Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 2

125 Perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah: - Guru harus dapat mengelola kelas dengan baik agar semua siswa focus pada proses pembelajaran. - Meningkatkan ketuntasan klasikal yang sesuai dengan indikator keberhasilan dengan memperbaiki pembelajaran pada siklus 1 secara keseluruhan. - Meningkatkan rata-rata kelas agar dapat memenuhi KKM yang telah ditetapkan yaitu 70.

4.1.3. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 2

4.1.3.1. Perencanaan Siklus 2 Berdasarkan hasil refleksi dan revisi pembelajaran siklus I, maka peneliti dengan kolaborator melakukan perbaikan pembelajaran di siklus 2. Adapun perencanaan yang ditetapkan adalah sebagai berikut: a. Menyusun RPP menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual dengan kompetensi dasar 2.4 mengenal permasalahan didaerahnya, dan indikatornya merupakan kelanjutan dari siklus 1. b. Mempersiapkan sumber belajar IPS yang berupa buku paket dan media pembelajaran yang berupa video. c. Mempersiapkan peralatan media pembelajaran berupa LCD, laptop dan speaker. d. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian obyektif yang harus dikerjakan oleh siswa diakhir pembelajaran. e. Menyiapkan lembar kerja kelompok, sebagai tugas kerja kelompok. 126 f. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa, catatan lapangan dalam proses pembelajaran serta instrumen wawancara secara klasikal diakhir pembelajaran untuk mengetahui minat siswa terhadap model dan media pembelajaran yang digunakan. 4.1.3.2. Pelaksanaan siklus 2 Siklus 2 dilaksanakan dengan menerapkan strategi pembelajaran kreatif- produktif pada mata pelajaran IPS kelas V B SDN Tambakaji 01 Kota Semarang pada, HariTanggal : Kamis7 Februari 2013 Waktu Pembelajaran : 2 x 35 menit Pukul : 07.00-08.10 WIB Materi : Pola perilaku anggota masyarakat yang dapat mempengaruhi peristiwa alam dan permasalahan sosial. 4.1.3.2.1. Prakegiatan 5 menit a. Guru mempersiapkan media dan sumber belajar Guru mempersiapkan media pembelajaran berupa video, LCD, laptop dan speaker dan siswa mempersiapkan peralatan tulis dan bukunya. b. Guru mengondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran Guru: “ayo semua menghadap ke papan tulis, dan dimeja tidak ada buku selain buku yang berkaitan dengan pelajaran IPS.” Siswa membenarkan posisi duduknya dan mulai konsentrasi pada pelajaran. Guru menginformasikan waktu pembeljaran kepada siswa. Pembelajaran dimulai pukul 07.05 WIB dan berakhir pukul 08.10 WIB 127 c. Salam dan doa bersama Guru memberiikan salam dan serentak siswa menjawabnya. Berdoa bersama dipimpin oleh siswa yang bertugas yaitu Rifqi. d. Presensi Guru melihat semua kursi terisi penuh, dan bertanya, “hari ini semua kursi terisi jadi semua siswa hadir ya?” Siswa menjawab, “iya bu.” 4.1.3.2.2. Kegiatan Awal 15 menit a. Guru memfokuskan perhatian siswa dengan cara meminta semua siswa untuk menghadap ke depan. b. Siswa diminta untuk belajar dengan sungguh-sungguh. c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menuliskannya di papan tulis. d. Guru melakukan apersepsi dengan cara memberiikan beberapa pertanyaan kepada siswa Guru: “dimana kalian membuang sampah bungkus jajan yang kalian beli ketika istirahat?” Siswa: “tempat samapah bu” serentak siswa menjawab Guru: “bagaimana kalau bungkus itu kalian buang di sembarang tempat?” Siswa: “akan menyebabkan banjir” e. Siswa mengamati video pembangkitan minat Siswa menyimak video tentang perilaku masyarakat yang menyebabkan peristiwa alam dan permasalahan sosial. 128 f. Tanya jawab antara siswa dengan guru seputar video pembangkitan minat Guru: “bercerita tentang apa video yang pertama?” Siswa: “pengerukan tanah” “merusak hutan” “pembuangan sampah sembarangan” Guru: “kegiatan seperti itu boleh atau tidak dilakukan?” Siswa: “tidak” Guru: “mengapa?” Siswa: “karena dapat menyebabkan banjir, pengerukan tanah dapat menyebabkan longsor” g. Tanya jawab antara siswa dengan guru seputar pengalaman siswa. pembangkitan minat Guru: “siapa yang sudah pernah melihat longsor?” Siswa: “saya…saya” sambil tunjuk jari Guru: “dimana kalian melihatnya?” Siswa: “tv” “saya pernah melihat langsung bu, di dekat rumah saya tetapi hanya sedikit dan tidak ada korban” 4.1.3.2.3. Kegiatan Inti 35 menit Kegiatan inti dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Eksplorasi a. Guru menjelaskan secara detail tentang langkah pembelajaran menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual. 129 b. Guru membentuk kelompok-kelompok dengan anggota 4 siswa tiap kelompok. c. Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok yang telah dibagikan oleh guru selama 10 menit. d. Siswa berdiskusi menjawab lembar kerja dan dibimbing oleh guru. e. Perwakilan tiap kelompok membacakan dan menunjukkan hasil diskusinya secara bergantian dari kelompok 1 samapai kelompok 11. f. Guru memberiikan penjelsan secara detail tentang materi pembelajaran dan siswa menyimak. tahap penjelasan g. Guru memberiikan kesempatan siswa untuk mengulangi penjelasan guru. tahap penjelasan Guru: “siapa yang berani menjelaskan tentang perusakan habitat?” Siswa: “perusakan habitat biasanya dilakukan oleh manusia yang merusak ekosistem misalnya menebang pohon sembarangan” Raditya Gigih W Guru: “iya penjelasan yang bagus. Sekarang apa akibat yang ditimbulkan dari adanya demo?siap a yang berani menjelaskan?” Siswa: “demo dapat membuat macet lalu lintas bu, karena jalan diblokir, banyak fasilitas umum yang rusak karena ulah para pendemo” h. Siswa lain mendengarkan dan membenarkan penjelasan teman apabila terjadi kesalahan. tahap penjelasan i. Siswa melakukan diskusi ulang untuk membenarkan hasil diskusi sesuai dengan penjelasan guru. Elaborasi 130 a. Guru memberiikan motivasi kepada siswa untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Guru: “tadi kita sudah belajar tentang perilaku yang menyebabkan peristiwa alam dan menimbulkan permasalahan sosial, untuk itu kalian jangan bersikap seperti itu agar alam tetap bersahabat dengan kita sehingga tidak terjadi peristiwa alam yang berbahaya, apabila ada permasalahan dengan siapapun harus diselesaikan dengan cara yang baik tidak perlu menggunakan kekerasan agar keadaan tenang dan damai, permasalahan sosial pun tidak akan muncul.” b. Siswa mengutarakan jawaban tentang dampak pola perilaku masyarakat yang merusak alam dan akan menimbulkan permasalahan sosial. Siswa: “apabila manusia merusak alam maka kemungkinan akan terjadi peristiwa alam yang membahayakan seperti banjir, tanah longsor atau erosi, erupsi dan dapat berpengaruh terhadap kehidupan manusia karena mereka dapat kehilangan tempat tinggal, pekerjaan, harta benda ataupun sanak saudara. Hal ini yang akan menyebabkan adanya permasalhan sosial seperti kemiskinan, gelandangan, pengemis, anak jalanan.” Konfirmasi a. Guru mengarahkan sikap perilaku siswa dalam menghadapi permasalahan sosial yang meungkin terjadi. Guru: “apabila kalian melihat saudara atau tetangga yang sedang terkena bencana maka kalian harus ikut bersimpati dan empati, menolong semampunya. Apabila ada masalah dengan teman harus diselesaikan dengan 131 cara yang baik agar kerukunan tetap terjaga dan tidak timbul permasalahan yang lebih besar.” b. Guru memberiikan kesempatan bertanya seputar materi kepada siswa belum paham. Guru: “siapa yang belum paham?silahkan bertanya” Tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan dan dianggap semua siswa sudah paham dengan materi pembelajaran yang dibahas. 4.1.3.2.4. Kegiatan Akhir 15 menit a. Guru menunjuk siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan Guru: “apa akibat yang timbul dengan adanya tawuran antar pelajar?” Siswa: “banyak pelajar yang terluka, fasilitas umum rusak, jalan diblokir dan macet” Guru: “iya bagus, sekarang apa yang dimaksud dengan kriminalitas?” Siswa: “perbuatan yang dilarang dan melanggar hokum, misalnya pencurian, perampokan dan pembunuhan” b. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran c. Guru memberiikan penguatan berupa pujian kepada siswa karena telah menyelesaikan tugas dengan baik. Guru: “belajar kalian hari ini bagus dan berjalan dengan baik, ibu bangga terhadap kalian, terus tingkatkan agar prestasi kalian juga meningkat” d. Siswa mengerjakan tugas secara individu sebagai evaluasi tahap evaluasi Guru: “lembar evaluasi dikerjakan secara individu, tidak boleh membuka buku dan mencontek pekerjaan teman, paham?” 132 Siswa: “paham” semua siswa menjawab secara serempak e. Siswa mengumpulkan hasil evaluasi kepada guru tahap evaluasi f. Guru memberiikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu tentang jenis-jenis permasalahan sosial dan cara mengatasinya. Guru: “belajar IPS untuk hari ini ibu cukup kan sampai disini, nanti dirumah kalian harus mepelajari tentang jenis permasalahan sosial dan cara mengatasinya untuk bekal pembelajaran minggu depan” 4.1.3.3. Observasi Siklus 2 Kegiatan observasi siklus 2 dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observer dalam kegiatan ini Ibu Dyah Anggraini, Guru kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang sebagai kolaborator. Kegiatan yang diamati meliputi: a. Melakukan observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual. b. Melakukan observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual. c. Melakukan pengumpulan data hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS setelah menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual. 4.1.3.3.1. Keterampilan Guru dalam Pembelajaran Siklus 2 Hasil observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siklus 2 diperoleh data sebagai berikut: 133 Tabel 4.8 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus 2 No. Indikator Jml Deskriptor yang Tampak Nilai 1 2 3 4 1. Mengondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran keterampilan membuka pelajaran √ 4 2. Menarik minat siswa sesuai dengan materi yang akan diajarkan keterampilan membuka pelajaran, bertanya, menggunakan variasi √ 4 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran keterampilan membuka pelajaran, menjelaskan √ 3 4. Membentuk kelompok diskusi keterampilan mengelola kelas, menggunakan variasi √ 3 5. Membimbing kelompok dalam merumuskan konsep dengan kalimatnya sendiri keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, membimbing diskusi kecil √ 3 6. Memberiikan definisi dan penjelasan tentang konsep materi yang dipelajari keterampilan menjelaskan, mengelola kelas √ 3 7. Membimbing