192 ketuntasan belajar siklus 3 sebesar 88,63. Hasil ini sudah mencapai indikator
yang diterapkan maka penelitian dihentikan sampai pada siklus 3.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pemaknaan Temuan Penelitian
Pembahasan lebih banyak didasarkan pada hasil observasi dan refleksi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya.
Siklus 3 dilaksanakan sebagai wujud untuk perbaikan tindakan pada siklus 2, sedangkan siklus 2 dilaksanakan sebagai wujud untuk perbaikan pada siklus 1.
Proses pembelajaran IPS pada penelitian ini menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual.
4.2.1.1. Hasil Observasi Keterampilan Guru
Keterampilan dasar mengajar merupakan suatu keterampilan yang menuntut latihan yang terprogram untuk dapat menguasainya. Penguasaan
terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif Anitah W, dkk., 2008: 7.1.
Menurut Turney dalam Mulyasa, 2011: 94 mengungkapkan ada 8 keterampilan dasar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran,
yaitu: 1keterampilan memberiikan penguatan; 2keterampilan bertanya; 3keterampilan
menggunakan variasi;
4keterampilan menjelaskan;
5keterampilan membuka dan menutup pelajaran; 6keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan; 7keterampilan mengelola kelas; dan
8membimbing diskusi kelompok kecil.
193 4.2.1.1.1.
Siklus 1 Berdasarkan hasil observasi pada saat proses pembelajaran IPS
menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siswa kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang, menunjukkan bahwa
keterampilan guru pada siklus 1 memperoleh nilai 33. Dari kategori yang dikemukakan Sudjana 2011 dan perhitungan kuartil menurut Subana 2000
nilai 33 ini berkriteria B atau baik. Apabila dikaitkan dengan 8 keterampilan yang dikemukakan Turney
dalam Mulyasa, 2011:94 guru dalam penelitian ini sudah menerapkan kedelapan keterampilan tersebut. Hal ini terlihat dari adanya deskriptor-deskriptor pada
keterampilan guru yang tampak pada saat pembelajaran berlangsung. Indikator- indikator tersebut juga dikaitkan dengan tahapan-tahapan model dan media
pembelajaran yang digunakan oleh peneliti yaitu model siklus belajar dan media audiovisual.
Indikator -indikator tersebut adalah sebagai berikut: 1 mengondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran keterampilan membuka dan menutup
pelajaran memperoleh nilai 4 karena keempat deskriptor tampak sudah dilakukan oleh guru; 2 menarik minat siswa sesuai dengan materi yang akan diajarkan
keterampilan membuka pembelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menggunakan variasi memperoleh nilai 3 karena guru belum menyampaikan
materi yang akan diajarkan; 3 menyampaikan tujuan pembelajaran keterampilan membuka pembelajaran, keterampilan menjelaskan memperoleh
194 nilai 2 karena guru belum menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan
disampaikan dan membuka pertanyaan tentang kegiatan yang akan dilakukan; 4 membentuk kelompok diskusi keterampilan mengelola kelas, keterampilan
menggunakan variasi memperoleh nilai 2 karena guru belum membimbing ketua kelompok untuk memilih ketua kelompok dan membimbing ketua kelompok
untuk mengondisikan anggota kelompoknya; 5 membimbing kelompok dalam merumuskan konsep dengan kalimatnya sendiri keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil memperoleh nilai 4; 6 memberiikan definisi dan penjelasan tentang
konsep materi yang dipelajari keterampilan menjelaskan, keterampilan mengelola kelas memperoleh nilai 3 karena guru belum menanggapi pertanyaan, saran dan
tanggapan yang diberikan oleh siswa; 7 membimbing siswa untuk mengulangi penjelasan yang disampaikan oleh guru keterampilan bertanya, keterampilan
menjelaskan memperoleh nilai 2 karena guru belum memberiikan kesempatan kepada siswa yang akan mengulangi penjelasan guru; 8 mengklarifikasi
penjelasan siswa
keterampilan memberiikan
penguatan, keterampilan
menjelaskan memperoleh nilai 3 karena guru belum memberiikan reward siswa yang sudah menyampaikan penjelasan; 9 memotivasi siswa untuk mengaplikasi
konsep yang telah dipelajari keterampilan menggunakan variasi, keterampilan memberii penguatan memperoleh nilai 2 karena guru belum memberi contoh
sikap perilaku yang harus diterapakan dalam kehidupan sehari-hari dan mengarahkan siswa untuk mengaplikasikan konsep; 10 memberiikan penguatan
kepada siswa keterampilan memberii penguatan memperoleh nilai 2 karena guru
195 belum memberiikan penguatan dengan sentuhan dan memberi penghargaan;
11 menyimpulkan materi pembelajaran keterampilan menutup pembelajaran memperoleh nilai 2 karena guru belum menuliskan kesimpulan di papan tulis dan
menjelaskan ulang kepada siswa yang belum paham; dan 12 memberiikan evaluasi terhadap siswa dan refleksi keterampilan mengelola kelas, keterampilan
menutup pembelajaran memperoleh nilai 4 karena keempat deskriptor sudah tampak dilakukan oleh guru.
