Pemaknaan Temuan Penelitian Pembahasan

192 ketuntasan belajar siklus 3 sebesar 88,63. Hasil ini sudah mencapai indikator yang diterapkan maka penelitian dihentikan sampai pada siklus 3.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pemaknaan Temuan Penelitian

Pembahasan lebih banyak didasarkan pada hasil observasi dan refleksi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Siklus 3 dilaksanakan sebagai wujud untuk perbaikan tindakan pada siklus 2, sedangkan siklus 2 dilaksanakan sebagai wujud untuk perbaikan pada siklus 1. Proses pembelajaran IPS pada penelitian ini menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual. 4.2.1.1. Hasil Observasi Keterampilan Guru Keterampilan dasar mengajar merupakan suatu keterampilan yang menuntut latihan yang terprogram untuk dapat menguasainya. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif Anitah W, dkk., 2008: 7.1. Menurut Turney dalam Mulyasa, 2011: 94 mengungkapkan ada 8 keterampilan dasar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu: 1keterampilan memberiikan penguatan; 2keterampilan bertanya; 3keterampilan menggunakan variasi; 4keterampilan menjelaskan; 5keterampilan membuka dan menutup pelajaran; 6keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan; 7keterampilan mengelola kelas; dan 8membimbing diskusi kelompok kecil. 193 4.2.1.1.1. Siklus 1 Berdasarkan hasil observasi pada saat proses pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siswa kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang, menunjukkan bahwa keterampilan guru pada siklus 1 memperoleh nilai 33. Dari kategori yang dikemukakan Sudjana 2011 dan perhitungan kuartil menurut Subana 2000 nilai 33 ini berkriteria B atau baik. Apabila dikaitkan dengan 8 keterampilan yang dikemukakan Turney dalam Mulyasa, 2011:94 guru dalam penelitian ini sudah menerapkan kedelapan keterampilan tersebut. Hal ini terlihat dari adanya deskriptor-deskriptor pada keterampilan guru yang tampak pada saat pembelajaran berlangsung. Indikator- indikator tersebut juga dikaitkan dengan tahapan-tahapan model dan media pembelajaran yang digunakan oleh peneliti yaitu model siklus belajar dan media audiovisual. Indikator -indikator tersebut adalah sebagai berikut: 1 mengondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran keterampilan membuka dan menutup pelajaran memperoleh nilai 4 karena keempat deskriptor tampak sudah dilakukan oleh guru; 2 menarik minat siswa sesuai dengan materi yang akan diajarkan keterampilan membuka pembelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menggunakan variasi memperoleh nilai 3 karena guru belum menyampaikan materi yang akan diajarkan; 3 menyampaikan tujuan pembelajaran keterampilan membuka pembelajaran, keterampilan menjelaskan memperoleh 194 nilai 2 karena guru belum menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan disampaikan dan membuka pertanyaan tentang kegiatan yang akan dilakukan; 4 membentuk kelompok diskusi keterampilan mengelola kelas, keterampilan menggunakan variasi memperoleh nilai 2 karena guru belum membimbing ketua kelompok untuk memilih ketua kelompok dan membimbing ketua kelompok untuk mengondisikan anggota kelompoknya; 5 membimbing kelompok dalam merumuskan konsep dengan kalimatnya sendiri keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil memperoleh nilai 4; 6 memberiikan definisi dan penjelasan tentang konsep materi yang dipelajari keterampilan menjelaskan, keterampilan mengelola kelas memperoleh nilai 3 karena guru belum menanggapi pertanyaan, saran dan tanggapan yang diberikan oleh siswa; 7 membimbing siswa untuk mengulangi penjelasan yang disampaikan oleh guru keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan memperoleh nilai 2 karena guru belum memberiikan kesempatan kepada siswa yang akan mengulangi penjelasan guru; 8 mengklarifikasi penjelasan siswa keterampilan memberiikan penguatan, keterampilan menjelaskan memperoleh nilai 3 karena guru belum memberiikan reward siswa yang sudah menyampaikan penjelasan; 9 memotivasi siswa untuk mengaplikasi