Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

54 karena peserta didik secara aktif melakukan kegiatan belajar dalam situasi pembelajaran yang dirancang oleh guru. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dar unsur tujuan, bahan pelajaran, model, alat, siswa, dan guru. Semua unsur tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi, dan semua berfungsi dengan berorientasi pada tujuan Anitah dkk. 2008: 1.18. Berdasarkan penjelasan di atas, pembelajaran menurut peneliti adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar tertentu yang mengarah pada tujuan yang diinginkan serta diarahkan pada perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik.

2.1.5. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

2.1.5.1. Pengertian IPS IPS adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi Puskur dalam Depdiknas 2007: 14 Menurut Sumaatmaja, dkk. 2008: 1.9 adalah mata pelajaran atau mata kuliah yang mempelajari kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Ilmu-ilmu sosial dengan humaniora, dua kajian yang berbeda, namun obyeknya sama, yaitu kehidupan manusia di masyarakat. Pengertian IPS menurut ahli dalam Soewarso dan Susila 2010: 1: 55 1 Jean Jarolimek 1967, IPS adalah mengkaji manusia dalam hubungannya dengan lingkungan sosial dan fisiknya. 2 Wesley: IPS sebagai bagian dari nilai-nilai sosial yang dipilih utnuk tujuan pendidikan. 3 Binning: IPS suatu pelajaran yang berhubungan langsung dengan perkembangan dan organisasi masyarakat manusia dan manusia sebagai anggota dari kelompok sosial. 4 Michaelis 1957, IPS dihubungkan dengan manusia dan inteeraksinya dengan lingkungan fisik dan sosialnya yang menyangkut hubungan kemanusiaan. 5 Nasution 1975, IPS suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan, yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisik maupun dalam lingkungan sosialnya, dan yang bahannya diambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik, dan psikologi sosial. Norma Mackenzie dalam Sardjiyo, dkk. 2008: 1.22 mengemukakan bahwa ilmu sosial adalah semua bidang ilmu yang berkenaan dengan manusia dalam konteks sosialnya atau dengan kata lain semua bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Perkembangan hidup seseorang mulai dari saat ia lahir sampai menjadi dewasa, tidak dapat terlepas dari masyarakat. Oleh karena itu pengetahuan sosial dapat dikatakan tidak asing bagi tiap orang Sumaatmaja 2008: 1.12. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah ilmu yang mengkaji tentang konsep dan 56 keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi dan ekonomi yang sudah disederhanakan, diadaptasi, diseleksi, dimodifikasi dan diorganisasi sesuai dengan tingkat kebutuhan dan perkembangan usia siswa sekolah dasar. 2.1.5.2. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Pada tingkat perkembangannya, peserta didik disekolah dasar belum mampu memahami keluasan dan kedalaman masalah-masalah sosial secara utuh. Akan tetapi, mereka dapat diperkenalkan kepada masalah-masalah tersebut. Melalui pengajaran IPS mereka dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepekaan untuk menghadapi hidup dengan tantangannya. Selanjutnya mereka kelak diharapkan mampu bertindak secara rasional dalam memecahkan masalah sosial yang dihadapinya Soewarso dan Susila 2010: 4. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS diartikan sebagai bidang studi kemasyarakatan secara terpadu integrasi, untuk SD merupakan perpaduan mata pelajaran sejarah, geografi dan ekonomi Hidayati, dkk., 2008: 1.10. Pendidikan IPS penting diberikan kepada siswa, karena siswa sebagai anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat dan lingkungannya. Dengan pengajaran IPS diharapkan siswa dapat memiliki sikap peka dan tanggap untuk bertindak secara rasional dan bertanggung jawab dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupannya. Menurut Hidayati dkk. 2008: 1.27 strategi penyampaian pengajaran IPS didasarkan pada suatu tradisi yaitu materi disusun dalam urutan: anak diri sendiri, keluarga, masyarakat tetangga, kota, region, Negara dan dunia. Artinya, bahwa anak pertama dikenalkan atau perlu memperoleh konsep yang berhubungan 57 dengan lingkungan terdekat atai diri sendiri. Selanjutnya secara bertahap dan sistematis bergerak dalam lingkungan konsentrasi keluar dari lingkaran tersebut, kemudian mengembangkan kemampuannya unsure-unsur dunia yang lebih luas. Pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS di sekolah dasar diajarkan secara terpadu sesuai dengan perkembangan siswa. Dimulai dari hal yang sederhana menuju hal yang kompleks. 2.1.5.3. Hakikat dan Tujuan IPS Hakekat IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya Soewarso dan Susila 2010: 5. Manusia selalu hidup bersama dengan sesamanya. Maka dari itu manusia disebut sebagai makhluk sosial artinya tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Didalam kehidupannya manusia harus mampu untuk berinteraksi, mengatasi masalah yang timbul sebagai akibat dari hidup bersama. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan: a Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. b Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inquiry, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial. c Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai – nilai sosial dan kemanusiaan. d Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global BSNP 2007: 575. 58 Tujuan IPS adalah membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara. IPS tidak hanya terbatas pada aspek-aspek pengetahuan kognitif dan ketrampilan psikomotor saja, melainkan meliputi juga aspek ahklak afektif dalam menghayati serta menyadari kehidupan yang penuh dengan masalah, tantangan, hambatan, dan persaingan Sumaatmaja, dkk. 2008: 1.10. Uraian pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan IPS adalah untuk membelajarkan seorang individu agar dapat berpikir secara kritis dan logis dalam berinteraksi dengan orang lain. 2.1.5.4. Ruang Lingkup IPS Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut: a Manusia, tempat, dan lingkungan. b Waktu, keberlanjutan, dan perubahan. c Sistem sosial dan budaya. d Perilaku ekonomi dan kesejahteraan BSNP, 2007: 575. Menurut Sardjiyo, dkk. 2008: 1.27 ruang lingkup IPS adalah hal-hal yang berkenaan dengan manusia dan kehidupannya meliputi semua aspek kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup IPS mencakup manusia, lingkungan, sejarah, sistem ekonomi, sistem sosial dan kebudayaan. Dalam penelitian ini, ruang lingkup IPS yang akan diteliti adalah permasalahan sosial. 59 Berdasarkan teori yang telah dikemukakan para ahli di atas, yang dimaksud dengan judul penelitian “Penerapan Model Siklus Belajar Berbantuan Media Audiovisual untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang ” adalah penerapan suatu rencana atau tindakan menggunakan model siklus belajar yang terdiri dari lima tahap, yaitu pembangkitan minat, eksplorasi, penjelasan, elaborasi dan evaluasi. Pada tahap pembangkitan minat guru menggunakan bantuan media audiovisual agar siswa lebih berminat dalam mengikuti pembelajaran dan dapat dijadikan inovasi sebagai pengusir rasa bosan dalam diri siswa. Tahapan tersebut dilakukan oleh guru dan siswa kelas IVA SD Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang dalam proses pembelajaran, untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.

2.2. Kajian Empiris

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

0 9 243

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 220

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 7 238

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENNINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 8 309

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 8 289

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 5 308

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENNINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG.

0 0 1