4.2.1.1.2. Siklus 2
Berdasarkan hasil observasi pada saat proses pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siswa
kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang, menunjukkan bahwa keterampilan guru pada siklus 2 memperoleh nilai 37 dengan kriteria A atau
sangat baik menurut Sudjana 2011. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru bila dibandingkan dengan siklus 1 yang hanya mendapatkan
kriteria baik. Peningkatan indikator-indikator keterampilan guru tersebut adalah
sebagai berikut: 1 mengondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran keterampilan membuka dan menutup pelajaran memperoleh nilai 4 karena
keempat deskriptor tampak sudah dilakukan oleh guru; 2 menarik minat siswa sesuai dengan materi yang akan diajarkan keterampilan membuka pembelajaran,
keterampilan bertanya, keterampilan menggunakan variasi memperoleh nilai 4; 3 menyampaikan tujuan pembelajaran keterampilan membuka pembelajaran,
keterampilan menjelaskan memperoleh nilai 3 karena guru belum membuka
196 pertanyaan tentang kegiatan yang akan dilakukan; 4 membentuk kelompok
diskusi keterampilan mengelola kelas, keterampilan menggunakan variasi memperoleh nilai 3 karena guru belum membimbing ketua kelompok untuk
mengondisikan anggota kelompoknya; 5 membimbing kelompok dalam merumuskan konsep dengan kalimatnya sendiri keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil memperoleh nilai 4; 6 memberiikan definisi dan penjelasan tentang
konsep materi yang dipelajari keterampilan menjelaskan, keterampilan mengelola kelas memperoleh nilai 3 karena guru belum menanggapi pertanyaan,
saran dan tanggapan yang diberikan oleh siswa; 7 membimbing siswa untuk mengulangi penjelasan yang disampaikan oleh guru keterampilan bertanya,
keterampilan menjelaskan memperoleh nilai 2 karena guru belum memberiikan kesempatan kepada siswa yang akan mengulangi penjelasan guru dan
membimbing siswa dalam memberiikan penjelasan; 8 mengklarifikasi penjelasan
siswa keterampilan
memberiikan penguatan,
keterampilan menjelaskan memperoleh nilai 3 karena guru belum memberiikan reward siswa
yang sudah menyampaikan penjelasan; 9 memotivasi siswa untuk mengaplikasi konsep yang telah dipelajari keterampilan menggunakan variasi, keterampilan
memberii penguatan memperoleh nilai 3 karena guru belum mengarahkan siswa untuk mengaplikasikan konsep dalam kehidupan sehari-hari dan; 10
memberiikan penguatan kepada siswa keterampilan memberii penguatan memperoleh nilai 2 karena guru belum memberiikan penguatan dengan sentuhan
dan memberi
penghargaan; 11
menyimpulkan materi
pembelajaran
197 keterampilan menutup pembelajaran memperoleh nilai 3 karena guru belum
menjelaskan ulang kepada siswa yang belum paham; dan 12 memberiikan evaluasi terhadap siswa dan refleksi keterampilan mengelola kelas, keterampilan
menutup pembelajaran memperoleh nilai 4 karena keempat deskriptor sudah tampak dilakukan oleh guru.