konsep yang telah dipelajari keterampilan menggunakan variasi, keterampilan memberii penguatan memperoleh nilai 2 karena guru belum memberi contoh sikap perilaku yang harus diterapakan dalam kehidupan sehari-hari dan mengarahkan siswa untuk mengaplikasikan konsep; 10 memberiikan penguatan kepada siswa keterampilan memberii penguatan memperoleh nilai 2 karena guru 195 belum memberiikan penguatan dengan sentuhan dan memberi penghargaan; 11 menyimpulkan materi pembelajaran keterampilan menutup pembelajaran memperoleh nilai 2 karena guru belum menuliskan kesimpulan di papan tulis dan menjelaskan ulang kepada siswa yang belum paham; dan 12 memberiikan evaluasi terhadap siswa dan refleksi keterampilan mengelola kelas, keterampilan menutup pembelajaran memperoleh nilai 4 karena keempat deskriptor sudah tampak dilakukan oleh guru. 4.2.1.1.2. Siklus 2 Berdasarkan hasil observasi pada saat proses pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siswa kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang, menunjukkan bahwa keterampilan guru pada siklus 2 memperoleh nilai 37 dengan kriteria A atau sangat baik menurut Sudjana 2011. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru bila dibandingkan dengan siklus 1 yang hanya mendapatkan kriteria baik. Peningkatan indikator-indikator keterampilan guru tersebut adalah sebagai berikut: 1 mengondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran keterampilan membuka dan menutup pelajaran memperoleh nilai 4 karena keempat deskriptor tampak sudah dilakukan oleh guru; 2 menarik minat siswa sesuai dengan materi yang akan diajarkan keterampilan membuka pembelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menggunakan variasi memperoleh nilai 4; 3 menyampaikan tujuan pembelajaran keterampilan membuka pembelajaran, keterampilan menjelaskan memperoleh nilai 3 karena guru belum membuka 196 pertanyaan tentang kegiatan yang akan dilakukan; 4 membentuk kelompok diskusi keterampilan mengelola kelas, keterampilan menggunakan variasi memperoleh nilai 3 karena guru belum membimbing ketua kelompok untuk mengondisikan anggota kelompoknya; 5 membimbing kelompok dalam merumuskan konsep dengan kalimatnya sendiri keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil memperoleh nilai 4; 6 memberiikan definisi dan penjelasan tentang konsep materi yang dipelajari keterampilan menjelaskan, keterampilan mengelola kelas memperoleh nilai 3 karena guru belum menanggapi pertanyaan, saran dan tanggapan yang diberikan oleh siswa; 7 membimbing siswa untuk mengulangi penjelasan yang disampaikan oleh guru keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan memperoleh nilai 2 karena guru belum memberiikan kesempatan kepada siswa yang akan mengulangi penjelasan guru dan membimbing siswa dalam memberiikan penjelasan; 8 mengklarifikasi penjelasan siswa keterampilan memberiikan penguatan, keterampilan menjelaskan memperoleh nilai 3 karena guru belum memberiikan reward siswa yang sudah menyampaikan penjelasan; 9 memotivasi siswa untuk mengaplikasi konsep yang telah dipelajari keterampilan menggunakan variasi, keterampilan memberii penguatan memperoleh nilai 3 karena guru belum mengarahkan siswa untuk mengaplikasikan konsep dalam kehidupan sehari-hari dan; 10 memberiikan penguatan kepada siswa keterampilan memberii penguatan memperoleh nilai 2 karena guru belum memberiikan penguatan dengan sentuhan dan memberi penghargaan; 11 menyimpulkan materi pembelajaran 197 keterampilan menutup pembelajaran memperoleh nilai 3 karena guru belum menjelaskan ulang kepada siswa yang belum paham; dan 12 memberiikan evaluasi terhadap siswa dan refleksi keterampilan mengelola kelas, keterampilan menutup pembelajaran memperoleh nilai 4 karena keempat deskriptor sudah tampak dilakukan oleh guru. 4.2.1.1.3. Siklus 3 Berdasarkan hasil observasi pada saat proses pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siswa kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang, menunjukkan bahwa keterampilan guru pada siklus 3 memperoleh nilai 44 dengan kriteria A atau sangat baik menurut Sudjana 2011. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan nilai keterampilan guru bila dibandingkan dengan siklus 2 yang hanya mendapatkan nilai 37. Peningkatan indikator-indikator keterampilan guru tersebut adalah sebagai berikut: 1 mengondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran keterampilan membuka dan menutup pelajaran memperoleh nilai 4 karena keempat deskriptor tampak sudah dilakukan oleh guru; 2 menarik minat siswa sesuai dengan materi yang akan diajarkan keterampilan membuka pembelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menggunakan variasi memperoleh nilai 4; 3 menyampaikan tujuan pembelajaran keterampilan membuka pembelajaran, keterampilan menjelaskan memperoleh nilai 4 karena keempat deskriptor sudah tampak dilakukan oleh guru; 4 membentuk kelompok diskusi keterampilan mengelola kelas, keterampilan menggunakan variasi memperoleh nilai 3 karena 198 keempat deskriptor sudah tampak dilakukan oleh guru; 5 membimbing kelompok dalam merumuskan konsep dengan kalimatnya sendiri keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil memperoleh nilai 4; 6 memberiikan definisi dan penjelasan tentang konsep materi yang dipelajari keterampilan menjelaskan, keterampilan mengelola kelas memperoleh nilai 4; 7 membimbing siswa untuk mengulangi penjelasan yang disampaikan oleh guru keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan memperoleh nilai 3 karena guru belum membimbing siswa dalam memberiikan penjelasan; 8 mengklarifikasi penjelasan siswa keterampilan memberiikan penguatan, keterampilan menjelaskan memperoleh nilai 3 karena guru belum memberiikan reward siswa yang sudah menyampaikan penjelasan; 9 memotivasi siswa untuk mengaplikasi konsep yang telah dipelajari keterampilan menggunakan variasi, keterampilan memberii penguatan memperoleh nilai 4; 10 memberiikan penguatan kepada siswa keterampilan memberii penguatan memperoleh nilai 2 karena guru belum memberiikan penguatan dengan sentuhan dan memberi penghargaan; 11 menyimpulkan materi pembelajaran keterampilan menutup pembelajaran memperoleh nilai 4; dan 12 memberiikan evaluasi terhadap siswa dan refleksi keterampilan mengelola kelas, keterampilan menutup pembelajaran memperoleh nilai 4 karena keempat deskriptor sudah tampak dilakukan oleh guru. Hasil observasi keterampilan guru setiap siklusnya mengalami peningkatan dan sudah memenuhi indikator keberhasilan sekurang-kurangnya 199 baik. Siklus 1 termasuk dalam kategori baik, siklus 2 termasuk dalam kategori sangat baik, dan siklus 3 termasuk dalam kategori baik. 4.2.1.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Proses belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang belajar tidak dapat kita saksikan. Kita hanya mungkin dapat menyaksikan dari adanya gejala-gejala perubahan perilaku yang tampak Sanjaya, 2012: 112. Diedrich dalam Hamalik, 2009: 172-173 membuat suatu daftar berisi 177 macam aktivitas siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut: 1 Visual activities kegiatan visual; 2 Oral activities kegiatan lisan; 3 Listening activities kegiatan mendengarkan; 4 Writing activities kegiatan menulis; 5 Drawing activities kegiatan menggambar; 6 Motor activities kegiatan metrik; 7 Mental activities kegiatan mental; 8 Emotional activities kegiatan emosional 4.2.1.2.1. Siklus 1 Apabila dikaitkan dengan kedelapan aktivitas dalam Hamalik 2009 di atas, siswa telah melaksanakan kedelapan aktivitas tersebut. Hal ini terlihat dari adanya deskriptor-deskriptor yang muncul pada setiap indikator aktivitas siswa saat observasi berlangsung. Indikator-indikator tersebut juga dikaitkan dengan tahapan-tahapan model dan media yang digunakan peneliti yaitu model siklus belajar dan media audiovisual. 