Penghunian Pemanfaatan Fisik Pemberdayaan Sosial Peranan Badan Pengelola Regulasi Pengelolaan Rumah Layak Huni dan Terjangkau bagi MBR Rumah Susun bagi MBR

xviii rendah adalah keluargamasyarakat yang memiliki penghasilan dengan batas maksimal Rp.1.500.000,-. 10. Parameter Parameter atau tolok ukur adalah bilanganukuran dari populasi yang tidak diketahui dan akan ditaksir berdasar kriteria statistik.

11. Penurunan Kualitas Hunian

Penurunan kualitas hunian adalah kondisi hunian tidak lagi sesuai persyaratan teknis dan kesehatan serta lingkungan sehingga mengganggu kenyamanan tempat tinggal dan fungsi sebagai rumah. Kondisi ini nampak pada kerusakan fasilitas bangunan dan atau penggunaan ruang pada sarusun tidak sesuai dengan peraturan. 12. Pendekatan Positivistik Pendekatan positivistik mengandung pengertian sesuatuobyek yang dapat ditangkap oleh alat-alat inderawi, dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen melalui ukuran-ukuran tertentu yang jelas dan nyata. Sehingga dengan pendekatan ini hal yang rasional harus dibuktikan secara empiris.

13. Penghunian

Penghunian adalah pengaturan penghunian yang dari ketepatan kelompok sasaran, proses penghunian pendaftaran calon penghuni, penetapan calon penghuni, perjanjian sewa menyewa, serta hak, kewajiban dan larangan penghuni.

14. Pemanfaatan Fisik

Pemanfataan fisik bangunan rusunawa merupakan kegiatan pemanfaatan ruang hunian maupun bukan hunian mencakup pula kegiatan pemeliharaan, perawatan serta peningkatan kualitas bangunan dan PSU.

15. Pemberdayaan Sosial

Pemberdayaan sosial merupakan tujuan penyelenggaran rusunawa yang ditujukan untuk penghuni supaya meningkat kemampuan ekonominya sehingga bisa melepaskan haknya sebagai penghuni rusunawa, mencakup : bimbingan dan pelatihan atau sosialisasi dan penyuluhan.

16. Peranan Badan Pengelola

Peranan Badan Pengelola merupakan peranan pengelola rusunawa ditetapkan oleh pimpinan daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya yaitu melakukan pengelolaan rusunawa untuk menciptakan kenyamanan dan kelayakan hunian dan bukan hunian serta kelangsungan umur bangunan rusunawa. 17. Peranan Pemerintah Daerah Peranan pemerintah daerah merupakan peranan pemerintah dalam melakukan pembinaan dan pengawasan dalam pengelolaan rusunawa. xix Pembinaan dimaksud dilakukan kepada Badan Pengelola dan Penghuni melalui kegiatan pendampingan dan pemberdayaan.

18. Regulasi Pengelolaan

Regulasi pengelolaan adalah peraturan tentang pengelolaan rusunawa yang dipergunakan dalam mengelola rusunawa di wilayah penelitian. 19. Reliabilitas Reliabilitas adalah konsistensi dan stabilisasi nilai atau jawaban pertanyaan.

20. Rumah Layak Huni dan Terjangkau bagi MBR

Rumah yang memenuhi kriteria persyaratan standard teknis dan kesehatan dimana MBR dapat memperolehnya tanpa membelanjakan lebih besar dari 30 pendapatannya.

21. Rumah Susun bagi MBR

Rumah susun sederhana berupa rumah susun sewa atau rusunawa dan rumah susun sederhana yang bisa dimiliki rusunami. Perbedaan keduanya adalah bagi rumah susun sederhana sewa tidak diterbitkan sertifikat hak milik satuan rumah susun, sedangkan rumah susun sederhana milik diterbitkan sertifikat satuan rumah susun dengan syarat daerah provinsi atau kabupatenkota sudah mempunyai peraturan daerah tentang rumah susun. Bagi kelompok MBR dengan penghasilan hingga Rp. 1.200.000,- per bulan dilayani dengan penyelenggraan rumah susun sewa sedangkan bagi kelompok MBR yang berpenghasilan antara Rp.1.200.000,- sampai Rp.4.500.000,- per bulan dilayani oleh penyelenggaraan rumah susun milik.

22. Rumah Susun Sederhana Sewa