4.2.1.1.3. Siklus 3
Berdasarkan hasil observasi pada saat proses pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siswa
kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang, menunjukkan bahwa keterampilan guru pada siklus 3 memperoleh nilai 44 dengan kriteria A atau
sangat baik menurut Sudjana 2011. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan nilai keterampilan guru bila dibandingkan dengan siklus 2 yang hanya
mendapatkan nilai 37. Peningkatan indikator-indikator keterampilan guru tersebut adalah
sebagai berikut: 1 mengondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran keterampilan membuka dan menutup pelajaran memperoleh nilai 4 karena
keempat deskriptor tampak sudah dilakukan oleh guru; 2 menarik minat siswa sesuai dengan materi yang akan diajarkan keterampilan membuka pembelajaran,
keterampilan bertanya, keterampilan menggunakan variasi memperoleh nilai 4; 3 menyampaikan tujuan pembelajaran keterampilan membuka pembelajaran,
keterampilan menjelaskan memperoleh nilai 4 karena keempat deskriptor sudah tampak dilakukan oleh guru; 4 membentuk kelompok diskusi keterampilan
mengelola kelas, keterampilan menggunakan variasi memperoleh nilai 3 karena
198 keempat deskriptor sudah tampak dilakukan oleh guru; 5 membimbing
kelompok dalam merumuskan konsep dengan kalimatnya sendiri keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, keterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil memperoleh nilai 4; 6 memberiikan definisi dan penjelasan tentang konsep materi yang dipelajari keterampilan menjelaskan, keterampilan
mengelola kelas memperoleh nilai 4; 7 membimbing siswa untuk mengulangi penjelasan yang disampaikan oleh guru keterampilan bertanya, keterampilan
menjelaskan memperoleh nilai 3 karena guru belum membimbing siswa dalam memberiikan penjelasan; 8 mengklarifikasi penjelasan siswa keterampilan
memberiikan penguatan, keterampilan menjelaskan memperoleh nilai 3 karena guru belum memberiikan reward siswa yang sudah menyampaikan penjelasan;
9 memotivasi siswa untuk mengaplikasi konsep yang telah dipelajari keterampilan menggunakan variasi, keterampilan memberii penguatan
memperoleh nilai 4; 10 memberiikan penguatan kepada siswa keterampilan memberii penguatan memperoleh nilai 2 karena guru belum memberiikan
penguatan dengan sentuhan dan memberi penghargaan; 11 menyimpulkan materi pembelajaran keterampilan menutup pembelajaran memperoleh nilai 4;
dan 12 memberiikan evaluasi terhadap siswa dan refleksi keterampilan mengelola kelas, keterampilan menutup pembelajaran memperoleh nilai 4 karena
keempat deskriptor sudah tampak dilakukan oleh guru. Hasil observasi keterampilan guru setiap siklusnya mengalami
peningkatan dan sudah memenuhi indikator keberhasilan sekurang-kurangnya
199 baik. Siklus 1 termasuk dalam kategori baik, siklus 2 termasuk dalam kategori
sangat baik, dan siklus 3 termasuk dalam kategori baik.
4.2.1.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Proses belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang
belajar tidak dapat kita saksikan. Kita hanya mungkin dapat menyaksikan dari adanya gejala-gejala perubahan perilaku yang tampak Sanjaya, 2012: 112.
Diedrich dalam Hamalik, 2009: 172-173 membuat suatu daftar berisi 177 macam aktivitas siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut:
1 Visual activities kegiatan visual; 2 Oral activities kegiatan lisan; 3 Listening activities kegiatan mendengarkan; 4 Writing activities kegiatan
menulis; 5 Drawing activities kegiatan menggambar; 6 Motor activities kegiatan metrik; 7 Mental activities kegiatan mental; 8 Emotional activities
kegiatan emosional 4.2.1.2.1.
Siklus 1 Apabila dikaitkan dengan kedelapan aktivitas dalam Hamalik 2009 di
atas, siswa telah melaksanakan kedelapan aktivitas tersebut. Hal ini terlihat dari adanya deskriptor-deskriptor yang muncul pada setiap indikator aktivitas siswa
saat observasi berlangsung. Indikator-indikator tersebut juga dikaitkan dengan tahapan-tahapan model dan media yang digunakan peneliti yaitu model siklus
belajar dan media audiovisual.