200 Indikator -indikator aktivitas siswa tersebut dengan nilai yang diperoleh dari rata-rata kelas adalah sebagai berikut: 1mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran aktivitas emosional memperoleh rata-rata nilai 4; 2memberiikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan guru aktivitas lisan, mendengarkan, visual memperoleh rata-rata nilai 2,2; 3mengerjakan lembar kerja kelompok aktivitas menulis, aktivitas menggambar memperoleh rata-rata nilai 2,2; 4 menunjukkan bukti hasil kerja kelompok aktivitas, emosional, lisan memperoleh rata-rata nilai 1,3; 5 memperhatikan penjelasan guru aktivitas menulis, mendengarkan, menggambar, mental, emosional memperoleh rata-rata nilai 2,4; 6 mengulangi penjelasan guru aktivitas mental, emosional memperoleh rata-rata nilai 2,4; 7 mengikuti diskusi kelas aktivitas lisan, mendengarkan, menulis, mental, emosional memperoleh rata-rata nilai 1,8; 8menyimpulkan hasil pembelajaran aktivitas visual, lisan, mendengarkan, menulis, mental memperoleh rata-rata nilai 2,2; dan 9 melakukan evaluasi diri aktivitas mental, manulis, emosional memperoleh rata-rata nilai 3,7. Berdasarkan observasi pada siklus 1 diperoeh jumlah rata-rata nilai aktivitas siswa sebesar 21,7. Hal ini jika dikaitkan dengan kategori penilaian yang dikemukakan Sudjana 2011 maka memperoleh kategori B atau baik. 4.2.1.2.2. Siklus 2 Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siswa kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang, menunjukkan perolehan nilai 26,6 dengan kriteria B atau baik menurut 201 Sudjana 2011. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan nilai aktivitas siswa bila dibandingkan dengan siklus 1yang hanya mendapatkan nilai 21,7. Peningkatan nilai tersebut dapat dilihat melalui perolehan rata-rata nilai setiap indikator dengan rincian sebagai berikut: 1 mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran aktivitas emosional memperoleh rata-rata nilai 4; 2memberiikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan guru aktivitas lisan, mendengarkan, visual memperoleh rata-rata nilai 2,7; 3 mengerjakan lembar kerja kelompok aktivitas menulis, aktivitas menggambar memperoleh rata-rata nilai 2,8; 4 menunjukkan bukti hasil kerja kelompok aktivitas, emosional, lisan memperoleh rata-rata nilai 2,5; 5 memperhatikan penjelasan guru aktivitas menulis, mendengarkan, menggambar, mental, emosional memperoleh rata-rata nilai 3,1; 6 mengulangi penjelasan guru aktivitas mental, emosional memperoleh rata-rata nilai 2,7; 7 mengikuti diskusi kelas aktivitas lisan, mendengarkan, menulis, mental, emosional memperoleh rata-rata nilai 2,4; 8menyimpulkan hasil pembelajaran aktivitas visual, lisan, mendengarkan, menulis, mental memperoleh rata-rata nilai 2,6; dan 9 melakukan evaluasi diri aktivitas mental, manulis, emosional memperoleh rata-rata nilai 3,8. 4.2.1.2.3. Siklus 3 Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siswa kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang, menunjukkan perolehan nilai 28,1 dengan kriteria A atau sangat baik menurut 202 Sudjana 2011. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas aktivitas siswa bila dibandingkan dengan siklus 2 yang hanya mendapatkan kategori baik. Peningkatan nilai tersebut dapat dilihat melalui perolehan rata-rata nilai setiap indikator dengan rincian sebagai berikut: 1 mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran aktivitas emosional memperoleh rata-rata nilai 4; 2 memberiikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan guru aktivitas lisan, mendengarkan, visual memperoleh rata-rata nilai 3; 3 mengerjakan lembar kerja kelompok aktivitas menulis, aktivitas menggambar memperoleh rata-rata nilai 2,9; 4 menunjukkan bukti hasil kerja kelompok aktivitas, emosional, lisan memperoleh rata-rata nilai 2,6; 5 memperhatikan penjelasan guru aktivitas menulis, mendengarkan, menggambar, mental, emosional memperoleh rata-rata nilai 3,2; 6 mengulangi penjelasan guru aktivitas mental, emosional memperoleh rata-rata nilai 2,9; 7 mengikuti diskusi kelas aktivitas lisan, mendengarkan, menulis, mental, emosional memperoleh rata-rata nilai 2,7; 8menyimpulkan hasil pembelajaran aktivitas visual, lisan, mendengarkan, menulis, mental memperoleh rata-rata nilai 2,9; dan 9 melakukan evaluasi diri aktivitas mental, manulis, emosional memperoleh