siswa untuk mengulangi penjelasan yang disampaikan oleh guru keterampilan bertanya, menjelaskan √ 2 8. Mengklarifikasi penjelasan siswa keterampilan memberiikan penguatan, menjelaskan √ 3 134 9. Memotivasi siswa untuk mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari keterampilan menggunakan variasi, memberiikan penguatan √ 3 10. Memberiikan penguatan kepada siswa keterampilan memberiikan penguatan √ 2 11. Menyimpulkan materi pembelajaran keterampilan menutup pembelajaran √ 3 12. Memberiikan evaluasi terhadap siswa dan refleksi √ 4 Jumlah nilai 37 Kategori penilaian Sangat baik Keterangan: Tabel 4.9 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru Kriteria Ketuntasan Kategori 36,5 ≤ nilai ≤ 48 Sangat Baik A 24 ≤ nilai 36,5 Baik B 11,5 ≤ nilai 24 Cukup C 0 ≤ nilai 11,5 Kurang D Berdasarkan pada tabel 4.8 di atas, ada 12 indikator keterampilan guru yang diamati dalam pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siklus 2 dan memperoleh hasil bahwa keterampilan guru termasuk dalam skala penilaian sangat baik dengan jumlah nilai 38. Hal ini ditunjukkan dengan guru mengondisikan siswa sebelum 135 pembelajaran dimulai; melakukan kegiatan awal untuk menarik minat siswa; menyampaikan tujuan pembelajaran; membentuk kelompok pada tahap eksplorasi; membimbing kelompok berdiskusi untuk menemukan ide baru; memberiikan definisi dan penjelasan tentang konsep materi pada tahap penjelasan; membimbing siswa dalam mengulangi penjelasan guru; mengklarifikasi jawaban siswa; memotivasi siswa untuk mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari pada tahap elaborasi; memberiikan penguatan kepada siswa; menyimpulkan materi pembelajaran; serta guru memberiikan evaluasi dan refleksi pada tahap evaluasi. Dari ke-12 indikator keterampilan guru tersebut, ada 2 indikator yang memperoleh nilai 2 yaitu indikator membimbing siswa mengulangi penjelasan guru dan memberii penguatan; ada 6 indikator yang memperoleh nilai 3 yaitu menyampaikan tujuan, membentuk kelompok, memberiikan definisi dan penjelasan, mengklarifikasi jawaban siswa, memotivasi siswa untuk mengaplikasikan konsep dan menyimpulkan materi. Sedangkan 4 indikator memperoleh nilai 4 yaitu mengondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran, menarik minat siswa, membimbing kelompok dalam merumuskan konsep dengan kalimatnya sendiri dan memberiikan evaluasi dan refleksi Berikut ini peneliti paparkan tiap indikator dari keterampilan guru: a. Mengondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran keterampilan membuka pembelajaran Pada indikator mengondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran keterampilan membuka pembelajaran guru mendapat nilai 4 karena keempat 136 deskriptor tampak sudah dilakukan oleh guru yaitu mepersiapkan sumber dan media belajar berupa video, memberii salam pada siswa, mengarahkan dan mengikuti doa bersama dan melakukan presensi untuk mengetahui siswa yang tidak hadir dan memastikan kehadiran jumlah siswa dengan bertanya kepada siswa secara klasikal. b. Menarik minat siswa sesuai dengan materi yang akan diajarkan keterampilan membuka pembelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menggunakan variasi Dalam indikator menarik minat siswa sesuai dengan materi yang akan diajarkan keterampilan membuka pembelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menggunakan variasi memperoleh nilai 4 karena 4 deskriptor sudah tampak, yaitu menampilkan video tentang peristiwa alam sesuai dengan materi pembelajaran siklus 2 tentang pola perilaku masyarakat yang menyebabkan peristiwa alam dan masalah sosial, memberiikan pertanyaan sesuai dengan video, bertanya tentang pengalaman siswa yang berhubungan dengan video tersebut dan menyampaikan materi yang akan diajarkan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru dari siklus 1. c. Menyampaikan tujuan pembelajaran keterampilan membuka pembelajaran, keterampilan menjelaskan Indiktor keterampilan guru menyampaikan tujuan pembelajaran keterampilan membuka pembelajaran, keterampilan menjelaskan memperoleh nilai 3 karena hanya ada 3 deskriptor yang tampak dilakukan oleh guru. Hal ini ditunjukkan dengan guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran secara lisan, 137 menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis dan menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Akan tetapi, guru belum membuka petanyaan kapada siswa tentang kegiatan yang akan dilakukan, jadi siswa yang belum paham belum bisa bertanya kepada guru. Walaupun 1 deskriptor masih belum dilakukan oleh guru, tetapi dalam siklus 2 ini sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus 1. d. Membentuk kelompok diskusi keterampilan mengelola kelas, keterampilan menggunakan variasi Indikator keterampilan guru yang keempat yaitu membentuk kelompok diskusi keterampilan mengelola kelas, keterampilan menggunakan variasi memperoleh nilai 3 karena 3 kegiatan yang tampak dilakukan oleh guru. Ketiga kegiatan tersebut yaitu membentuk kelompok secara heterogen, membimbing kelompok memilih ketua kelompok dan mengarahkan siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya. Sedangkan kegiatan yang belum dilakukan oleh guru yaitu membimbing ketua kelompok untuk mengondisikan