200 Indikator -indikator aktivitas siswa tersebut dengan nilai yang diperoleh
dari rata-rata kelas adalah sebagai berikut: 1mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran aktivitas emosional memperoleh rata-rata nilai 4;
2memberiikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan guru aktivitas lisan, mendengarkan, visual memperoleh rata-rata nilai 2,2; 3mengerjakan lembar
kerja kelompok aktivitas menulis, aktivitas menggambar memperoleh rata-rata nilai 2,2; 4 menunjukkan bukti hasil kerja kelompok aktivitas, emosional, lisan
memperoleh rata-rata nilai 1,3; 5 memperhatikan penjelasan guru aktivitas menulis, mendengarkan, menggambar, mental, emosional memperoleh rata-rata
nilai 2,4; 6 mengulangi penjelasan guru aktivitas mental, emosional memperoleh rata-rata nilai 2,4; 7 mengikuti diskusi kelas aktivitas lisan,
mendengarkan, menulis, mental, emosional memperoleh rata-rata nilai 1,8; 8menyimpulkan hasil pembelajaran aktivitas visual, lisan, mendengarkan,
menulis, mental memperoleh rata-rata nilai 2,2; dan 9 melakukan evaluasi diri aktivitas mental, manulis, emosional memperoleh rata-rata nilai 3,7.
Berdasarkan observasi pada siklus 1 diperoeh jumlah rata-rata nilai aktivitas siswa sebesar 21,7. Hal ini jika dikaitkan dengan kategori penilaian yang
dikemukakan Sudjana 2011 maka memperoleh kategori B atau baik. 4.2.1.2.2.
Siklus 2 Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada saat proses
pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siswa kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang,
menunjukkan perolehan nilai 26,6 dengan kriteria B atau baik menurut
201 Sudjana 2011. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan nilai aktivitas siswa
bila dibandingkan dengan siklus 1yang hanya mendapatkan nilai 21,7. Peningkatan nilai tersebut dapat dilihat melalui perolehan rata-rata nilai
setiap indikator dengan rincian sebagai berikut: 1 mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran aktivitas emosional memperoleh rata-rata nilai 4;
2memberiikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan guru aktivitas lisan, mendengarkan, visual memperoleh rata-rata nilai 2,7; 3 mengerjakan lembar
kerja kelompok aktivitas menulis, aktivitas menggambar memperoleh rata-rata nilai 2,8; 4 menunjukkan bukti hasil kerja kelompok aktivitas, emosional, lisan
memperoleh rata-rata nilai 2,5; 5 memperhatikan penjelasan guru aktivitas menulis, mendengarkan, menggambar, mental, emosional memperoleh rata-rata
nilai 3,1; 6 mengulangi penjelasan guru aktivitas mental, emosional memperoleh rata-rata nilai 2,7; 7 mengikuti diskusi kelas aktivitas lisan,
mendengarkan, menulis, mental, emosional memperoleh rata-rata nilai 2,4; 8menyimpulkan hasil pembelajaran aktivitas visual, lisan, mendengarkan,
menulis, mental memperoleh rata-rata nilai 2,6; dan 9 melakukan evaluasi diri aktivitas mental, manulis, emosional memperoleh rata-rata nilai 3,8.
4.2.1.2.3. Siklus 3
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media
audiovisual pada siswa kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang, menunjukkan perolehan nilai 28,1 dengan kriteria A atau sangat baik menurut
202 Sudjana 2011. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas aktivitas siswa
bila dibandingkan dengan siklus 2 yang hanya mendapatkan kategori baik. Peningkatan nilai tersebut dapat dilihat melalui perolehan rata-rata nilai
setiap indikator dengan rincian sebagai berikut: 1 mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran aktivitas emosional memperoleh rata-rata nilai 4; 2
memberiikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan guru aktivitas lisan, mendengarkan, visual memperoleh rata-rata nilai 3; 3 mengerjakan lembar
kerja kelompok aktivitas menulis, aktivitas menggambar memperoleh rata-rata nilai 2,9; 4 menunjukkan bukti hasil kerja kelompok aktivitas, emosional, lisan
memperoleh rata-rata nilai 2,6; 5 memperhatikan penjelasan guru aktivitas menulis, mendengarkan, menggambar, mental, emosional memperoleh rata-rata
nilai 3,2; 6 mengulangi penjelasan guru aktivitas mental, emosional memperoleh rata-rata nilai 2,9; 7 mengikuti diskusi kelas aktivitas lisan,
mendengarkan, menulis, mental, emosional memperoleh rata-rata nilai 2,7; 8menyimpulkan hasil pembelajaran aktivitas visual, lisan, mendengarkan,
menulis, mental memperoleh rata-rata nilai 2,9; dan 9 melakukan evaluasi diri aktivitas mental, manulis, emosional memperoleh rata-rata nilai 3,9.
