Komunikasi Penyuluhan Kerangka Teori

I.5.3. Komunikasi Penyuluhan

Pada hakikatnya penyuluhan adalah suatu kegiatan komunikasi. Proses yang dialami mereka yang disuluh sejak mengetahui, memahami,meminati, dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan yang nyata, dalah suatu proses komunikator yang baik untuk tercapainya hasil penyuluhan yang baik. Seperti mana suatu komunikasi baru berhasil bila kedua belah pihak sama-sama siap untuk itu, demikian pula dengan penyuluhan, suatu perencanaan yang matang, dan bukan dilakukan secara asal-asalan saja. Persiapan dan perencanaan inilah yang hendak dipenuhi dengan menyusun lebih dahulu suatu disain komunikasi penyuluhan. Penyuluhan merupakan proses komunikasi. Sebab, pengertian komunikasi itu sendiri adalah sebuah proses dimana seorang individu komunikator menyampaikan lambang-lambang tertentu, biasanya berbentuk verbal untuk mempengaruhi tingkah laku komunikan. Akhirnya, penyuluhan boleh ditujukan untuk kegiatan mempengaruhi orang lain.Tetapi dengan pengenalan yang sangat singkat ini saja sebuah lembaga, kelompok atau pun individu tidak dapat begitu saja dengan mudah untuk melakukan kegiatan penyuluhan. Banyak faktor yang mesti diperhatikan dan itu sangat dibutuhkan. Seperti perancang mode misalnya, modal pengetahuan dan keterampilan mengukur, memotong dan menjahit tidaklah cukup untuk menciptakan sebuah pakaian yang mahal. Sebab, hanya dengan kemampuan membuat kecocokan ukuran dan potongan serta rapih caranya menjahit si perancang masih belum dapat diperhitungkan. Tapi apa yang harus dipunyai seorang perancang mode agar karyanya dapat tersohor dan mampu mempengaruhi gaya mode dunia? Salah satu modal yang harus ia miliki adalah kemampuannya mengetahui siapa dan apa kebutuhan khalayaknya. Penghitungan waktu, suasana dan perubahan musim juga merupakan faktor yang harus ia kuasai.Demikian juga dengan penyuluhan, karena merupakan Universitas Sumatera Utara sebuah proses komunikasi maka kegiatan itu harus memperhatikan banyak hal agar dapat sukses dan mencapai sasaran. Hal utama yang sangat diperhatikan adalah sama dengan si perancang mode, yakni mengenal siapa dan mengetahui apa kebutuhan khalayak. Seperti juga tentara di medan perang, kalau mereka tidak mengenal medan dan tidak mengetahui siapa dan bagaimana musuhnya si tentara hanya akan memperoleh gelar pahlawan anumerta tetapi tidak akan memperoleh kemenangan. Pun, setelah mengetahui siapa dan apa kebutuhan khalayak sebuah kegiatan penyuluhan tidak serta merta akan langsung langgeng dalam pelaksanaannya. Banyak aksesoris yang harus dilengkapi untuk mendekati khalayak itu. Aksesoris tersebut diperlukan agar proses melakukan perubahan pengetahuan dan kesadaran dapat tercapai. Tetapi ini relatif, karena semua itu tergantung kepada keterampilan yang melakukan. Seorang penyuluh harus terampil mengolah media pendukung. Media komunikasi yang mutlak digunakan dalam kegiatan penyuluhan adalah; komunikasi massa cetak dan elektronik, komunikasi kelompok dan komunikasi antar pribadi. Semua media itu memiliki keunggulan dan kelemahan.Beberapa atau bahkan banyak orang yang bergiat pada masalah-masalah konservasi sumber daya alam masih memandang kegiatan penyuluhan sebagai sesuatu yang tidak populer. Banyak juga LSM-LSM yang bergerak di bidang konservasi di atas kertas masih mengutamakan hasil capaiannya pada berapa juta hektar kawasan hutan yang harus dikelola untuk kawasan pelestarian alam atau berapa juta spesies yang harus diselamatkan. Tetapi jutaan hektar hutan yang harus dikelola dan jutaan spesies yang harus diselamatkan itu tidak pernah dikomunikasikan kepada masyarakat. Sama seperti HPH yang hanya menjadi milik para pemodal, konservasi pun akhirnya hanya menjadi milik lembaga- Universitas Sumatera Utara lembaga dan orang-orang tertentu saja. Masyarakat adalah penonton yang resah dan objek yang empuk. www.conservation.or.id Melihat bentuk dan tujuannya, maka penyuluhan merupakan wujud konkrit dari apa yang sekarang dikenal dengan sebutan komunikasi pembangunan. Suatu bidang yang berkembang pesat sejak penghujung decade 60-an.Dalam arti luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik antara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan; terutamaantara masyarakat dengan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, kemudian pelaksanaan, dan penilaian terhadap hasil pencapaian pembangunan. Sedangkan dalam arti sempit, komunikasi pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas. Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat yang dituju dapat memahami, menerima, dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasan-gagasan yang disampaikan tersebut. Dalam melakukan penyuluhan, factor penyampaian baca : pengkomunikasian hal-hal yang disuluhkan adalah amat penting. Karena itu penyuluhan menuntut dipersiapkannya lebih dahulu suatu disain, yang secara terperinci dan spesifik menggambarkan hal-hal pokok berikut ini : 1. Masalah yang dihadapi 2. Siapa yang akan disuluh 3. Apa tujuan objectives yang hendak dicapai dari setiap kegiatan penyuluhan 4. Pendekatan yang dicapai 5. Pengenbangan pesan 6. Metoda atau saluran yang digunakan 7. Sistem evaluasi “telah terpasang” atau built-in” di dalam rencana keseluruhan kegiatan dimaksud Nasution, 1990: 10. Universitas Sumatera Utara

I.5.4. Teknologi Pertanian

Dokumen yang terkait

Kehidupan Petani Padi Sawah Tadah Hujan di Desa Tanjung Leidong (1970-200)

2 69 90

Sikap Petani Terhadap Berbagai Media Penyuluhan Pertanian (Studi Kasus : Desa Tanjung Rejo, Kec. Perçut Sei Tuan Kab. Deli Serdang)

2 49 89

Sikap Petani Terhadap Materi Dan Media Penyuluhan Pertanian.

37 232 66

Evaluasi Petani Terhadap Program Penyuluhan Pertanian Sl Ptt (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu): Hama Terpadu (Kasus : Petani Padi Sawah, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

3 67 67

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Nilam Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani (Kasus: Desa Tanjung Meriah Kecamatan STTU Jehe Kabupaten Pakpak Bharat)

6 80 91

Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalibil Khairiyah Di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat (1912-1944)

0 31 74

PENGARUH PENYULUHAN PERTANIAN TERHADAP SIKAP PETANI DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN (Studi pada Petani di Desa Poncowarno Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah)

4 25 113

Persepsi dan Pemilihan Petani terhadap Saluran Komunikasi Penyuluhan Mengenai Informasi Pengelolaan Usahatani Padi (Kasus Petani Kabupaten Serang)

0 12 298

Strategi Kebijakan Terkait Pengembangan Informatika Pertanian di Indonesia: e-Petani dan Cyber Extension, Mendekatkan Teknologi dan Informasi Pertanian Kepada Petani

0 0 9

TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai ) SKRIPSI MELFRIANTI ROMAULI 080309006 PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN

0 1 13