Kajian Empiris KAJIAN PUSTAKA

59 Berdasarkan teori yang telah dikemukakan para ahli di atas, yang dimaksud dengan judul penelitian “Penerapan Model Siklus Belajar Berbantuan Media Audiovisual untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang ” adalah penerapan suatu rencana atau tindakan menggunakan model siklus belajar yang terdiri dari lima tahap, yaitu pembangkitan minat, eksplorasi, penjelasan, elaborasi dan evaluasi. Pada tahap pembangkitan minat guru menggunakan bantuan media audiovisual agar siswa lebih berminat dalam mengikuti pembelajaran dan dapat dijadikan inovasi sebagai pengusir rasa bosan dalam diri siswa. Tahapan tersebut dilakukan oleh guru dan siswa kelas IVA SD Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang dalam proses pembelajaran, untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.

2.2. Kajian Empiris

Penelitian Puji Rahayu 2010 dengan judul “Penerapan model pembelajaran siklus belajar dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa tentang SDA pada siswa kelas V SDN Plosoharjo I Nganjuk ”. Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan rata-rata hasil belajar sebesar 7,32 dan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 60. Jadi, hasil dari siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan. Hasil dari siklus II adalah nilai rata-rata 9,25 dan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 95 . Hasil dari siklus II ini telah melampaui kriteria ketuntasan belajar yang mensyaratkan rata-rata hasil tes minimal 7,5 dengan persentase ketuntasan ≥ 85 . 60 Penelitian yang dilakukan oleh Etik Wunarwulan 2012 dengan judul “Penerapan Model Learning Cycle untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI Di SD Islam Nurul Izzah Malang ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Learning Cycle dapat dilaksanakan dengan baik. Terbukti pada setiap siklus indikator dapat tercapai sesuai langkah pembelajaran. Penerapan model Learning Cycle dapat meningkatkan aktivitas dengan rata-rata keseluruhan pada siklus I mencapai 53,84 dan meningkat menjadi 76,16. Selain aktivitas juga dapat meningkatkan hasil belajar dengan rata- rata keseluruhan pada siklus I mencapai 74,18 dengan ketuntasan belajar sebesar 46 meningkat menjadi 79,10 dengan ketuntasan belajar kelas sebesar 80 pada siklus II. Hal ini berarti dengan menerapkan model Learning Cycle dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas VI SD Islam Nurul Izzah Malang. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Yuniar Jiwastri 2012 dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Mengem-bangkan Karakter Kreatif melalui Model Learning Cycle pada Siswa Kelas IV SDN Purworejo 3 Kabupaten Blitar ”. Hasil penelitian yang dilakukan yaitu pelaksanaan pembelajaran matematika melalui model learning cycle pada setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini tampak dalam persentase proses belajar siswa siklus I sebesar 74 dan meningkat 5,5 poin dalam siklus II yaitu sebesar 79,5. Hasil belajar siswa pada siklus I mendapat persentase sebesar 70,2, siklus II mendapat persentase sebesar 80. Karakter kreatif siswa pada siklus I mendapat persentase sebesar 48,2, pada siklus II mendapat persentase sebesar 63,6. 61 Penelitian Eni Arifatun Nimah 2011 dengan judul “Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SDN Bakalan Krajan 1 kecamatan Sukun kota Malang ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan media audio visual proses belajar siswa lebih efektif dan menyenangkan. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata aspek pengamatan proses belajar pratindakan 57,56 menjadi 79,36 pada siklus I dan 95,35 pada siklus II. Sedangkan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata pratindakan 48,14 menjadi 63,49 pada siklus I dan 80,93 pada siklus II. Keberhasilan penelitian di atas dalam menggunakan model pembelajaran siklus dan penggunaan media audiovisual untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di sekolah dasar dapat dijadikan pijakan dalam penelitian yang akan dilakukan dengan judul “Penerapan Model Siklus Belajar Berbantuan Media Audiovisual untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang”.

2.3. Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

0 9 243

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 220

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 7 238

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENNINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 8 309

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 8 289

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 5 308

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENNINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG.

0 0 1