Hasil dari observasi aktivitas siswa disetiap siklusnya mengalami peningkatan dan sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu
sekurang-kurangnya baik. Siklus 1 termasuk dalam kategori baik, siklus 2 termasuk dalam kategori baik, dan siklus 3 termasuk dalam kategori sangat baik.
4.2.1.3. Hasil Belajar Siswa
203 Menurut Purwanto 2011: 44 hasil belajar dapat dijelaskan dengan
memahami dua kata yang bentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil product menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau
proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Dalam siklus input-proses-hasil, hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat
perubahan oleh proses. Begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar, setelah mengalami belajar siswa berubah perilakunya dibanding sebelumnya.
4.2.1.3.1. Siklus 1
Hasil belajar siswa pada siklus 1 pada pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siswa kelas IVA SDN
Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang diperoleh dari tes tertulis yang dilaksanakn diakhir pembelajaran. Tes adalah sekumpulan butir yang merupakan sampel dari
populasi butir yang mengukur perilaku tertentu baik berupa keterampilan, pengetahuan,
kecerdasan, bakat
dan sebagainya
dimana dalam
penyelenggaraannya siswa
didorong untuk
memberiikan penampilan
maksimalnya Purwanto, 2011: 65. Dalam penelitian ini bentuk instrumen tes yang digunakan adalah 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.
Hasil belajar siswa pada siklus 1 menunjukkan hasil bahwa nilai rata-rata kelas mencapai 69,20 belum memenuhi KKM SDN Kalibanteng Kidul 01
sebesar 70 dengan nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 90. Ketuntasan klasikal yang diperoleh sebesar 68,19 30 dari 44 siswa mencapai KKM. Akan tetapi
belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 80. 4.2.1.3.2.
Siklus 2
204 Hasil belajar siswa pada siklus 2 pada pembelajaran IPS menggunakan
model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siswa kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang sama seperti pada siklus 1 yaitu diperoleh
dari tes tertulis yang dilaksanakn diakhir pembelajaran. Dalam penelitian ini bentuk instrumen tes yang digunakan adalah 10 soal pilihan ganda dan 5 soal
uraian. Hasil belajar siswa pada siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan bila
dibandingkan dengan siklus 1 yaitu hasil bahwa nilai rata-rata kelas mencapai 73,86 memenuhi KKM SDN Kalibanteng Kidul 01 sebesar 70 dengan
nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 95. Ketuntasan klasikal yang diperoleh sebesar 77,27 34 dari 44 siswa mencapai KKM. Akan tetapi belum memenuhi
indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 80. 4.2.1.3.3.
Siklus 3 Hasil belajar siswa pada siklus 3 pada pembelajaran IPS menggunakan
model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siswa kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang sama seperti pada siklus 1 dan 2 yaitu
diperoleh dari tes tertulis yang dilaksanakn diakhir pembelajaran. Dalam penelitian ini bentuk instrumen tes yang digunakan adalah 10 soal pilihan ganda
dan 5 soal uraian. Hasil belajar siswa pada siklus 3 menunjukkan adanya peningkatan bila
dibandingkan dengan siklus 1 yaitu hasil bahwa nilai rata-rata kelas mencapai 80,80 memenuhi KKM SDN Kalibanteng Kidul 01 sebesar 70 dengan
nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 100. Ketuntasan klasikal yang diperoleh
205 sebesar 88,63 39 dari 44 siswa mencapai KKM. Hal ini berarti sudah
memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 80.
4.2.2. Implikasi Hasil Penelitian