Pertumbuhan Pribadi Personal Growth

Sejak usianya menginjak 23 tahun, yang menjadi tujuan hidup Santi adalah bisa memiliki kerjaan yang tetap, memiliki keluarga dan memiliki anak untuk mengurus Santi di masa tuanya. ”tujuan hidup aku, sekarang ya, semenjak sekarang.. selama umur aku udah di atas 23 baru punya tujuan hidup. Aku harus menyesuaikan dengan pendidikan yang ku miliki, cuma keinginan yang ingin ku capai yaitu aku mo punya kerjaan tetap, tetap aja gitu.. ni yang ku kejar, kerjaan tetap.. walaupun pada akhirnya aku nanti tinggal sendiri paling tidak aku punya kerjaan tetap, gaji tetap gitu.. Aku harus punya keluarga.. karena aku pengen nanti di hari tua ku ada yang ngurus aku, udah itu aja, yang gak jauh beda aku tu mesti punya anak gitu kan...” R1, W2b.671-683h.11 Untuk mencapai tujuannya seperti memiliki keluarga dan memiliki anak, Santi harus memiliki tujuan yang jelas dalam hubungan pacarannya dan baginya tujuan yang jelas adalah dengan laki-laki. Sementara dengan perempuan tidak demikian. ”tujuannya.. aku pacaran sama laki-laki setidaknya sih punya pandangan hidup ke depan, contohnya, ada keinginan ya, keinginan untuk memperoleh keturunan, untuk mempunyai keluarga, untuk mempunyai, yah, itulah…” R1, W3b.360-365h.6 ”pacaran sama perempuan aku rasa sih gak ada sih, pemikiran untuk ke depan untuk maju gitu, keknya.. berpikiran semua yang penting kita hidup bareng aja, dah gitu aja, mo bagaimana pun bentuk kehidupan itu kan? Gak bisa begitu ya kan? R1, W3b.368-381h.6 Tetapi Santi sendiri sebenarnya masih bingung dalam menentukan salah satu diantara kedua pacarnya, oleh karena itu ia berharap agar bisa bersama dengan salah satu diantara mereka walaupun harus mengorbankan salah satunya. ”harapannya... yang aku jalani ini, aku berharap gitu ya, aku bisa tinggal dengan satu diantara ini, diantara dua ini.. tinggal sama, udah itu aja, walaupun aku harus mengorbankan yang satu, karena emang aku harus menentukan jalan akunya.. itu aja cuman harapan aku..” R1, W2696-702h.12

