Tingkat Penerimaan Informasi Kerangka Teori

pengembangan masyarakat belajar mengajardan membangun nilai-nilai melalui hubungan-hubungan yang dipunyainya Nasution, 2004 : 131. Menurut Rogers dan Shoemaker setidak-tidaknya ada tujuh tugas utama agen perubahan dalam melaksanakan difusi inovasi yaitu : 1. Menumbuhkan keinginan masyarakat untuk melekukan perubahan. 2. Membina suatu hubungan dalam rangka perubahan change relationship. 3. Mendiagnosa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. 4. Menciptakan keinginan perubahan di kalangan klien. 5. Menerjamahkan keinginan perubahan tersebut menjadi tindakan yang nyata. 6. Menjaga kstabilan perubahan dan mencegah terjadinya dropout. 7. Mencapai suatu terminal hubungan Nasution, 2004 : 133.

I.5.7. Tingkat Penerimaan Informasi

Penerimaan terhadap suatu informasidengan adanya inovasi baru oleh suatu masyarakat tidak terjadi secara serempak. Ada anggota masyarakat yang memang sejak lama telah meanti datangnya inovasi karena sadar akan kebutuhannya. Ada anggota masyarakat yang melihat dulu kiri kanannya dan setelah yakin benar akan keuntungan-keuntungan tertentu yang bakal diperoleh, baru mau menerima inivasi dimaksud. Namun ada pula anggota masyarakat yang sampai akhir tetap tidak mau menerima suatu inovasi atau ide-ide baru Nasution, 1990 : 17. Rogers dan Shoemaker 1971 mengelompokkan masyarakat penerima menjadi 5 lapisan : 1. Inovator. Yaitu mereka yang sudah pada dasarnya gandrung akan hal-hal baru, dan rajin melakukan percobaan-percobaan. Universitas Sumatera Utara 2. Penerima dini early adopter. Lapisan ini merupakan orang-orang yang berpengaruh, tempat teman-temannya bertanya dan mendapatkan keterangan, serta merupakan orang-orang yang lebih maju disbanding orang sekelilingnya. 3. Mayoritas dini early mayority. Yaitu orang-orang yang menerima suatu inovasi selangkah lebih dahulu dari rata-rata kebanyakan orang lainnya. 4. Mayoritas belakangan late mayority. Yakni orang-orang yang baru bersedia menerima suatu inovasi apabila menurut penilaiannya semua orang sekelilingnya salah menerima. 5. Laggards. Yaitu lapisan yang paling akhir dalam menerima suatu inovasi. Dalam penerimaan suatu informasi terhadap suatu inovasi, biasanya seseorang melalui sejumlah tahapan yang disebut tahap putusan inovasi, yaitu : 1. Tahap pengetahuan, tahap ini di mana seseorang sadar, tahu, bahwa ada sesuatu inovasi. 2. Tahap bujukan, tahap ketika seseorang sedang mempertimbangkan, atau sedang membentuk sikap terhadap inovasi yang telah diketahuinya tadi,apakah ia menyukainya atau tidak. 3. Tahap putusan, tahap di mana seseorang membuat putusan apakah menerima atau menolak inovasi yang dimaksud. 4. Tahap implementasi, tahap seseorang melaksanakan keputusan yang telah dibuatnya menganai suatu inovasi. 5. Tahap pemastian, tahap seeorang memastikan atau mengkomfirmasikan putusan yang telah diambilnya Nasution, 2004 : 127. Universitas Sumatera Utara

1.5.8. Komunikasi Persuasi

Dokumen yang terkait

Kehidupan Petani Padi Sawah Tadah Hujan di Desa Tanjung Leidong (1970-200)

2 69 90

Sikap Petani Terhadap Berbagai Media Penyuluhan Pertanian (Studi Kasus : Desa Tanjung Rejo, Kec. Perçut Sei Tuan Kab. Deli Serdang)

2 49 89

Sikap Petani Terhadap Materi Dan Media Penyuluhan Pertanian.

37 232 66

Evaluasi Petani Terhadap Program Penyuluhan Pertanian Sl Ptt (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu): Hama Terpadu (Kasus : Petani Padi Sawah, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

3 67 67

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Nilam Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani (Kasus: Desa Tanjung Meriah Kecamatan STTU Jehe Kabupaten Pakpak Bharat)

6 80 91

Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalibil Khairiyah Di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat (1912-1944)

0 31 74

PENGARUH PENYULUHAN PERTANIAN TERHADAP SIKAP PETANI DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN (Studi pada Petani di Desa Poncowarno Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah)

4 25 113

Persepsi dan Pemilihan Petani terhadap Saluran Komunikasi Penyuluhan Mengenai Informasi Pengelolaan Usahatani Padi (Kasus Petani Kabupaten Serang)

0 12 298

Strategi Kebijakan Terkait Pengembangan Informatika Pertanian di Indonesia: e-Petani dan Cyber Extension, Mendekatkan Teknologi dan Informasi Pertanian Kepada Petani

0 0 9

TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai ) SKRIPSI MELFRIANTI ROMAULI 080309006 PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN

0 1 13