangtuanya belum
membebaskan dia sepenuhnya. Sebagai seorang gadis yang memeluk agama Islam, Sena jarang melakukan
sholat. Namun, dari dulu dia punya keinginan untuk tetap menambah pengetahuan tentang agamanya. Sena punya keinginan untuk belajar bersama guru ngaji untuk
lebih mendalami agama Islam. Sena adalah seorang biseksual yang pernah berpacaran sekaligus dengan laki-
laki dan perempuan selama 8 tahun. Sampai sekarang ia masih bertanya-tanya mengapa ia bisa menjadi biseks. Namun, baginya masa lalu dan harapan orangtuanya
berkaitan dengan jawaban dari pertanyaannya tersebut. Dari kecil orang tua Sena
Universitas Sumatera Utara
menginginkannya menjadi laki-laki. Oleh kedua orangtuanya, ia sering dibelikan barang-barang yang identik dengan barang laki-laki. Mulai dari pakaian, mainan
semuanya serba laki-laki. Jika di rumah, Sena sering melakukan pekerjaan laki-laki bukan pekerjaan perempuan. Selain itu, sewaktu Sena duduk di bangku SMP, ia
punya pengalaman hampir di perkosa oleh sepupunya sendiri. Pada awalnya, Sena mengalami ketertarikan dengan perempuan namun
menjalani hubungan pacaran pertama kali dengan laki-laki. Ketika menginjak bangku kelas 3 SMP
Sena tertarik dan dekat dengan seorang perempuan yang adalah sepupunya sendiri. Sena sering bercerita kepada sepupunya itu dan merasa nyaman.
Pada akhirnya, Sena memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya dan berpacaran dengan sepupunya sendiri.
Selama ia berpacaran dengan perempuan, Sena juga berpacaran dengan laki-laki. Selama 8 tahun berpacaran dengan sepupunya
sendiri, Sena sudah sering bergonta-ganti pacar laki-laki. Hal ini dilakukan Sena untuk menutupi identitasnya dari keluarga. Tidak hanya alasan tersebut, Sena juga
melakukan itu karena memang ia tertarik dengan laki-laki dan memiliki keinginan untuk menjalani hubungan pacaran dengan laki-laki. Sena tinggal satu kota dengan
kedua pacarnya. Peneliti mengenal Sena dari teman peneliti yang merupakan teman Sena.
Peneliti mengenal Sena sejak 8 bulan yang lalu. Peneliti menanyakan secara langsung apakah Sena seorang biseksual dan apakah bersedia menjadi responden penelitian
pada penelitian ini dan peneliti menjelaskan prosedur penelitian yang akan dilakukan. Setelah mendapatkan kesediaan langsung dari Sena untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini, peneliti kemudian menentukan jadwal pertemuan berikutnya dengan Sena untuk selanjutnya melakukan wawancara.
Tabel 5. Waktu Wawancara Responden II
Universitas Sumatera Utara
HariTanggal wawancara Waktu wawancara
Tempat wawancara
Senin18 Januari 2010 16.00 – 17.00 WIB
Rumah Makan Kamis21 Januari 2010
15.45 – 17.00 WIB Rumah
Makan Rabu27 Januari 2010
16.30-18.00 WIB Rumah
Makan
c. Data Hasil Wawancara Dimensi Psychological Well – Being Individu Biseksual Yang Berpacaran