f. Pertumbuhan Pribadi Personal Growth

Dalam menjalani hidup, Santi selalu belajar dari pengalaman hidupnya dan juga pengalaman orang lain untuk membuat keadaan menjadi lebih baik. Seperti halnya ketika ia sering mengalami konflik ketika berpacaran dengan laki-laki dan Universitas Sumatera Utara perempuan namun hal tersebut justru membuatnya belajar menghadapi masalah- masalah yang terjadi dengan tidak mencampuradukkan masalah pribadi ke dalam masalah pekerjaan. Selain itu, Santi juga pernah berpikir untuk memutuskan hidup sendiri, namun pengalaman tantenya yang hidup sendiri dan belum menikah menjadi pertimbangan bagi Santi. “Jadi dari situ aku belajar, belajar ngadapinnya itu udah.. karena setiap masalah yang kita hadapin dalam hidup kan itu jadi pelajaran dalam hidup kita kan, itu ku jadikan pelajaran, masalah di luar, di luar lah gitu.. tiba aku di kerjaan aku, yah, aku fokus di kerjaan aku.” R1, W2b.337-343h.5 “pernah… dan maka yang membuat aku mengulurkan waktuku untuk married itu ya itu, apakah aku harus mutuskan hubungan keduanya diantara mereka berdua gitu.. kadang aku memutuskan untuk aku sendiri, cuman karena terlalu banyak ya, mungkin ya dari tante aku ... Seandainya aku jadi seperti dia gitu, pasti aku suatu saat pasti ngerasa kesepian... aku selalu buat keadaan di deket.. di sekitar lingkungan aku tu aku buat jadi pelajaran dalam diri. ” R1, W2b.580-598h.10 Seiring berjalannya waktu, Santi mengalami perubahan dalam hidupnya. Dulu Santi masih berpenampilan seperti laki-laki tetapi sekarang sudah berpenampilan seperti perempuan. Contohnya sekarang Santi memakai celana ketat dan memiliki rambut yang panjang. Ia juga lebih menutup diri dari teman-temannya. ”dulu aku masih seperti laki-laki kali nok, sampai orang gak bisa membedakan.. sekarang udah gak lagi.. contoh kecilnya aja ya, aku udah pakek celana ketat, rambut udah panjang..” R1, W2b.707-711h.12 ”eee.. sifatlah ya.. sifat sih mungkin sekarang ada yang berubah ya, mencoba untuk nutup diri sendiri aja.. dari kawan-kawan aku semua, aku untuk vakum aja, untuk diam, gak mau aku glamour seperti dulu lagi lah.. aku gak mau terlalu bergaul lagi seperti dulu, aku sekarang lebih bagus waktu aku lebih banyak aku habisin di kost ini aja, tidur, daripada aku keluar, paling gak 50 ribu keluar kan..” R1, W3347-355h.6 Meskipun demikian, Santi tetap berkeinginan untuk mengubah hal-hal yang di dalam dirinya seperti ingin mengubah jati dirinya, Santi juga tidak mau menjadi orang baik lagi serta tidak mau mengasihani orang lagi. Alasannya adalah karena sifatnya yang seperti ini dari dulu membuatnya dimanfaatkan orang. Universitas Sumatera Utara ”berpikir jati diri aku sih.. eee.. yang mau aku rubah sekarang ini ya, maksudnya aku tu jadi manusia yang seutuhnya gitu ya, gak ada negatifnya gitu.. susah ya? Susah ya, jadi manusia gak ada negatifnya...” R1, W2b.750- 762h.13 ”yang ma aku ubah ya? Aku harus, gimana ya.. aku gak mau jadi orang baik lagi, satu..” R1, W2b.732-733h.12 ”aku gak mau jadi orang baek, aku gak mau jadi mengasihani orang... alasannya karena sifat aku yang selama ini kek gini, itu dipijak orang.. aku dipijak sama kawan kerjaku sendiri, aku bermasalah sama dia.. aku gak nyangka, aku dekat sama dia, aku bela dia, aku dukung dia, aku selalu bantu dia.. ternyata apa? Dia cuma pijak aku.. Dia membunuh aku dari belakang.. banyak sih temen aku nok dan rata-rata aku gak bisa jahatin mereka, aku akan jahat kalo dia jahat samaku, aku bisa lebih jahat.. tapi kalo emang dia masih mau, mau berkawan, mau bersahabat, aku pasti gak akan ngelanggar itu...” R1, W2b.735-748h.12 Sebagai seorang biseksual, Santi aktif dalam sosialisasi di lingkungan kerjanya. Manfaat yang ia peroleh adalah sebagai pemicu agar Santi hidup menjadi manusia yang berguna. Santi juga dapat menambah wawasan di lingkungan kerja serta dapat menambah pergaulan. ”berpikir gak ada sih.. diam kalo di kerjaan sih.. gimana ya? Di kerjaan kalo.. ee.. gak..gak ada perkumpulan.. gak ada nama sih sebenarnya.. sosialisasi di lingkungan kerjaku, aktif disitu..” R1, W3b.430-434h.7 ”berpikir kek mana ya? Keknya memacu aku aja supaya itulah.. aku gak mau hidup dengan.. jadi manusia gak berguna gitu…” R1, W3437-447h.7 Santi dulu pernah terlibat dalam komunitas kumpulan orang belok tetapi ia memutuskan untuk mengundurkan diri. Alasannya adalah Santi tidak mau terlarut dan Santi melihat bahwa itu tidak berguna dan tidak berarti. Santi bertekat harus bisa berubah dengan tidak terlarut di dalam komunitas seperti itu. Santi juga tidak mendapatkan manfaat apa-apa dari komunitas tersebut. ”alasannya karena aku gak mau terlarut di dalam ini ... gak berguna sekarang, gak berguna ku liat, gak berarti, aku gak mau.. gimana ya.. selagi aku masih bisa ngerubah kenapa enggak, aku harus bisa berubah gitu...” R1, W3b.397-412h.7 Universitas Sumatera Utara gak ada.. setelah ku kaji ikut komunitas gitu gak ada artinya, yang ada cuman buang-buang waktu, buang-buang uang.. R1, W3b.450-452h.8 Tabel 3. Gambaran Dimensi Psychological Well-Being Responden I Dimensi Gambaran PWB 1.Penerimaan Diri Santi menyadari bahwa dirinya adalah biseksual namun ia tidak terima jika dikatakan biseksual karena ia beranggapan bahwa biseksual merupakan sifat buruk. Karena itu Santi memiliki penilaian yang buruk terhadap dirinya. Santi juga menyalahkan sang ayah atas perlakuan kasar ayahnya yang membuat ia menjadi biseksual.

2. Hubungan Positif dengan