247 5
Menyebabkan perubahan tata air tanah; kantong-kantong air yang ada dalam tanah secara rutin terisi oleh saluran primer, sekunder, dan tersier
berdasarkan struktur dan kestabilan tanah yang telah terbentuk sebelumnya. Ketika terjadi gempa bumi lapisan dalam kantong-kantong
air ini patah sehingga terjadi kebocoran, lapisan tanah terkoyak, dan bergeser. Oleh karena itu wajar jika setelah gempa tiba-tiba ada mata air
yang mati, sumur kering, atau muncul mata air baru di tempat lain. Hilangnya mata air atau munculnya mata air baru di tempat lain akibat
patahan dan pergeseran kantong-kantong air ini menunjukkan adanya perubahan tata air setelah guncangan gempa.
6 Mengakibatkan trauma psikis atau mental; akibat bencana tersebut,
sebagian besar korban dapat mengalami penderitaan biopsikososial yaitu gangguan akan kewaspadaan den kepekaan yang berlebihan terhadap
sekadar perubahan suara, perubahan keadaan, dan aneka perubahan kecil lain yang sebenarnya wajar terjadi di tengah kehidupan sehari-hari.
2. Banjir
Sebuah banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Penyebab banjir antara lain:
248 1
Banjir dapat terjadi ketika air meluap di permukaan kedap air misalnya akibat hujan dan tidak dapat terserap dengan cepat orientasi lemah atau
penguapan rendah. 2
Rangkaian badai yang bergerak ke daerah yang sama. 3
Berang-berang pembangun bendungan dapat membanjiri wilayah perkotaan dan pedesaan rendah, umumnya mengakibatkan kerusakan
besar. 4
Kerusakan terowongan air atau pipa. 5
Ulah manusia yang membuang limbah dan sampah kesungai, mengakibatkan pendangkalan di sungai.
Dampak yang ditimbulkan akibat adanya banjir antara lain: 1
Kerusakan fisik. Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya.
2 Persediaan air. Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
3 Penyakit. Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
4 Pertanian dan persediaan makanan. Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh
kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
5 Pepohonan. Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa
bernapas. 6
Transportasi. Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.
249 7
Ekonomi. Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan
harga, dll. Semua dampak yang ditimbulkan oleh banjir tersebut akan memunculkan
masalah sosial di Negara kita.
3. Gunung Meletus
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma
di dalam perut
bumi yang didorong keluar oleh
gas yang bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma
yang keluar dari dalam bumi disebut lava
. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu
dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Dampak negatif yang timbul akibat gunung meletus, antara lain: 1
Merusak pemukiman warga sekitar bencana 2
Menyababkan kebakaran hutan Bencana Merapi
250 3
Pepohonan dan tumbuhan yang ditanam warga sekitar banyak yang layu, bahkan mati akibat debu vulkanik, begitu juga dengan ternak warga
banyak yang mati akibat letusan Gunung Merapi 4
Menyebabkan gagal panen 5
Matinya infrastruktur 6
Terhentinya aktivitas mata pencaharian warga sekitar bencana 7
Pemerintah harus mengeluarkan biaya yang tidak terduga untuk memperbaiki infrastruktur yang telah rusak akibat bencana
8 Terhentinya industri periwisata, seperti pasar Malioboro dan Candi
Borobudur Bencana Merapi 9
Bandar udara tidak dapat beroperasi atau tidak dapat melakukan penerbangan karena debu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan Gunung
Merapi dapat menyebabkan mesin pesawat mati 10
Mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan aktifitas masyarakat lumpuh
4. Angin Topan