Kualifikasi Agen Perubahan Agent Of Change Tugas dari Agen Perubahan Agent Of Change

perubahan adalah adalah petugas profesional yang memperngaruhi putusan inovasi para anggota masyarakat menurut arah diinginkan oleh lembaga perubahan. Jadi semua orang yang bekerja untuk mempelopori, merencanakan dan melaksanakan perubahan sosial adalah termasuk agen-agen perubahan. Dalam rumusan Havelock, agen perubahan adalah orang yang membantu terlaksananya perubahan sosial atau suatu inovasi yang berencana. Dalam kenyataan sehari-hari, agen perubahan meliputi sejak mereka yang bekerja sebagai perencanaan pembangunan hingga para penyuluh lapangan pertanian, pamong, guru,dan sebagainya Nasution, 1990 : 37. Usaha-usaha pembangunan suatu masyarakat selalu ditandai oleh adanya sejumlah orang yang mempelopori, menggerakkan, dan menyebarluaskan proses perubahan tersebut, orang-orang itu dalam kepustakaan ilmu-ilmu sosial dikenal dengan sebutan Agent Of Change Agen Perubahan. Siapakah sebenarnya mereka itu? Apakah motivasi yang menyebabkan mereka bersedia dan tertarik untuk mengemban tugas tersebut? Kopetensi apasaja yang dimiliki orang-orang tersebut sehingga mereka berhasil menjalankan tugasnya? Pertanyaan ini akan dijawab melalui beberapa kajian yang menjelaskan masalah agen perubahan dan tugas-tugasnya.

II.5.2. Kualifikasi Agen Perubahan Agent Of Change

Kualifikasi dasar agen perubahan menurut Duncan dan Zaltman merupakan tiga yang utama di antara sekian banyak kompetisi yang mereka miliki, yaitu : 4. Kualifikasi teknis, yakni kopetensi teknis dalam tugas spesifik dari proyek perubahan yang bersangkutan. 5. Kemampuan admisistratif, yaitu persyaratan administrative yang paling dasar dan elementer, yakni kemauan untuk mengolakasikan waktu untuk persoalan- persoalan yang relatif menjelimet detailed. Universitas Sumatera Utara 6. Hubungan antarpribadi, suatu sifatyang paling penting adalah empathi, yaitu kemampuan seseorang untuk mengidentifikasikan diri dengan oranglain, berbagi akan perspektif dan perasaan mereka dengan seakan-akan mengalaminya sendiri Nasution, 2004 : 128. Peran yang manifes dari agen peubahan dapat dilihat dalam tiga perspektif, yaitu sebagai penggerak, perantara, dan penyelesai accomplisher. Sebagai penggerak, peranan agen perubahan meliputi fungsi-fungsi fasilitator, penganalisa, dan pengembang kepemimpinan. Hampir semua peranan yang manifes dari agen perubahan yang disebutkan di atas tadi mempunyai pasangan yang bersifat laten. Itu berarti selain fungsi-fungsi yang kelihatan secara nyata, agen perubahan juga memilki fungsi-fungsi yang laten, yaitu : Sebagai penngembang kepemimpinan, seorang agen perubahan secara laten dapat berperan selaku orang yang memobolisir atau orang yang membangkitkan kesadaran. Pemobilisasi melakukan kegaitannya dalam rangka stastus quo. Pemobilisasi berguna dalam menghadapi masyarakat yang stastus quodan dalam menghadapi suatu system yang menjadikan masyarakat hanyalah objek dalam mekanisme jurang kesadaran antara pemimpin dan masyarakat, membantu pengembangan masyarakat belajar mengajardan membangun nilai-nilai melalui hubungan-hubungan yang dipunyainya Nasution, 2004 : 131.

II.5.3. Tugas dari Agen Perubahan Agent Of Change

Menurut Rogers dan Shoemaker setidak-tidaknya ada tujuh tugas utama agen perubahan dalam melaksanakan difusi inovasi yaitu : 8. Menumbuhkan keinginan masyarakat untuk melekukan perubahan. Universitas Sumatera Utara 9. Membina suatu hubungan dalam rangka perubahan change relationship. 10. Mendiagnosa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. 11. Menciptakan keinginan perubahan di kalangan klien. 12. Menerjamahkan keinginan perubahan tersebut menjadi tindakan yang nyata. 13. Menjaga kstabilan perubahan dan mencegah terjadinya dropout. 14. Mencapai suatu terminal hubungan Nasution, 2004 : 133. II.6. Tingkat Penerimaan Informasi II.6.1. Penjelasan Mengenai Tingkat Penerimaan Informasi

Dokumen yang terkait

Kehidupan Petani Padi Sawah Tadah Hujan di Desa Tanjung Leidong (1970-200)

2 69 90

Sikap Petani Terhadap Berbagai Media Penyuluhan Pertanian (Studi Kasus : Desa Tanjung Rejo, Kec. Perçut Sei Tuan Kab. Deli Serdang)

2 49 89

Sikap Petani Terhadap Materi Dan Media Penyuluhan Pertanian.

37 232 66

Evaluasi Petani Terhadap Program Penyuluhan Pertanian Sl Ptt (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu): Hama Terpadu (Kasus : Petani Padi Sawah, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

3 67 67

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Nilam Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani (Kasus: Desa Tanjung Meriah Kecamatan STTU Jehe Kabupaten Pakpak Bharat)

6 80 91

Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalibil Khairiyah Di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat (1912-1944)

0 31 74

PENGARUH PENYULUHAN PERTANIAN TERHADAP SIKAP PETANI DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN (Studi pada Petani di Desa Poncowarno Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah)

4 25 113

Persepsi dan Pemilihan Petani terhadap Saluran Komunikasi Penyuluhan Mengenai Informasi Pengelolaan Usahatani Padi (Kasus Petani Kabupaten Serang)

0 12 298

Strategi Kebijakan Terkait Pengembangan Informatika Pertanian di Indonesia: e-Petani dan Cyber Extension, Mendekatkan Teknologi dan Informasi Pertanian Kepada Petani

0 0 9

TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai ) SKRIPSI MELFRIANTI ROMAULI 080309006 PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN

0 1 13