rata-rata nilai 3,9. Hasil dari observasi aktivitas siswa disetiap siklusnya mengalami peningkatan dan sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sekurang-kurangnya baik. Siklus 1 termasuk dalam kategori baik, siklus 2 termasuk dalam kategori baik, dan siklus 3 termasuk dalam kategori sangat baik. 4.2.1.3. Hasil Belajar Siswa 203 Menurut Purwanto 2011: 44 hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang bentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil product menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Dalam siklus input-proses-hasil, hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat perubahan oleh proses. Begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar, setelah mengalami belajar siswa berubah perilakunya dibanding sebelumnya. 4.2.1.3.1. Siklus 1 Hasil belajar siswa pada siklus 1 pada pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siswa kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang diperoleh dari tes tertulis yang dilaksanakn diakhir pembelajaran. Tes adalah sekumpulan butir yang merupakan sampel dari populasi butir yang mengukur perilaku tertentu baik berupa keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, bakat dan sebagainya dimana dalam penyelenggaraannya siswa didorong untuk memberiikan penampilan maksimalnya Purwanto, 2011: 65. Dalam penelitian ini bentuk instrumen tes yang digunakan adalah 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Hasil belajar siswa pada siklus 1 menunjukkan hasil bahwa nilai rata-rata kelas mencapai 69,20 belum memenuhi KKM SDN Kalibanteng Kidul 01 sebesar 70 dengan nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 90. Ketuntasan klasikal yang diperoleh sebesar 68,19 30 dari 44 siswa mencapai KKM. Akan tetapi belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 80. 4.2.1.3.2. Siklus 2 204 Hasil belajar siswa pada siklus 2 pada pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siswa kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang sama seperti pada siklus 1 yaitu diperoleh dari tes tertulis yang dilaksanakn diakhir pembelajaran. Dalam penelitian ini bentuk instrumen tes yang digunakan adalah 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Hasil belajar siswa pada siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan bila dibandingkan dengan siklus 1 yaitu hasil bahwa nilai rata-rata kelas mencapai 73,86 memenuhi KKM SDN Kalibanteng Kidul 01 sebesar 70 dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 95. Ketuntasan klasikal yang diperoleh sebesar 77,27 34 dari 44 siswa mencapai KKM. Akan tetapi belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 80. 4.2.1.3.3. Siklus 3 Hasil belajar siswa pada siklus 3 pada pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siswa kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang sama seperti pada siklus 1 dan 2 yaitu diperoleh dari tes tertulis yang dilaksanakn diakhir pembelajaran. Dalam penelitian ini bentuk instrumen tes yang digunakan adalah 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Hasil belajar siswa pada siklus 3 menunjukkan adanya peningkatan bila dibandingkan dengan siklus 1 yaitu hasil bahwa nilai rata-rata kelas mencapai 80,80 memenuhi KKM SDN Kalibanteng Kidul 01 sebesar 70 dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 100. Ketuntasan klasikal yang diperoleh 205 sebesar 88,63 39 dari 44 siswa mencapai KKM. Hal ini berarti sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 80.

4.2.2. Implikasi Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

0 9 243

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 220

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 7 238

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENNINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 8 309

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 8 289

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 5 308

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENNINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG.

0 0 1