142
4.1.2 Uji Validitas dan Analisis Faktor
Persyaratan untuk kesahihan kuesioner berikutnya adalah lolos dari uji validitas. Uji validitas kemudian dilanjutkan dengan analisis faktor. Analisis
faktor akan mereduksi variabel yang tidak memiliki korelasi yang cukup kuat sehingga akan membentuk pengelompokkan variabel. Berikut hasil uji CFA di
Rusun Pekunden dan Rusun Bandarharjo. Uji CFA tidak akan berhasil apabila reliabilitas bernilai rendah akibat tidak adanya variasi jawaban dari penghuni.
A. Rusun Pekunden
Hasil uji validitas dan analisis faktor di Rusun Pekunden nampak dalam Tabel IV.3.
TABEL IV.3 HASIL UJI VALIDITAS DAN ANALISIS FAKTOR
RUSUN PEKUNDEN Faktor Data Keterangan
Faktor 1 Kondisi PSU dan Perawatan
Pemeliharaan Sesuai dengan indikator dalam
Var. Pemanfaatan Fisik Faktor 2
Konstruksi Bangunan
dan Kelayakan Hunian
Sesuai dengan indikator dalam Var. Pemanfaatan Fisik
Faktor 3 Penghunian
Sesuai dengan indikator dalam Var. Penghunian.
Faktor 4 Penggunaan Benda dan Bagian
Bersama. Intensitas Perawatan
Sesuai dengan indikator dalam Var. Pemanfaatan Fisik
Faktor 5 Lingkungan
Sesuai dengan indikator dalam Var. Lingkungan
Faktor 6 Pelaksanaan Peraturan
Penilaian terhadap Regulasi Sesuai dengan indikator dalam
Var. Regulasi Faktor 7
Peranan Pemerintah Daerah Pemberdayaan Sosial
Terjadi pengelompokkan pada variabel peranan pemerintah
daerah dan pemberdayaan sosial.
Faktor 8 Peranan Badan Pengelola
Sesuai dengan indikator dalam Var. Peranan Badan Pengelola
Faktor 9 Kemampuan Ekonomi
Sesuai dengan indikator dalam Var. Kemampuan Ekonomi
Sumber : Hasil Analisis, 2009.
Hasil analisis faktor tersebut membentuk 9 sembilan faktor yang dapat diidentifikasi masih dalam susunan variabel–variabel yang dipergunakan dalam
penelitian. Meskipun terjadi pengelompokkan variabel yaitu data untuk variabel pemberdayaan sosial mengelompok dengan variabel peranan pemerintah daerah.
Hal ini di luar harapan, tetapi tidak menghalangi proses analisis selanjutnya.
143 Reduksi yang membentuk faktor dari hasil analisis ini adalah :
Pemanfaatan Fisik, Lingkungan, Penghunian, Regulasi, Badan Pengelola, dan Kemampuan Ekonomi. Sedangkan untuk indikator variabel pemberdayaan sosial,
dan peranan pemerintah daerah mengelompok dalam satu faktor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis faktor telah membentuk susunan variabel
independen yang digunakan dalam model persamaan sesuai hipotesis penelitian.
B. Rusun Bandarharjo