Rusun Bandarharjo EVALUASI PENGELOLAAN RUSUN PEKUNDEN DAN BANDARHARJO SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) S.MULYO HENDARYONO

143 Reduksi yang membentuk faktor dari hasil analisis ini adalah : Pemanfaatan Fisik, Lingkungan, Penghunian, Regulasi, Badan Pengelola, dan Kemampuan Ekonomi. Sedangkan untuk indikator variabel pemberdayaan sosial, dan peranan pemerintah daerah mengelompok dalam satu faktor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis faktor telah membentuk susunan variabel independen yang digunakan dalam model persamaan sesuai hipotesis penelitian.

B. Rusun Bandarharjo

Hasil uji validitas dan analisis faktor di Rusun Bandarharjo nampak dalam Tabel IV.4. TABEL IV.4 HASIL UJI VALIDITAS DAN ANALISIS FAKTOR RUSUN BANDARHARJO Faktor Data Keterangan Faktor 1 Penghunian Sesuai dengan indikator dalam Var. Penghunian Faktor 2 Kondisi PSU dan Perawatan Pemeliharaan Sesuai dengan indikator dalam Var. Pemanfaatan Fisik Faktor 3 Konstruksi Bangunan dan Kelayakan Hunian Sesuai dengan indikator dalam Var. Pemanfaatan Fisik Faktor 4 Lingkungan Sesuai dengan indikator dalam Var. Lingkungan Faktor 5 Pelaksanaan Peraturan Penilaian terhadap Regulasi Sesuai dengan indikator dalam Var. Regulasi Faktor 6 Peranan Pemerintah Daerah Pemberdayaan Sosial Badan Pengelola Terjadi pengelompokkan 3 variabel dalam satu faktor Sumber : Hasil Analisis, 2009. Dari hasil uji CFA tersebut dapat dideteksi bahwa indikator penggunaan benda bersama serta bagian bersama dikeluarkan dari susunan indikator Pemanfaatan Fisik. Ini berarti ada inter korelasi dari jawaban. Hasil analisis CFA untuk Variabel Pemanfaatan Fisik ini berbeda dengan hasil di Rusun Pekunden, dimana faktor yang terbentuk ada 3 tiga faktor namun di Rusun Bandarharjo hanya 2 dua faktor. Sehingga dalam tahapan analisis berikutnya tidak menyertakan indikator penggunaan benda dan bagian bersama. Faktor yang terbentuk dari hasil analisis ini adalah : Pemanfaatan Fisik, Lingkungan, Penghunian, Regulasi, dan Kemampuan Ekonomi. Sedangkan untuk indikator variabel badan pengelola, pemberdayaan sosial, dan peranan pemerintah 144 daerah mengelompok dalam satu faktor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis faktor telah membentuk susunan variabel independen yang digunakan dalam model persamaan sesuai hipotesis penelitian.

4.1.3 Uji Hipotesis

Hipotesis penelitian diuji dalam uji statistik F dan uji statistik t dalam analisis regresi. Tetapi hasil regresi diinterpretasikan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dengan mengabaikan nilaikoefisien beta, sebab skala pengukuran adalah skala ordinal. Dengan demikian yang dibaca adalah arah hubungannya saja positifnegatif.

A. Rusun Pekunden