anggota kelompoknya. e. Membimbing kelompok dalam merumuskan konsep dengan kalimatnya sendiri keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil Pada indikator yang kelima yaitu membimbing kelompok dalam merumuskan konsep dengan kalimatnya sendiri keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil memperolah nilai 4 karena ada 4 deskriptor yang tampak dilakukan oleh guru yaitu mengarahkan siswa untuk diskusi kelompok, memberiikan lembar 138 kerja kapada tiap kelompok, membimbing pelaksanaan diskusi dan memberiikan kesempatan siswa untuk mengemukakan konsep baru sebagai pelaporan hasil diskusi. f. Memberiikan definisi dan penjelasan tentang konsep materi yang dipelajari keterampilan menjelaskan, keterampilan mengelola kelas Indikator memberiikan definisi dan penjelasan tentang konsep materi yang dipelajari keterampilan menjelaskan, keterampilan mengelola kelas memperoleh nilai 3 karena hanya 3 deskriptor yang tampak dilakukan oleh guru dan 1 deskriptor belum dilakukan. Hal ini ditunjukkan dengan guru sudah memberiikan penjelasan materi, menuliskan inti materi pembelajaran dipapan tulis dan memberiikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan yang belum dilakukan oleh guru yaitu menanggapi pertanyaan, saran dan tanggapan yang diberikan oleh siswa. Hal ini masih sama seperti yang terjadi pada siklus 1. g. Membimbing siswa untuk mengulangi penjelasan yang disampaikan oleh guru keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan Indikator keterampilan guru yang ketujuh yaitu membimbing siswa untuk mengulangi penjelasan yang disampaikan oleh guru keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan memperolah nilai 2 karena ada 2 deskriptor yang tampak sudah dilakukan oleh guru dan 2 deskriptor yang belum dilakukan oleh guru. Hal ini ditunjukkan dengan terlihat bahwa guru menunjuk siswa secara acak untuk mengulangi penjelasan yang telah disampaikan guru dan memberiikan penguatan kepada siswa yang berani mengulangi. Sedangkan hal yang berlum terlihat dilakukan oleh guru yaitu memberiikan kesempatan siswa yang akan 139 mengulangi penjelasan guru dan membimbing siswa ketika memberiikan penjelasan. Indikator ini belum ada peningkatan dari siklus 1 yang lalu. h. Mengklarifikasi penjelasan siswa keterampilan memberiikan penguatan, keterampilan menjelaskan Indikator mengklarifikasi penjelasan siswa keterampilan memberiikan penguatan, keterampilan menjelaskan guru memperoleh nilai 3 karena hanya ada 3 deskriptor yang tampak sudah dilakukan dan ada 1 deskriptor yang belum dilakukan. Deskriptor yang sudah dilakukan yaitu membenarkan meluruskan penjelasan yang diberikan oleh siswa, memandang positif tidak menyalahkan penjelasan yang diberikan oleh siswa dan memotivasi siswa agar berani mengulangi penjelasan guru dengan kalimat “memang anak hebat yang berani mengulangi penjelasan ibu tadi, silahkan siapa yang ingin menjelaskan tentang demo?”. Dan hal yang belum tampak dilakukan oleh guru yaitu memberiikan reward kepada siswa yang sudah menyampaikan penjelasan. i. Memotivasi siswa untuk mengaplikasi konsep yang telah dipelajari keterampilan menggunakan variasi, keterampilan memberii penguatan Indikator memotivasi siswa untuk mengaplikasi konsep yang telah dipelajari keterampilan menggunakan variasi, keterampilan memberii penguatan meperoleh nilai 3. Hal ini ditunjukkan dengan guru sudah tampak menyebutkan ilmu apa yang harus diaplikasikan dapat dibuktikan dengan kalimat yang disampaikan oleh guru kepada siswa “mulai sekarang kalian dapat menjaga alam dan kerukunan dengan sesama” dan memberiikan penjelasan apa yang harus dilakukan siswa dengan kalimat “menjaga kerukunan dengan sesame dapat 140 dilakukan dengan saling tolong menolong, menyelesaikan masalah dengan cara yang baik” dan memberii contoh sikap perilaku yang harus diterapkan “misalnya dalam lingkungan sekolah tidak saling mengejek sesama teman”. Sedangkan 1 deskriptor yang belum tampak dilakukan oleh guru yaitu mengarahkan siswa untuk mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya deskriptor ini dapat dilakukan guru dengan mengutarakan kalimat, misalnya “di dunia ini tak ada manusia yang sempurna, jadi setiap orang itu pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, maka dari itu kalian jangan mengejek kekurangan yang ada pada teman kalian, karena dalam diri kalian itu juga terdapat kekurangan”. j. Memberiikan penguatan kepada siswa keterampilan memberii penguatan Indikator memberiikan penguatan kepada siswa keterampilan memberii penguatan memperoleh nilai 2 karena hanya 2 deskriptor yang dilakukan oleh guru yaitu memberiikan penguatan verbal berupa kalimat pujian dan gestural berupa acungan jempol, anggukan dan senyuman. k. Menyimpulkan materi pembelajaran keterampilan menutup pembelajaran Pada indikator keterampilan guru menyimpulkan materi pembelajaran keterampilan menutup pembelajaran memperoleh nilai 3. Hal ini ditunjukkan dengan 3 deskriptor yang sudah dilakukan oleh guru dan 1 deskriptor belum dilakukan. Yang sudah tampak dilakukan oleh guru yaitu memberiikan kesempatan kepada siswa yang akan bertanya, menyimpulkan materi pembelajaran bersama siswa dan menuliskan simpulan pembelajaran di papan 141 tulis. Deskriptor yang belum dilakukan oleh guru yaitu menjelaskan ulang kepada siswa yang belum paham. Hal merupakan peningkatan dari siklus 1. l. Memberiikan evaluasi terhadap siswa dan refleksi keterampilan mengelola kelas, keterampilan menutup pembelajaran Indikator keterampilan guru yang terakhir yaitu memberiikan evaluasi terhadap siswa dan refleksi keterampilan mengelola kelas, keterampilan menutup pembelajaran memperoleh nilai 4 karena keempat deskriptor tampak. Hal ini ditunjukkan dengan guru sudah membagikan soal evaluasi kepada siswa, mengawasi siswa ketika mengerjakan agar siswa tidak saling bekerja sama, menerima pengumpulan hasil evaluasi siswa dan menutup pembelajaran. 