119
k. Temuan Penghunian
• Lokasi rusun dinyatakan sudah tepat sebab berada tidak jauh dari pusat pelayanan, artinya dalam aktivitas sehari–hari tidak menjadi kendala dalam
jarak. Ada dua alasan pokok pernyataan penghuni tentang ketepatan lokasi rusun, yaitu : dahulu merupakan tempat tinggal penghuni dan dekat dengan
tempat kerja sehingga tidak perlu biaya transportasi besar. Hal ini dikuatkan oleh jawaban penghuni bahwa mereka memang asli penduduk sekitar rusun.
Bila hal ini dikaitkan dengan kelompok sasaran maka tujuan dibangunnya rusun sudah tepat kelompok sasarannya.
• Proses penghunian yang direpresentasikan oleh cara penghuni menghuni rusun menampakkan adanya ketidaksesuaian dengan persyaratan dan ketentuan yang
berlaku. Penghunian dengan cara sewa dari penghuni lainsebelumnya dan membeli rusun tersebut adalah pelanggaran. Alih huni yang tidak sesuai
ketentuan ini ternyata sudah berjalan cukup lama lebih dari 6 tahun baik di Rusun Pekunden maupun Rusun Bandarharjo.
• Tata tertib penghunian ternyata tidak dipatuhi penghuni meskipun tata tertib sudah diketahui. Hal ini terlihat juga dari tidak adanya batasan penghunian
dan kurang ditaatinya perjanjian sewa dan perpanjangan. Secara administratif pengelolaan ternyata juga banyak yang menyatakan tidak ada perjanjian sewa
dan perpanjangan. Padahal menurut Perda No.72009 tentang penghunian
GAMBAR 3.38 BENTUK PERAN SERTA PENGHUNI RUSUN BANDARHARJO
Sumber : Foto Lapangan, 2009
120 rusunawa syarat adanya perjanjian sewa dan perpanjangan harus ada. Selain
itu mengubah bentuk hunian juga merupakan pelanggaran terhadap hak, kewajiban, dan larangan penghunian.
• Kewajiban untuk membayar sewa yang didekati dengan pertanyaan keberadaan petugas pemungut retribusi sewa juga menunjukkan tidak
tertibnya penghuni dalam menjalankan kewajibannya. Sebab dari UPTD sudah dijadwalkan kapan waktu petugas secara rutin akan memungut retribusi sewa
per lokasi rusun. • Interaksi sosial antar penguni sudah berjalan dengan baik melalui adanya
kegiatan rutin baik pertemuan, perkumpulan, maupun perawatan dan pemeliharaan bangunan serta fasilitas. Bentuk keterlibatan penghuni
diwujudkan baik dalam sumbangan uang maupun tenaga. • Permasalahan selama menghuni yang paling menonjol adalah kondisi
lingkungan atau prasarana dan sarana yang burukkurang baik di Rusun Bandarharjo dan fasilitasprasarana yang sering rusak di Rusun Pekunden.
Tetapi di Rusun Bandarharjo semua permasalahan yang ditanyakan ternyata terjadi di sana baik fisik maupun non fisik. Sehingga ini menunjukkan bahwa
penghunian di Rusun Bandarharjo sangat tidak nyaman baik secara fisik maupun non fisik.
3.3.5 Pemberdayaan Sosial
Konsep pengelolaan rusunawa selain memberikan hunian yang layak juga disertai dengan pemberdayaan terhadap penghuni guna peningkatan
kesejahteraan sosialnya. Pelaksana hal ini menurut petunjuk pelaksanaannya adalah UPTD sebagai representasi pemerintah kota sesuai Keputusan Walikota
No.752008. Secara konseptual pemberdayaan penghuni juga dipersyaratkan dalaam membangun rumah susun sederhana bagi MBR O’Sullivan, 2000:400–
428; Jo Santoso, et.al, 2002:37–43; Ochieng, 2007:140–152; Permenpera No.142007.
Menurut penghuni di Rusun Pekunden memang ada upaya daam rangka pemberdayaan sosial atau peningkatan pendapatan selama tinggal di rusun.
121 Demikian halnya dengan Rusun Bandarharjo, meskipun persentasenya kecil.
Lebih rinci dapat dilihat pada Tabel III.32.
TABEL III.32 UPAYA PEMBERDAYAAN SOSIAL
No Upaya Pekunden
Bandarharjo
1 2
3 Ada
Tidak Tidak Tahu
8 8
7 34,78
34,78 30,44
14 34
4 26,92
65,38 7,70
Jumlah 23
100 52
100
Sumber : Data primer diolah, 2009.
Upaya peningkatan kesejahteraan penghuni tersebut dilakukan melalui
pelatihan kerja atau pemberian ketrampilan kerja. Dari wawancara dengan penghuni selain itu bentuknya berupa sosialisasi, pembinaan, pendampingan, atau
pemberian pinjaman modal usaha. Lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel III.33 dan Tabel III.34.
TABEL III.33 PELATIHAN DAN KETRAMPILAN KERJA
No Upaya Pekunden
Bandarharjo
1 2
3 Ada
Tidak Tidak Tahu
2 16
5 8,69
69,57 21,74
15 34
3 28,85
65,38 5,77
Jumlah 23
100 52
100
Sumber : Data primer diolah, 2009.
TABEL III.34 PIHAK PEMBERI PELATIHAN
No Dari Pekunden
Bandarharjo
1 2
3 Warga Rusun
Pemkot Pihak Lain
- 1
1 -
50,00 50,00
7 2
6 46,67
13,33 40,00
Jumlah 2
100 15
100
Sumber : Data primer diolah, 2009.
Berdasar Tabel III.33 dan Tabel III.34 ternyata pihak yang memberikan
pelatihan atau upaya pemberdayaan sosial bervariasi, bisa berasal dari warga sendiri atau pemerintah kota dan pihak lain. Dan yang sering melakukan pelatihan
di Rusun Bandarharjo adalah dari warga sendiri dan pihak lain.
122
3.3.6 Kemampuan Ekonomi