Manajemen Pemanfaatan Fisik dan Kelembagaan

170 drainase lingkungan rusun mampat dan meluberi jalan dan lingkungan. Lingkungan rusun dikitari oleh permukiman kumuh dan rumah amblas. Akses jalan sering tergenang air rob dan rusak parah. Pengelolaan rusun tidak dilakukan dengan baik sehingga banyak pengalihan ruang kosong di lantai dasar rusun dijadikan rumah bagi yang tidak berhak. Tidak ada pengelola yang mengurusi Rusun Bandarharjo. Peranan pemerintah daerah dalam melakukan fungsi pembinaan dan pengawasan pada pengelolaan rusunawa baik untuk penghuni maupun badan pengelola sangat kurang. Sehingga dua faktor ini, yaitu pemanfaatan fisik dan kelembagaan, diprioritaskan penanganannya. Sedangkan faktor lingkungan menjadi prioritas berikutnya. 2. Arahan Pemanfaatan Fisik dan Kelembagaan Arahan untuk pengendalian penghunian di Rusun Bandarharjo adalah perbaikan kondisi bangunan dan hunian supaya memenuhi standard kelayakan melalui peningkatan bantuan intensif pemerintah daerah. Secara menyeluruh peranan pemerintah daerah hendaknya ditingkatkan dalam hal pembinaan, pendampingan maupun pengawasan serta pengendalian, sebab Rusun Bndarharjo merupakan aset negara yang dikelola oleh pemerintah daerah. Penyuluhan dan pemberdayaan sosial ekonomi kepada penghuni perlu dilakukan kembali. Penyadaran kepada warga sekitar rumah susun untuk tidak melakukan pengubahan lantai dasar rusun atau dinding luar rusun sebagai hunian perlu diintensifkan. Dari kondisi fisik dapat dinyatakan bahwa Rusun Bandarharjo sudah mengalami kekumuhan vertikal. Keberadaan pengelola dibutuhkan untuk mengurusi aktivitas penghuni rusun dan pemeliharaan bangunan rusun. Bentuknya bisa berupa paguyuban atau bentuk pengelola lain.

3. Manajemen Pemanfaatan Fisik dan Kelembagaan

Pada prinsipnya manajemen pemanfaatan fisik adalah bagaimana peningkatan kualitas terhadap fungsi rusun yang meliputi ruang hunian, bukan hunian, dan PSU. Peningkatan kualitas ini dilakukan dengan sistem pemeliharaan dan perawatan secara efektif. Sistem dijalankan oleh pengelolabadan pengelola. Efektivitas sistem pemeliharaan dan perawatan sudah dirancang untuk 171 menghadapi permasalahan dan mengantisipasinya dengan tanggap dan cepat Permenpera No.142007. Sumber : Kajian Permenpera No.142007. GAMBAR 4.6 MANAJEMEN PEMANFAATAN FISIK Pemeliharaan bangunan dan PSU merupakan tugas Badan Pengelola. Pemeliharaan hunian menjadi kewajiban penghuni. Sedangkan perawatan dikategorikan ada 4 empat sifat yaitu : rutin, berkala, mendesak, darurat. Pengkategorian ini didasarkan pada pertimbangan waktu dan tingkat kerusakan. Perawatan bangunan dan PSU dilakukan oleh Badan Pengelola. Perawatan hunian oleh penghuni. Badan pengelola melakukan tindakan segera dalam memperbaiki kerusakan agar bangunan tidak membahayakan penghuni. Bila fase ini sudah selesai maka diintensifkan perawatan berkala untuk penggantian komponen bangunan dan lainnya. Perawatan berkala disertai perawatan rutin untuk kegiatan operasional dan perbaikan kecil. Anggaran perawatan berasal dari pemerintah daerah. Kegiatan perawatan dilanjutkan dengan pemeliharaan. Badan pengelola juga melakukan inventarisasi kondisi hunian yang melanggar ketentuan. Tindakan yang dilakukan adalah pembinaan. Pembinaan yang berhasil dilanjutkan dengan pemeliharaan Jika tidak berhasil maka diputuskan pemberian sanksi. Selanjutya PEMANFAATAN FISIK FUNGSI HUNIAN BUKAN HUNIAN PSU PENINGKATAN KUALITAS ”Sistem Pemeliharaan dan Perawatan” 172 dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi untuk memastikan sistem berjalan dan berhasil mempertahankan kualitas rusun. Sumber : Hasil Analisis, 2009. GAMBAR 4.7 SISTEM PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN RUSUN BANDARHARJO 4. Kelembagaan Pelaksana Kegiatan Pelaksana kegiatan adalah pemerintah daerah, badan pengelola, dan penghuni. Rusun Bandarharjo adalah rusunawa, maka badan pengelola adalah UPTD Rumah Sewa. Badan pengelola lebih berperanan dalam melaksanakan sistem pemeliharaan dan perawatan sedangkan pemerintah daerah membantu dalam pengganggaran. Dalam sistem manajemen ini penghuni dilibatkan sebagai mitra oleh UPTD dalam membantu pemeriksaan rutin kondisi bangunan rusun.

5. Rencana Kegiatan yang Dilakukan