4.1.3.3.2. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus 2 Berdasarkan observasi pada saat proses pembelajaran siklus 2, maka aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual diperoleh data sebagai berikut: Table 4.10 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 No. Indikator Observasi Jml Deskriptor yang Tampak Total Nilai Rata- rata 1 2 3 4 1. Mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran aktivitas emosional 44 176 4 2. Memberiikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan guru aktivitas lisan, mendengarkan, 20 17 7 119 2,7 142 visual 3. Mengerjakan lembar kerja kelompok aktivitas menulis, aktivitas menggambar 1 13 24 6 123 2,8 4. Menunjukkan bukti hasil kerja kelompok aktivitas 142etric, emosional, lisan 3 4 11 19 7 111 2,5 5. Memperhatikan penjelasan guru aktivitas menulis, mendengarkan, menggambar, mental, emosional 13 15 16 135 3,1 6. Mengulangi penjelasan guru aktivitas mental, emosional 2 2 16 10 14 120 2,7 7. Mengikuti diskusi kelas aktivitas lisan, mendengarkan, menulis, mental, emosional 6 15 14 9 104 2,4 8. Menyimpulkan hasil pembelajaran aktivitas visual, lisan, mendengarkan, menulis, mental 28 6 10 114 2,6 9. Melakukan evaluasi diri aktivitas mental, manulis, emosional 9 35 167 3,8 Jumlah rata-rata nilai kelas 26,6 Kategori Baik Keterangan: Table 4.11 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa 143 Kriteria Ketuntasan Kategori 27,5≤ skor ≤36 Sangat Baik A 18≤ skor 27,5 Baik B 8,5≤ skor 18 Cukup C 0≤ skor 8,5 Kurang D Berdasarkan pada tabel 4.10 di atas, ada 9 indikator aktivitas siswa yang diamati dalam pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada pembelajaran siklus 2. Kesembilan indikator tersebut adalah sebagai berikut: 1 mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran aktivitas emosional; 2 memberiikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan guru aktivitas lisan, mendengarkan, visual pada tahap pembengkitan minat; 3 mengerjakan lembar kerja kelompok aktivitas menulis, aktivitas menggambar pada tahap eksplorasi; 4 menunjukkan bukti hasil kerja kelompok aktivitas, emosional, lisan pada tahap eksplorasi; 5 memperhatikan penjelasan guru aktivitas menulis, mendengarkan, menggambar, mental, emosional pada tahap penjelasan; 6 mengulangi penjelasan guru aktivitas mental, emosional pada tahap penjelasan; 7 mengikuti diskusi kelas aktivitas lisan, mendengarkan, menulis, mental, emosional pada tahap elaborasi; 8 menyimpulkan hasil pembelajaran aktivitas visual, lisan, mendengarkan, menulis, mental; dan 9 melakukan evaluasi diri aktivitas mental, manulis, emosional pada tahap evaluasi. Rata-rata nilai aktivitas siswa pada siklus 2 ini 26,6 dengan kategori 144 baik. Walaupun kategori siklus 2 sama dengan siklus 1 tetapi untuk rata-rata nilai yang diperoleh sudah mengalami kanaikan sebesar 4,9. Berikut adalah paparan dari setiap indikator aktivitas siswa: a. Mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran aktivitas emosional Indikator yang pertama yaitu mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran aktivitas emosional semua siswa 44 siswa memperoleh rata-rata nilai kelas 4. Hal ini ditunjukkan dengan siswa memasuki ruang kelas dengan berbaris terlebih dahulu, menempati tempat duduk masing-masing, berdoa bersama yang dipimpin oleh siswa yang bertugas dan mengeluarkan alat tulis untuk mengikuti pembelajaran yang akan berlangsung. Hal ini sama dengan nilai yang diperoleh pada pembelajaran siklus 1. b. Memberiikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan guru aktivitas lisan, mendengarkan, visual Indikator yang kedua yaitu memberiikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan guru aktivitas lisan, mendengarkan, visual pada tahap pembangkitan minat memperoleh rata-rata nilai kelas 2,7. Hal ini sudah mengalami kenaikan sebesar 0,5 bila dibanding dengan perolehan nilai pada pembelajaran siklus 1. Dengan rincian sebanyak 20 siswa memperoleh nilai 2 karena siswa sudah menjawab pertanyaan guru dan jawaban yang diutarakan sesuai dengan pertanyaan yang diberikan oleh guru. Sebanyak 17 siswa memperoleh nilai 3 karena mengangkat tangan sebelum menjawab, memberiikan jawaban dan jawaban yang diberikan sesuai dengan pertanyaan. Dan sebanyak 7 siswa memperoleh nilai 4 karena sudah melaksanakan 4 deskriptor yaitu 145 mengangkat tangan sebelum menjawab, memberiikan jawaban, jawaban yang diberikan sesuai dengan pertanyaan dan maerespon jawaban teman lain. c. Mengerjakan lembar kerja kelompok aktivitas menulis, aktivitas menggambar Indikator yang ketiga yaitu