9 Materi sasaran ini meliputi usulan pengelolaan yang akan diterapkan untuk
Rusun Pekunden dan Bandarharjo Semarang berdasar hasil analisis sebelumnya.
1.5 Kerangka Pikir
Kerangka pikir pada penelitian ini adalah didasari oleh adanya hipotesis penelitian bahwa aspek pengelolaan Rusun Pekunden dan Bandarharjo Semarang
ada hubungan dan berpengaruh terhadap penurunan kualitas hunian. Hipotesis ini berasal dari fenomena yang muncul di lapangan. Konstruk variabel penelitian
disusun berdasarkan tataran konseptual pengelolaan yang ada dalam regulasi mengenai pengelolaan rumah susun sederhana sewa bagi MBR dan konsepsi
rumah untuk MBR. Secara konseptual interaksi pengaturan antara pemanfaatan bangunan dan penghunian rusuna agar tetap harmonis dan berhubungan dengan
baik dilakukan dengan sistem pengelolaan. Oleh karena berdasarkan hipotesis maka proses identifikasi dan analisis yang akan dilakukan menggunakan metode
statistik. Identifikasi terhadap regulasi pengelolaan pada Rusun Pekunden dan
Bandarharjo diperlukan untuk memperoleh muatan atau substansi pengelolaan yang diterapkan di kedua rusun. Hal ini akan berpengaruh terhadap perancangan
kuesioner nantinya. Sebab dengan kuesioner yang sama berarti kedua rusun diukur dengan teknik pengukuran yang sama sehingga kesimpulan yang ditarik
tidak ada derajat perbedaan secara obyektif. Variabel penelitian diidentifikasi secara primer dipandu dengan daftar
pertanyaan yang terstruktur. Untuk setiap variabel penelitian dikonstruk dengan beberapa pertanyaan yang dijadikan indikator variabel penelitian. Struktur
kuesioner diharapkan dapat memberikan gambaran yang dicari tentang aspek pengelolaan di Rusun Pekunden dan Bandarharjo Semarang. Untuk itu diperlukan
uji reliabilitas dan uji validitas dengan asumsi-asumsi statistik yang harus dipenuhi. Dari hasil uji statistik ini maka pegolahan data dengan statistik
multivariat inferensial dapat dilanjutkan. Faktor yang terbentuk dan mengelompok sebagai hasil reduksi indikator
dinyatakan sebagai variabel yang akan diuji dengan analisis regresi. Model persamaan matematis regresi yang terbentuk diuji secara statistik untuk
10 membuktikan dugaan penelitian akan diterima atau ditolak. Hasil analisis ini akan
menghasilkan faktor variabel yang berpengaruh dalam pengelolaan di masing- masing rusun.
Hasil analisis menggambarkan pengelolaan yang terjadi pada masing – masing rusun. Dengan demikian akan dapat disusun karakteristik atau tipologi
pengelolaan pada masing-masing rusun berdasar variabel penelitian. Tipologi yang terbentuk dari hasil identifikasi dan analisis faktor yang
berpengaruh pada pengelolaan di Rusun Pekunden dan Rusun Bandarharjo menjadi bahan dalam menyusun pengelolaan di masing-masing rusun
manajemen untuk mewujudkan kualitas hunian tetap layak huni.
11
Sumber : Analisis, 2009
GAMBAR 1.1 KERANGKA PIKIR
Latar Belakang :
Kondisi Rumah susun Bandarharjo dan Pekunden mengalami penurunan kualitas hunian yang layak.
Pengelolaan rusuna dengan baik sesuai regulasi dapat mempertahankan kualitas hunian rusuna.
Interaksi yang kurang harmonis antara pemanfaatan fisik bangunan dengan penghunian yang menjadi
esensi utama dalam sistem pengelolaan rusuna, diduga menjadi penyebabnya.
Permasalahan :
Kurang baiknya pengelolaan rumah susun sederhana Pekunden dan Bandarharjo sehingga berpengaruh terhadap kelayakan hunian.
Research Question
“Bagaimanakah pengelolaan yang mampu mempertahankan kualitas rusun Pekunden dan Bandarharjo tetap layak huni?”
Tujuan :
Melakukan evaluasi terhadap pengelolaan rusun Pekunden dan Bandarharjo
Semarang.
Identifikasi Pengelolaan Rusun Pekunden dan Bandarharjo
Rusun Pekunden
Pemanfaata n Fisik 1
Lingk.2 Kemampua
n Penghunian
4 Pemberd.
Sosial 5 Peran BP
7 Peran.
Pem. Kota 6
Impl. Peraturan
Pengelolaan 8
Penilaian Pengelolaan Rusun Pekunden dan Bandarharjo
Faktor Signifikan dan Interpretasi Hasil Analisis
Pengelolaan yang Mampu Mempertahankan Kualitas Hunian
Rusun Bandarharjo
Identifikasi Peraturan Pengelolaan Rusunawa di Kota Semarang
Karakteristik dan Tipologi Pengelolaan Masing –Masing Analisis Faktor yang Berpengaruh
12
1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Pendekatan Penelitian