mengerjakan lembar kerja kelompok aktivitas menulis, aktivitas menggambar pada tahap eksplorasi rata-rata nilai kelas 2,8. Hal ini sudah mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus 1 yaitu sebesar 0,6. Dengan rincian sebanyak 1 siswa memperoleh nilai 1 karena siswa hanya duduk tenang dalam kelompok pasif. Sebanyak 13 siswa memperoleh nilai 2 karena siswa duduk tenang dalam kelompok dan ikut berdiskusi dengan anggota kelompoknya. Sebanyak 24 siswa memperoleh nilai 3 karena siswa duduk tenang dalam kelompok, ikut berdiskusi dan menulis jawaban di lembar kerja kelompok. Dan sebanyak 6 siswa sudah melaksanakan 4 deskriptor yaitu duduk tenang dalam kelompok, ikut berdiskusi, menulis jawaban di lembar kerja kelompok dan berusaha mencari jawaban di buku sumber belajar pegangan siswa. d. Menunjukkan bukti hasil kerja kelompok aktivitas, emosional, lisan Indikator yang keempat yaitu Menunjukkan bukti hasil kerja kelompok aktivitas, emosional, lisan pada tahap eksplorasi memperoleh rata-rata nilai kelas 2,5. Hal ini merupakan peningkatan yang cukup drastis bila disbanding dengan pembelajaran pada siklus 1, peningkatan nilai yang diperoleh sebesar 1,2. Dengan rincian 3 siswa memperoleh nilai 0 karena tidak melaksanakan keempat deskriptor yaitu memperlihatkan hasil kerja kelompok, membacakan hasil diskusi 146 kelompok, menjelaskan hasil diskusinya dan menambahkan penjelasan teman sekelompoknya. Sebanyak 4 siswa hanya melaksanakan 1 deskriptor sehingga memperoleh nilai 1, sebanyak 11 siswa melaksanakan 2 deskriptor sehingga memperoleh nilai 2, 19 siswa melaksanakan 3 deskriptor sehingga memperoleh nilai 3 dan 7 siswa memperoleh nilai 4 karena melaksanakan semua deskriptor. e. Memperhatikan penjelasan guru aktivitas menulis, mendengarkan, menggambar, mental, emosional Indikator yang kelima yaitu memperhatikan penjelasan guru aktivitas menulis, mendengarkan, menggambar, mental, emosional pada tahap penjelasan rata-rata nilai kelas memperoleh nilai 3,1 yang artinya mengalami kenaikan sebesar 0,7 dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus 1. Dengan rincian 13 siswa mendapatkan nilai 2 karena melaksanakan 2 deskriptor yaitu sikap duduknya benar dan tenang memperhatikan penjelasan guru. Sebanyak 15 siswa memperoleh nilai 3 karena melaksanakan 3 deskriptor yaitu sikap duduknya benar, memperhatikan penjelasan guru dan mencatatnya. Dan sebanyak 16 siswa memperoleh nilai 4 karena melaksanakan 4 deskriptor yaitu sikap duduknya benar, memperhatikan penjelasan guru, mencatatnya penjelasan yang diberikan dan merespon penjelasan yang diberikan. f. Mengulangi penjelasan guru aktivitas mental, emosional Indikator yang keenam yaitu mengulangi penjelasan guru aktivitas mental, emosional pada tahap penjelasan memperoleh rata-rata nilai kelas 2,7 yang artinya mengalami kenaikan sebesar 0,8 dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus 1. Dengan rincian 2 anak memperoleh nilai 0 karena tidak 147 melaksanakan keempat deskriptor yaitu mengangkat tangan untuk berbicara mengulangi penjelasan guru, mengulangi penjelasan guru dengan benar, merespon penjelasan teman dan mengulangi penjelasan guru tetapi masih salah. Sebanyak 2 siswa memperoleh nilai 1 karena hanya melaksanakan 1 deskriptor, 16 siswa memperoleh nilai 2 karena melaksanakan 2 deskriptor, 10 siswa memperoleh nilai 3 karena melaksanakan 3 deskriptor dan 14 siswa memperoleh nilai 4 karena melaksanakan keempat deskriptor tersebut. g. Mengikuti diskusi kelas aktivitas lisan, mendengarkan, menulis, mental, emosional Indikator yang ketujuh yaitu mengikuti diskusi kelas aktivitas lisan, mendengarkan, menulis, mental, emosional pada tahap elaborasi memperoleh nilai rata-rata kelas 2,4 yang artinya mengalami kenaikan sebesar 0,6 dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus 1. Dengan rincian 6 siswa memperoleh nilai 1 karena hanya 1 deskriptor yang dilaksnakan, sebanyak 15 siswa melaksanakan 2 deskriptor memperoleh nilai 2, 14 siswa melaksanakan 3 deskriptor memperoleh nilai 3 dan 9 siswa memperoleh nilai 4 karena melaksanakan keempat deskriptor yaitu bertanya ketika belum paham, menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, mengemukakan pendapatnya dan menjelaskan teman yang belum paham. h. Menyimpulkan hasil pembelajaran aktivitas visual, lisan, mendengarkan, menulis, mental Indikator yang kedelapan yaitu menyimpulkan hasil pembelajaran aktivitas visual, lisan, mendengarkan, menulis, mental memperoleh rata-rata 148 nilai kelas 2,6. Hal ini merupakan sebuah peningkatan nilai dibandingkan dengan siklus 1 sebesar 0,4. Dengan rincian sebanyak 28 siswa memperoleh nilai 2 karena melaksanakan 2 deskriptor yaitu berpartisipasi menyimpulkan hasil pembelajaran bersama guru dan mencatat kesimpulan hasil pembelajaran di buku tulis. Sebanyak 6 siswa memperoleh nilai 3 karena melaksanakan 3 deskriptor yaitu berpartisipasi ikut menyimpulkan bersama guru, mencatat kesimpulan hasil pembelajaran di buku tulis dan membaca kembali kesimpulan. Dan sebanyak 10 siswa memperoleh nilai 4 karena malaksanakan 4 deskriptor yaitu berpartisipasi ikut menyimpulkan bersama guru, mencatat kesimpulan hasil pembelajaran di buku tulis, membaca kembali kesimpulan dan mengajukan pertanyaan tentang kesimpulan yang telah dibuat. i. Melakukan evaluasi diri aktivitas mental, manulis, emosional Indikator yang kesembilan yaitu melakukan evaluasi diri aktivitas mental, manulis, emosional pada tahap evaluasi memperoleh rata-rata nilai kelas 3,8. Dengan rincian 9 siswa memperoleh nilai 3 karena hanya melaksanakan 3 deskriptor saja yaitu mengerjakan soal evaluasi sendiri, mengerjakan tanpa membuka buku dan tenang dalam mengerjakan. Sebanyak 35 siswa memperoleh nilai 4 karena semua deskriptor sudah dilaksanakan yaitu mengerjakan soal evaluasi sendiri, mengerjakan tanpa membuka buku, tenang dalam mengerjakan dan semua soal dikerjakan. 4.1.3.3.3. Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Siklus 2 Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual pada siklus 2 berupa nilai dari tes tertulis 149 yang dilaksanakan di akhir pembelajaranevaluasi akhir dengan materi pola perilaku masyarakat yang menyebabkan peristiwa alam dan permasalahan sosial. Siswa yang mengikuti pembelajaran siklus 2 sebanyak 44 siswa. Soal dalam tes tertulis terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Untuk soal pilihan ganda setiap jawaban benar mendapatkan skor 1 dan jawaban salah mendapatkan skor 0. Sedangkan untuk soal uraian setiap nomor soal dengan jawaban benar mendapatkan skor 2, mendekati benar skor 1 dan jawaban salah skor 0. Jadi apabila siswa menjawab soal dengan jawaban benar semua maka akan memperoleh skor 20. Penskoran pada siklus 2 sama seperti penskoran pada siklus 1. Untuk mengolah skor menjadi nilai menggunakan rumus: Keterangan: N = nilai B = skor yang diperoleh siswa St = Skor teoritis skor maksimal Poerwanti, dkk. 2008: 6.14-6.16 Dari rumus diatas maka diperoleh data nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus 2 dengan analisis sebagai berikut: Tabel 4.12 Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus 2 No. Pencapaian Data Siklus 1 Kualifikasi 1. Nilai Terendah 60 Tidak Tuntas N = X 100 150 2. Nilai Tertinggi 95 Tuntas 3. Rata-rata 73,86 Tuntas 4. Ketuntasan Klasikal 77,27 Tidak Tuntas 5. Ketidaktuntasan Klasikal 22,73 - Keterangan: Tabel 4.13 Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa Kriteria Ketuntasan Klasikal Kriteria Ketuntasan Individual Kualifikasi ≥80 ≥ 70 Tuntas 80 70 Tidak Tuntas Dari tabel 4.12, analisis siklus 2 nilai terendah 60. Siswa yang memperoleh nilai 60 sebanyak 7 siswa. Nilai tertinggi yang dapat dicapai siswa adalah 95. Siswa yang memperoleh nilai 95 sebanyak 1 siswa. Adapun siswa yang belum tuntas KKM 70 yaitu 10 siswa sebesar 22,73 dan siswa yang sudah tuntas yaitu 34 siswa sebesar 77,27. Ketidaktuntasan hasil belajar siswa mencapai 22,73 dikarenakan pada saat berdiskusi siswa belum melakukan pembagian tugas sehingga beberapa siswa terlihat tidak maksimal pasif, siswa belum memperhatikan waktu pengerjaan yang diberikan oleh guru sehingga terjadi kekurangan waktu pengerjaan. 151 Data perolehan nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual siklus 2 selengkapnya ditampilkan dalam distribusi frekusensi sebagai berikut: Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus 2 Interval Nilai Frekuensi Persentase Kualifikasi 60-64 7 15,91 Tidak Tuntas 65-69 3 6,82 Tidak Tuntas 70-74 10 22,73 Tuntas 75-79 7 15,91 Tuntas 80-84 11 25 Tuntas 85-89 3 6,82 Tuntas 90-94 2 4,55 Tuntas 95-100 1 2,27 Tuntas Jumlah 44 100 - Persentase Ketuntasan klasikal 77,27 Tidak Tuntas 152 Adapun data hasil belajar siswa dan persentase ketuntasan hasil belajar klasikal siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual siklus 2 juga dapat dilihat pada diagram berikut: Gambar 4.3 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus 2 Gambar 4.4 Diagram Ketuntas Klasikal Hasil Belajar Siklus 2 153 Berdasarkan gambar 4.4, menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal siswa sebesar 77,27 34 dari 44 siswa dengan kategori tinggi belum mencapai target indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu 80 dari seluruh hasil belajar siswa dapat mencapai ketuntasan, sehingga penelitian akan dilanjutkan pada siklus 3. 4.1.3.4. Refleksi Siklus 2 Berdasarkan hasil penelitian siklus 2, diperoleh data berupa hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS menggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual. Refleksi ini dilaksanakan oleh peneliti bersama kolaborator untuk menganalisis pelaksanaan pembelajaraan yang berlangsung pada siklus 2. Refleksi ini digunakan sebagai pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus 3. Adapun hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut: 4.1.3.4.1. Keterampilan Guru Hasil observasi pada pembelajaran siklus 2 menunjukkan bahwa keterampilan guru memperoleh skala penilaian sangat baik. Akan tetapi, masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Kekurangan tersebut adalah sebagai berikut: a. Indikator menyampaikan tujuan ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu membuka pertanyaan tentang kegiatan yang akan dilakukan. b. Indikator membentuk kelompok diskusi ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu membimbing ketua kelompok untuk mengondisikan anggota kelompoknya. 154 c. Indikator memberiikan definisi dan penjelasan ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu menanggapi pertanyaan, saran dan tanggapan yang diberikan oleh siswa. d. Indikator membimbing siswa untuk mengulangi penjelasan ada 2 deskriptor yang belum tampak yaitu memberii kesempatan dan membimbing siswa dalam menjelaskan. e. Indikator mengklarifikasi penjelasan siswa ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu memberiikan reward kepada siswa yang sudah menyampaikan penjelasan. f. Indikator memotivasi siswa untuk mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu mengarahkan siswa untuk mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari- hari. g. Indikator memberiikan penguatan kepada siswa ada 2 deskriptor yang belum tampak yaitu memberi penguatan dengan sentuhan dan memberiikan penghargaan. h. Indikator menyimpulkan materi pembelajaran ada 1 deskriptor yang belum tampak yaitu menjelaskan ulang kepada siswa yang belum paham. 4.1.3.4.2. Aktivitas Siswa Hasil observasi pada pembelajaran siklus 2 menunjukkan bahwa aktivitas siswa memperoleh skala penilaian baik. Akan tetapi, masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus 2 adalah sebagai berikut: 155 a. Pada tahap eksplorasi diskusi didalam kelompok, masih ada beberapa siswa yang tidak ikut memberiikan partisipasibertukar pendapat dalam kelompoknya. b. Siswa meminta tambahan waktu untuk mengerjakan tugas kelompok maupun evaluasi akhir. c. Siswa mengumpulkan tes evaluasi akhir tidak berdasarkan nomor presensi. 4.1.3.4.3. Hasil Belajar Hasil observasi pada pembelajaran siklus 2 menunjukkan bahwa hasil belajar berupa ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus 2 yang diperoleh adalah sebesar 77,27 yaitu 34 dari 44 siswa dan 22,72 yaitu 10 dari 44 siswa tidak tuntas belajar. Hasil tersebut belum memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang direncanakan yaitu sebesar 80. Nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 95. Adapun rata-rata kelas yaitu 73,86 memenuhi KKM. Walaupun rata-rata kelas sudah memenuhi KKM yang ditentukan yaitu 70, tetapi siklus penelitian harus tetap dilanjutkan ke siklus 3 karena ketuntasan belajar secara klasikal belum memenuhi indikator yang sudah ditentukan. Berdasarkan temuan permasalahan yang masih terdapat pada pembelajaran siklus 2, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS mengggunakan model siklus belajar berbantuan media audiovisual masih diperlukan adanya revisiperbaikan dengan melanjutkan ke siklus 3 karena indikator keberhasilan belum terpenuhi secara menyeluruh. Adapun perbaikan untuk siklus 3 adalah sebagai berikut: a. Keterampilan Guru 156 Perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan keterampilan guru adalah sebagai berikut: - Guru harus membuka pertanyaan tentang kegiatan yang akan dilakukan pada indikator menyampaikan tujuan. - Guru harus membimbing ketua kelompok untuk mengondisikan anggota kelompoknya pada indikator membentuk kelompok diskusi. - Guru harus menanggapi pertanyaan, saran dan tanggapan yang akan diberikan oleh siswa pada indikator memberiikan definisi dan penjelasan tentang konsep materi. - Guru harus memberiikan kesempatan siswa yang akan mengulangi penjelasan guru dan membimbing siswa dalam memberiikan penjelasan pada indikator membimbing siswa untuk mengulangi penjelasan. - Guru harus memberiikan reward kepada siswa yang sudah menyampaikan penjelasan pada indikator mengklarifikasi penjelasan siswa. - Guru harus mengarahkan siswa untuk mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari pada indikator memotivasi siswa untuk mengaplikasikan konsep. - Guru harus memberiikan penguatan dengan sentuhan dan penghargaan pada indikator memberiikan penguatan kepada siswa. - Guru harus menjelaskan ulang kepada siswa yang belum paham pada indikator menyimpulkan materi pembelajaran. b. Aktivitas Siswa 157 Perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan aktivitas siswa adalah sebagai berikut: - Siswa harus lebih aktif dan tidak bergantung pada siswa lain pada saat kegiatan diskusi berlangsung. - Siswa harus bisa memperkirakan waktu yang digunakan untuk mengerjakan lembar kerja dan evaluasi agar tidak meminta tambahan waktu lagi. - Siswa seharusnya mengumpulkan lembar kerja evaluasi urut sesuai nomor presensi, atau minimal di tata dengan rapi. c. Hasil Belajar Siswa Perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: - Guru harus menyediakan media pembelajaran selain video pada proses pembelajaran siklus 3, agar minat belajar siswa semakin bertambah. - Meningkatkan ketuntasan belajar klasikal agar dapat mencapai indikator keberhasilan dengan memperbaiki pembelajaran pada siklus 2 secara keseluruhan.

4.1.4. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 3

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

0 9 243

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 220

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 7 238

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENNINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 8 309

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 8 289

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 5 308

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENNINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG.

0 0 1